28
IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Metode Pemilihan Lokasi Penelitian dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di PT. X yang berlokasi di Karawang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja purposive,
dengan dasar pertimbangan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan pengumpul limbah B3 yang tidak hanya mengolah limbah namun juga
memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Selain itu perusahaan berlokasi di tengah pusat kegiatan industri sehingga aktivitas
pengolahan limbah berlangsung secara kontinu karena sumber limbah yang dikumpulkan berasal dari perusahaan-perusahaan yang berada di sekitar kawasan
industri dimana PT. X berada. Pengambilan data dimulai pada pertengahan Desember 2013 hingga Maret 2014.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait
berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan, serta pengamatan langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh dari perusahaan seperti laporan harian dan
mingguan, tulisan-tulisan, dan literatur yang berkaitan dengan pengolahan limbah B3, serta referensi penelitian-penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai
rujukan.
4.3 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan dua cara yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diolah dan disajikan dalam bentuk table,
gambar, atau bentuk representatif lainnya, sedangkan data kualitatif dipaparkan dalam bentuk uraian deskriptif guna mendukung data kuantitatif. Analisis
kualitatif digunakan untuk permasalahan bentuk-bentuk pengolahan dan pemanfaatan limbah B3 oleh PT. X. Penjelasan deskriptif ini meliputi bentuk-
bentuk pengolahan serta data-data yang menyangkut hasil pengolahan limbah B3, sedangkan analisa kuantitatif digunakan untuk menjawab permasalahan pertama
yaitu perhitungan analisis biaya dan manfaat pengolahan limbah B3. Untuk permasalahan kedua atau analisis efektifitas pemilihan keputusan dalam
29 pengelolaan limbah; apakah dengan pemanfaataan kembali oleh perusahaan
dibandingkan dengan menyerahkan ke perusahaan pengumpul dengan analisis kualitatif yang didukung dengan analisa kuantitatif.
4.3.1 Analisis Biaya dan Manfaat Proyek Pengolahan dan Pemanfaatan
Limbah
Sebelum mengetahui biaya dan manfaat yang diperoleh dari kegiatan pengolahan dan pemanfaatan limbah B3, perlu diketahui terlebih dahulu bentuk
dan deskripsi aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat diketahui input, pemrosesan, serta outputnya. Aktivitas yang perlu diketahui adalah
transportasi pengangkutan limbah, bentuk-bentuk pengolahan limbah, serta keputusan akhir atas limbah, apakah diolah, diserahkan ke pihak yang memiliki
wewenang atau dimanfaatkan kembali. Identifikasi rangkaian aktivitas ini dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif.
Setelah mengetahui rangkaian aktivitas pengolahan limbah, maka dapat diketahui komponen-komponen input yang dibutuhkan untuk memproses limbah.
Dari komponen-komponen input yang telah diidentifikasi, selanjutnya dapat diketahui biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan akan input ini.
Selain dari komponen input, biaya juga diperoleh dari pengeluaran atas alat maupun media yang digunakan dalam proses pengolahan. Komponen biaya dapat
dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Komponen biaya
No Komponen Biaya
Satuan 1
Biaya Investasi : -
Bangunan -
Lahan -
Alat transportasi -
Alatmesin m
2
m
2
unit unit
2 Biaya Tetap :
- Biaya Tenaga Kerja
- Abodemen Listrik
- Pajak
- Cicilan Pinjaman per Periode
- Biaya Maintanance
Rporang Rpkwh
Rp Rpperiode
RpPeriode
3 Biaya Variabel :
- Bahan tambahan dalam mengolah limbah
- BBM
- Listrik
- Air
- Tenaga Kerja
Rpunit Rpltr
Rpkwh Rpkwh
Rporang
30 Setelah mengidentifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan, maka langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi manfaat. Manfaat dapat diestimasi dari penerimaan hasil penjualan output dan penjualan jasa yang diperoleh sebagai
akibat adanya pengolahan limbah. Adapun asumsi yang digunakan dalam analisis biaya dan manfaat adalah
sebagai berikut : 1.
Tahun dasar untuk menilai proyek adalah tahun 2014 karena penelitian dilakukan pada tahun ini, sehingga biaya dan manfaat semenjak 2010
hingga 2013 akan di-compounding, dan biaya dan manfaat 2014 hingga tahun 2028 akan di-discounting
2. Proyek diasumsikan selama 20 tahun, karena didasarkan pada ketahanan
plant dan incinerator 3.
Sumber pendanaan berasal dari bank, sehingga suku bunga yang digunakan adalah suku bunga bank BUMN pada tahun 2014 yaitu sebesar
10,5 4.
Penerimaan dari jumlah limbah yang masuk telah dirata-ratakan berdasarkan kapasitas alatmesin, sehingga diasumsikan nilainya konstan
setiap tahun 5.
Biaya operasional juga telah dirata-ratakan sehingga diasumsikan nilainya konstan setiap bulan setiap periode
6. Jumlah hari kerja adalah 26 hari
7. Upah tenaga kerja berdasarkan Upah Minimum Kabupaten UMK
Karawang yaitu sebesar Rp 2 447 450orang Jika komponen biaya dan manfaat telah dianalisis dan dihitung, maka
dapat diketahui bagaimana kelanjutan proyek, apakah layak atau tidak untuk tetap dilanjutkan. Penentuan kriteria kelayakan adalah sebagai berikut :
• Jika NPV 0, maka proyek layak karena memberikan pengembalian yang
positif •
Jika Net BC 1, maka proyek layak karena memberikan manfaat bersih yang lebih besar dari pada biaya
• Jika IRR suku bunga pinjaman, maka proyek layak dilanjutkan