Praktek Pembelian dan Penjualan serta Sistem Penentuan Harga di Tingkat Pengecer

79 pukul 02.00 WIB. Pedagang pengecer yang melakukan pembelian komoditas brokoli berasal dari pasar Cipanas. Pada sistem tataniaga brokoli di Desa Tugu Utara, lembaga tataniaga yang memiliki kekuatan dalam menentukan harga adalah pedagang besar. Pada saluran satu, pedagang besar bebas menentukan harga beli kepada pedagang pengumpul desa. Harga beli rata-rata brokoli dari pedagang pengumpul desa adalah sebesar Rp 6.000,- per kg. Sementara itu, harga dalam kegiatan penjualan kepada pedagang pengecer juga ditentukan oleh pedagang besar. Harga yang diperoleh oleh pedagang pengecer beragam. Harga rata-rata yang diberikan kepada pengecer yang adalah sebesar Rp 8.750,- per kg Sistem pembayaran saat penjualan adalah secara tunai. Informasi harga diperoleh dari sesama pedagang besar. Pada saluran dua, pedagang besar bebas menentukan harga beli brokoli kepada petani. dalam kegiatan penelitian ini, harga rata-rata brokoli dari petani kepada pedagang besar adalah sebesar Rp 5.000 per kg,-. Pedagang besar juga memiliki kebebasan dalam menentukan harga jual kepada pedagang pengecer. Harga jual rata-rata komoditas brokoli kepada pedagang pengecer adalah sebesar Rp 7.750,- per kg. Sistem pembayaran pada saat melakukan pembelian dan penjualan menggunakan sistem tunai. Informasi harga diperoleh dari sesama pedagang besar.

6.5.4 Praktek Pembelian dan Penjualan serta Sistem Penentuan Harga di Tingkat Pengecer

Pada saluran satu, pedagang pengecer berasal dari pasar Parung dan pasar induk Tangerang. Pedagang pengecer tersebut melakukan pembelian komoditas brokoli dari pedagang besar di pasar TU Kemang. Kegiatan pembelian komoditas brokoli biasanya berlangsung dari mulai sore hari sampai pada malam hari. Adapun jenis sayuran yang dibeli oleh pedagang pengecer tidak hanya satu jenis saja. Pembelian komoditas brokoli dilakukan secara tunai. Pedagang pengecer yang berasal dari Parung mengangkut sayuran yang dibeli dengan menyewa angkot. Sementara itu pedagang yang berasal dari Tangerang biasanya mengangkut sayuran dengan menggunakan sepeda motor. Penjualan yang dilakukan oleh pedagang pengecer kepada konsumen akhir menggunakan sistem pembayaran tunai. 80 Pada saluran dua, pedagang pengecer berasal dari pasar induk Cipanas. Pembelian komoditas brokoli dilakukan di pasar penampungan Cipanas pada malam hari. Pedagang pengecer tidak hanya membeli satu jenis sayuran saja. Adapun sayuran tersebut diantarkan oleh pihak pedagang besar ke tempat pedagang pengecer dengan menggunakan sepeda motor. Hal itu dikarenakan pedagang pengecer yang menjadi pembeli merupakan pelanggan dari pedagang besar tersebut. Pada saluran tiga, pedagang pengecer berada di pasar Cisarua. Pada awalnya petani melakukan penawaran terhadap pedagang pengecer tersebut. Dalam hal ini, petani mendatangi pedagang besar secara langsung untuk melakukan survei harga, sekaligus menawarkan komoditas brokoli yang dimilikinya. Petani akan mengantarkan komoditas brokoli tersebut apabila telah terjadi kesepakatan harga dan jumlah massa yang diinginkan oleh pedagang pengecer. Dalam sistem penentuan harga, pedagang pengecer pada saluran satu dan saluran dua menjadi penerima harga price taker saat melakukan pembelian komoditas brokoli dari pedagang besar. Pada saluran satu, harga komoditas brokoli beragam. Harga rata-rata dari pedagang besar kepada pedagang pengecer yang berasal dari pasar Parung adalah sebesar Rp 8.750,- per kg. Hal ini diakibatkan karena pedagang besar menjadi penentu harga komoditas brokoli. Pada saat melakukan penjualan, pedagang pengecer memiliki kebebasan dalam menentukan harga kepada konsumen akhir. Harga rata-rata komoditas yang ditentukan oleh pedagang pengecer pada saluran satu dan saluran dua kepada konsumen akhir adalah sebesar Rp 12.000,- per kg. Dalam hal ini, konsumen akhir berperan sebagai penerima harga price taker. Pada saluran tiga, pedagang pengecer memiliki kebebasan dalam menentukan harga beli komoditas brokoli terhadap petani. Harga beli rata-rata brokoli dari petani adalah sebesar Rp 10.000,- per kg. Demikian pula pada saat melakukan penjualan, pedagang pengecer menjadi penentu harga terhadap konsumen akhir. Harga jual brokoli yang ditentukan bagi konsumen akhir adalah sebesar Rp 13.000,- per kg. Dalam hal ini, konsumen akhir berperan sebagai penerima harga price taker. Pada kegiatan penelitian ini diketahui bahwa 81 pedagang pengecer memperoleh informasi harga melalui survei pasar, sesama pedagang pengecer, dan pedagang besar. Sistem pembayaran yang dilakukan saat melakukan kegiatan pembelian dan penjualan komoditas brokoli menggunakan sistem tunai.

6.5.5 Kerjasama Antar Lembaga Tataniaga