Keragaan Pasar Pendekatan Structure-Conduct-Perfromance S-C-P

31 perusahaan lain, ditetapkan secara bersama-sama penjual atau penetapan harga berdasarkan pemimpin harga price leadership. b. Product promotion policy; melalui pameran dan iklan atas nama perusahaan. c. Predatory and exclusivenary tactics; strategi ini bersifat illegal karena bertujuan mendorong perusahaan pesaing untuk keluar dari pasar. Strategi ini antara lain menetapkan harga dibawah biaya marjinal sehingga perusahaan lain tidak dapat bersaing secara sehat. Cara lain adalah berusaha menguasai bahan baku integrasi vertikal ke belakang sehingga perusahaan pesaing tidak dapat berproduksi dengan menggunakan bahan baku yang sama secara persaingan sehat.

3. Keragaan Pasar

Market Performance Menurut Asmarantaka 2009, market performance atau keragaan pasar dapat diukur dengan beberapa ukuran. Secara khusus ukuran tersebut diklasifikasikan sebagai berikut: a. Pricing efficiency, ukurannya adalah seberapa jauh harga mendekati biaya total. Dapat dilakukan melalui beroperasi pada produksi yang efisien atau efisiensi output. b. Cost efficiency or productive efficiency, ukuran yang digunakan dapat dalam jangka pendek yaitu efisiensi pada fungsi produksi dan efisiensi alokasi sumber daya. Sedangkan ukuran dalam jangka panjang adalah excess capacity dan optimal size. c. Sales promotion cost, ukurannya dapat dilihat dari volume penjualan. d. Technical progressive dynamic product efficiency; pengukuran ini dapat dilihat dari seberapa jauh menurunnya Long-run Average Total Cost. e. Rate of Product Development atau inovasi; pengukurannya bagaimana dapat memproduksi how to produce dengan kualitas, efisiensi dan higienitas sehingga dihasilkan produk yang memiliki keunggulan kompetitif. f. Exchange efficiency; meliputi efisiensi biaya dalam penentuan harga dan transportasi. g. Market externality; bagaimana dapat meminimalkan market externalities yang negatif dan meningkatkan yang positif. 32 h. Conservation, berkaitan dengan isu-isu antara lain ekolabeling dan greenpeace. i. Price flexibility, dalam kaitan bagaimana penyesuaian atau perubahan harga dengan adanya perubahan biaya. Pada pendekatan S-C-P, dikenal lima 5 pendekatan dalam analisis pemasaran yaitu Pendekatan Fungsi Functional Approach, Kelembagaan Institutional Approach, Pendekatan Komoditas, Pendekatan Sistem System Approach, dan Pendekatan Permintaan-Penawaran Purcell, 1977; Gonarsyah, 19961997; Kohls dan Uhl, 1990 dan 2002. Secara lebih rinci, kelima pendekatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Pendekatan Fungsi terdiri dari tiga 3 kelompok utama yaitu: • Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi pembelian atau pengumpulan dan fungsi penjualan. • Fungsi fisik tediri dari fungsi penyimpanan gudang, pengangkutan, dan fungsi pengolahan. • Fungsi fasilitas terdiri dari fungsi standarisasi, pembiayaan, penanggungan resiko, dan intelijen pemasaran. Kegunaan Functional Approach: • Mempertimbangkan bagaimana pekerjaan harus dilakukan • Analisis fungsional dari berbagai pedagang perantara membantu mengevaluasi biaya pemasaran, misalnya biaya pemasaran di tingkat pengecer lebih besar daripada di tingkat pedagang besar grosir. • Membantu mengerti perbedaan-perbedaan biaya pemasaran berbagai variasi komoditas, karena adanya perbedaan-perbedaan perlakuan. b. Pendekatan Institusi atau Kelembagaan Pemasaran Pendekatan ini mempertimbangkan sifat dan karakter dari pedagang perantara middleman, hubungan agen dan susunanperlengkapan organisasi. Middleman adalah perantara individu-individu atau yang mengkonsentrasikan spesialisasi bisnis dalam pelaksanaan-pelaksanaan fungsi marketing, termasuk fungsi pembelian dan penjualan barang-barang dalam aliran produk dari produsen ke konsumen akhir. 33 Perantara di sini mengandung pengertian tidak harus organisasi. Dapat saja individu, gabungan partnerhip atau koperasi atau non-koperasi. Macam-macam middleman of marketing: • Merchant middleman adalah perusahaan yang memiliki dan memperdagangkan produk menguasai dan memiliki yang terdiri dari retailers dan wholesalers. • Agent middleman adalah perusahaan yang mewakili pemilik dalam memperdagangkan produk yang terdiri dari brokers dan commission men. • Speculative middleman adalah perusahaan yang mencari untung dari penjualan atau pembelian produk dikarenakan fluktuasi harga dalam jangka pendek. • Processors and manufactures adalah organisasi yang melakukan aktivitas mengubah bentuk. • Facilitative organizations adalah organisasi yang tidak secara langsung berhubungan dengan proses pemasaran tetapi membantu kelancaran proses pemasaran. c. Commodity Approach pendekatan komoditas Commodity Approach pendekatan komoditas menekankan kepada apa yang diperbuat dan bagaimana penanganan terhadap komoditas sepanjang gap antara petani the original point of production dengan konsumen akhir. Dengan demikian, pendekatan ini menggambarkan “what is done and how to handle the commodity” agar penanganannya efisien. d. System Approach pendekatan sistem System Approach pendekatan sistem menekankan kepada keseluruhan sistem, efisiensi dan proses yang kontinu membentuk suatu sistem. Dengan demikian pendekatan ini menganalisa keterkaitan yang kontinu diantara subsistem-subsistem misalnya subsistem pengumpulan atau penyediaan bahan baku, pengolahan dan distribusi yang memberikan tingkat efisiensi tinggi. e. Pendekatan Analisa Permintaan dan Harga Titik tolak pendekatan analisa permintaan dan harga adalah pendekatan analitis dari kegiatan ekonomi di bidang pemasaran antara petani dan konsumen. 34 Kegiatan ekonomi disini adalah berhubungan dengan proses transformasi komoditas usahatani menjadi bermacam-macam produk yang diinginkan oleh konsumen. Proses transformasi ini pada asasnya adalah penciptaan suatu komoditas lebih berguna bagi konsumen. Proses transformasi ini merupakan kegiatan produktif dalam sistem pemasaran karena menciptakan atau menambah nilai guna produk. Secara konseptual ada tiga 3 macam kegunaan: • Kegunaan Tempat space utility Karena hasil-hasil komoditas pertanian biasanya terpencar di beberapa daerah produksi dan konsumennya juga terpencar di daerah yang berlainan antar kota, antar pulau, dan bahkan luar negeri, maka peranan transportasi, pergudangan, serta ongkos-ongkos yang menyangkut kegiatan ini akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. • Kegunaan Bentuk form utility Perubahan atau pengolah suatu produk menjadi produk yang lebih berguna akan menambah kepuasan konsumen, seperti singkong menjadi tepung tapioca atau pellet. Dalam hal ini proses standarisasi dan grading akan mempengaruhi ongkos tataniaga serta margin pedagang dari produk tersebut. • Kegunaan Waktu time utility Karena produk pertanian dihasilkan secara musiman sedangkan konsumsinya sepanjang tahun, maka peranan penyimpanan storage antara musim panen adalah penting sekali.

3.1.7 Efisiensi Tataniaga