69 saluran yang terbentuk umumnya berupa : harga yang berfluktuasi, ketersediaan
barang yang tidak kontinu, adanya pungutan liar, kualitas brokoli yang beragam, dan keterbatasan modal. Sedangkan untuk fungsi informasi pasar meliputi
perkembangan harga yang berlaku. Pada penelitian ini, petani pada ketiga saluran yang terbentuk memperoleh informasi pasar dari pihak pedagang perantara.
Sementara itu informasi pasar di tingkat pedagang perantara pada ketiga saluran diperoleh dari sesama pedagang perantara.
6.3.1 Petani
Pada saluran satu, jumlah petani responden yang melakukan penjualan kepada pedagang pengumpul desa sebanyak tujuh orang atau sebanyak 87,5
persen dari total petani responden. Massa brokoli yang dijual kepada pedagang pengumpul desa sebesar 1.540 kg atau sebanyak 30,80 persen dari total panen
keseluruhan petani responden. Pedagang pengumpul desa biasanya langsung mendatangi petani untuk mengangkut brokoli yang telah dipanen.
Pada saluran dua, petani responden yang melakukan penjualan kepada pedagang besar berjumlah tujuh orang atau sebanyak 87,5 persen dari total
responden. Massa brokoli yang dijual kepada pedagang besar dalam satu musim tanam adalah sebesar 2.550 kg atau sebanyak 51 persen dari total panen secara
keseluruhan. Pedagang besar biasanya langsung mendatangi petani untuk mengangkut brokoli yang telah dipanen. Petani responden melakukan penjualan
langsung ke pedagang besar tanpa melalui pedagang pengumpul desa. Adapun harga yang ditawarkan oleh pedagang besar lebih tinggi jika dibandingkan dengan
harga yang ditawarkan oleh pedagang pengumpul desa. Pada saluran tiga, petani responden yang melakukan penjualan kepada
pedagang pengecer adalah sebanyak satu orang atau sebanyak 12,5 persen dari total petani responden. Massa brokoli yang dijual kepada pedagang pengecer
dalam satu musim tanam adalah sebesar 100 kg atau sebanyak dua persen dari total panen secara keseluruhan. Petani melakukan penjualan secara langsung
kepada pedagang pengecer karena brokoli merupakan komoditas usahatani yang baru dijalankan, sehingga biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh petani tidak besar
jumlahnya. Di samping itu, harga yang ditawarkan oleh pedagang pengecer lebih tinggi jika dibandingkan dengan pedagang pengumpul desa dan pedagang besar.
70
6.3.2 Pedagang Pengumpul Desa
Pada kegiatan penelitian ini, pedagang pengumpul desa berjumlah satu orang yang berasal dari Desa Bojong Murni, Cisarua. Pedagang pengumpul desa
tersebut melakukan fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Fungsi pertukaran yang dilakukan pedagang pengumpul desa berupa kegiatan pembelian
dan penjualan yang diawali dengan proses tawar-menawar. Pada proses pembelian, harga ditentukan oleh pedagang pengumpul desa. Sementara itu pada
kegiatan penjualan, pedagang pengumpul desa menetapkan harga jual tertentu kepada pedagang besar. Namun pada kenyatannya pedagang besar lebih dominan
dalam menentukan harga. Fungsi fisik yang dilakukan oleh pedagang pengumpul desa berupa
pengangkutan brokoli dari tempat petani dengan menggunakan mobil pick up carry. Fungsi fasilitas yang dilakukan berupa sortasigrading, penanggulangan
resiko, pembiayaan, dan informasi pasar. Dalam hal sortasigrading, pedagang pengumpul desa melakukan pengamatan dan pemilahan brokoli yang akan
diangkut secara visual. Resiko yang biasa dihadapi oleh pedagang pengumpul desa : berupa harga beli yang terlalu mahal, harga yang berfluktuasi, ketersediaan
barang yang tidak kontinu, dan adanya pungutan liar. Fungsi pembiayaan yang dilakukan pedagang pengumpul desa berupa penyediaan modal untuk membeli
brokoli dari petani dan biaya-biaya yang berhubungan selama proses distribusi brokoli berlangsung. Adapun biaya tersebut diantaranya biaya pengangkutan,
biaya pengemasan, retribusi, biaya bongkar muat, dan biaya penyusutan brokoli. Sementara itu fungsi informasi harga berupa pencarian informasi harga brokoli di
pasar dan hal-hal yang berhubungan tentang produk brokoli yang diinginkan oleh konsumen pada umumnya.
6.3.3 Pedagang Besar Grosir