Struktur Pasar Pendekatan Structure-Conduct-Perfromance S-C-P

28 Pendekatan S-C-P timbul dengan didasarkan pada kajian empiris, sedangkan pendekatan Chicago School umumnya bersifat agregasi, lebih bersifat kuantitatif, lebih menekankan price determination, lebih mudah melihat pengaruh pemerintahan dalam penentuan harga. Sedangkan pendekatan S-C-P lebih menekankan pada aspek deskriptif, bersifat kasus-kasus, pembahasan aspek kelembagaan secara detail dan lebih menekankan price discovery serta menjelaskan tindakan perusahaan yang melakukan market power. Menurut Philips dalam Asmarantaka 2009, studi-studi dalam pemasaran menggunakan beberapa pendekatan dimana tipe-tipe perbedaan dari pasar digolongkan dalam kelompok market structure. Praktik-praktik bisnis dikelompokkan dalam market conduct, sedangkan pengaruh-pengaruh terhadap harga dan output, dan sebagainya digolongkan dalam market performance. Philips mengajukan konsep yang bersifat dinamis, keterkaitan hubungan dua arah yang bersifat timbal balik dan sifat hubungan endogenous diantara variabel-variabel S-C-P serta memperhitungkan waktu. Pendekatannya menunjukkan bahwa structure S, conduct C, dan performance P dalam suatu waktu berada pada sistem dimana S dan C adalah faktor penentu dari P; dilain waktu S dan C ditentukan oleh P. Hal ini menunjukkan suatu sistem dinamis yang mengembangkan respon penyesuaian dari perusahaan terhadap kondisi pasar dan keadaan yang memungkinkan.

1. Struktur Pasar

Market Structure Menurut Asmarantaka 2009, struktur pasar market structure merupakan tipe atau jenis pasar yang didefinisikan sebagai hubungan korelasi antara pembeli calon pembeli dengan penjual calon penjual yang secara strategi mempengaruhi penentuan harga dan pengorganisasian pasar. Mc Kie dalam Asmarantaka 2009, mengemukakan bahwa beberapa ukuran untuk melihat market structure antara lain: a. Market concentration konsentrasi pasar; market concentration diukur berdasarkan persentase dari penjualassetpangsa pasar. b. Exit-entry kebebasan keluar masuk calon penjual; perusahaan yang besar mempunyai kelebihan dalam melakukan tindakan price control, dalam rangka mempertahankan konsentrasinya didalam pasar. 29 c. Product differentiation diferensiasi produk; pada perusahaan yang mempunyai konsentrasi pasar yang tinggi mempunyai kelebihan untuk menentukan product differentiation dalam rangka usaha meningkatkan keuntungannya. Usaha ini dilakukan dengan jalan mengubah kurva permintaan yang elastik menjadi tidak elastik. Artinya dengan sejumlah produk tertentu dia akan menerima harga yang lebih tinggi. Dengan perkataan lain berusaha agar konsumen lebih loyal terhadap produk perusahaan tersebut. Hammond dan Dahl 1977, mengemukakan lima 5 jenis struktur pasar pangan dan serat dengan berbagai karakteristiknya, secara terinci dapat dilihat pada Tabel 9. di bawah. Tabel 9. Lima Jenis Pasar Sistem Pangan dan Serat Karakteristik Struktural Struktural Pasar dari Sisi Jumlah Perusahaan Sifat Produk Penjual Pembeli Banyak Standarisasi Persaingan Sempurna Persaingan Sempurna Banyak Diferensiasi Persaingan Monopolistik Persaingan Monopsonistic Sedikit Standarisasi Oligopoli Murni Oligopsoni Murni Sedikit Diferensiasi Oligopoli Diferensiasi Oligopsoni diferensiasi Satu Unik Monopoli Monopsoni Sumber : Hammond dan Dahl 1977 Usaha product differentiation dilakukan dengan meningkatkan product differentiation sehingga banyak kelompok masyarakat yang menyenangi produk perusahaan tersebut. Usaha ini efektif pada barang dimana konsumen tidak punya keahlian untuk mengevaluasi barang tersebut. Selain itu tepat sekali untuk barang- barang yang jarang dibeli konsumen dan barang-barang yang secara teknis tidak sederhana namun dapat memenuhi berbagai kebutuhan personal baik secara fisik maupun kejiwaan. Usaha product differentiation dilakukan dengan cara: 1. Advertising: promosi-promosi sehingga menggugah konsumen untuk membeli. 2. Packaging: usaha pengemasan yang membuat konsumen berminat untuk membeli dikarenaka bentuk kemasannya yang menarik. 3. Perubahan bentuk produk itu sendiri. Kadangkala dengan mengubah bentuk sedikit saja yang disertai dengan modifikasi tertentu, membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli. 30 Azzaino 1981 mengungkapkan perbedaan ekstrim antara pasar persaingan murni atomistik dengan struktur pasar bersaing tidak sempurna monopsonistikoligopolistik seperti pada Tabel 10. Tabel 10. Sifat-sifat Utama Bentuk Pasar Bersaing Murni Atomistik dan Oligopolistik dikembangkan dengan Sistem Tataniaga Kriteria Atomistik Oligopolistik 1. Jumlah tataniaga Sangat banyak Sedikit sekali 2. Bersekongkol dalam menetukan harga Collusive Pricing Tidak mungkin Pada umumnya dilakukan secara terselubung 3. Hambatan masuk pasar Entry barriers a. Modal dasar Hanya sedikit yang diperlukan Dibutuhkan modal yang sangat besar b. Waktu yang diperlukan Tidak begitu lama Diperlukan waktu yang cukup c. Pola perdagangan Tidak bisa dibedakan Sudah maju well developed 4. Pengetahuan terhadap permintaan Tidak sempurna Hubungan antara harga input-output sudah diketahui 5. Penyesuaian terhadap permintaan “Sticky”, non adjusted Kegiatan pembelian dan penjualan terkontrol sehingga mudah disesuaikan 6. Mengurangi pengangguran Sistem tataniaga dalam bentuk atomistik merupakan dasar untuk mengurangi penganggur Hanya sedikit tenaga kerja dan lembaga tataniaga yang dapat masuk dalam struktur pasar oligopolistik 7. Marjin tataniaga Rendah pada setiap tingkat lembaga tataniaga Tinggi pada setiap tingkat lembaga tataniaga Sumber : Azzaino 1981 2. Perilaku Pasar Market Conduct Menurut Asmarantaka 2009, market conduct atau perilaku pasar adalah seperangkat strategi dalam pemilihan yang ditempuh baik oleh penjual maupun pembeli untuk mencapai tujuannya masing-masing. Ada tiga 3 cara mengenal perilaku, yakni: a. Penentuan harga dan setting level of output; penentuan harga adalah menetapkan harga dimana harga tersebut tidak berpengaruh terhadap 31 perusahaan lain, ditetapkan secara bersama-sama penjual atau penetapan harga berdasarkan pemimpin harga price leadership. b. Product promotion policy; melalui pameran dan iklan atas nama perusahaan. c. Predatory and exclusivenary tactics; strategi ini bersifat illegal karena bertujuan mendorong perusahaan pesaing untuk keluar dari pasar. Strategi ini antara lain menetapkan harga dibawah biaya marjinal sehingga perusahaan lain tidak dapat bersaing secara sehat. Cara lain adalah berusaha menguasai bahan baku integrasi vertikal ke belakang sehingga perusahaan pesaing tidak dapat berproduksi dengan menggunakan bahan baku yang sama secara persaingan sehat.

3. Keragaan Pasar