38 dipasarkan. Tetapi yang disarankan untuk marjin tataniaga produk pertanian
adalah kombinasi dari marjin absolute dan marjin persentase.
3.1.9 Farmer’s Share
Farmer’s share merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan efisiensi tataniaga yang dilihat dari sisi pendapatan petani. Menurut
Kohls dan Uhl 1985, farmer’s share merupakan persentase harga yang diterima
oleh petani dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen dari kegiatan usahatani yang dilakukannya. Farmer’s share mempunyai hubungan negatif dengan marjin
tataniaga. Marjin tataniaga yang semakin tinggi umumnya akan mengakibatkan farmer’s share akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya, semakin kecil marjin
tataniaganya maka farmer’s share akan semakin besar.
3.1.10 Peran Kelompok Tani
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273KptsOT.16042007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani, kelompok tani adalah
kumpulan petanipeternakpekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumberdaya dan
keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota. Berdasarkan batasan tersebut, maka fungsi dari kelompok tani adalah :
1. Kelas belajar
Sebagai kelas belajar, kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
PKS serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusahatani, sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah, dan
akhirnya berdampak pada kehidupan yang lebih sejahtera. 2.
Wahana kerjasama Sebagai wahana kerjasama, kelompok tani merupakan tempat untuk
memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini
diharapkan kegiatan usahataninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.
39 3.
Unit produksi Sebagai unit produksi, usahatani yang dilaksanakan oleh masing-masing
anggota kelompoktani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi
baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas, maupun kontinuitas. Selain kelompok tani, dikenal pula istilah gabungan kelompok tani
Gapoktan yang didefenisikan sebagai kumpulan dari beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan
efisiensi usaha. Di dalam Gapoktan setiap kelompok tani akan dikembangkan dan diarahkan untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan fungsinya.
Fungsi dari Gapoktan yang dimaksud adalah sebagai usahatani, unit usaha pengolahan, unit usaha sarana dan prasarana produksi, unit usaha pemasaran dan
unit usaha keuangan mikro, serta unit jasa penunjang lainnya. Jika fungsi-fungsi tersebut berjalan dengan baik maka Gapoktan akan menjadi organisasi petani
yang kuat dan mandiri. Sebagai unit usaha pemasaran, hendaknya Gapoktan mempunyai
kemampuan sebagai berikut : 1.
Mengidentifikasi serta menganalisa potensi dan peluang pasar berdasarkan sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan komoditi yang
dikembangkandiusahakan guna memberikan keuntungan usaha yang lebih besar.
2. Merencanakan kebutuhan pasar berdasarkan sumberdaya yang dimiliki
dengan memperhatikan segmentasi pasar. 3.
Menjalin kerjasamakemitraan usaha dengan pemasok-pemasok kebutuhan pasar.
4. Mengembangkan penyediaan kebutuhan pasar akan produk pertanian.
5. Mengembangkan kemampuan memasarkan produk-produk hasil pertanian.
6. Menjalin kerjasama atau kemitraan usaha dengan pihak pemasok hasil-
hasil produksi pertanian. 7.
Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi usaha masing- masing anggota untuk dijadikan satu unit usaha yang menjamin pada
permintaan pasar dilihat dari kuantitas, kualitas, serta kontinuitas.
40
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Kontribusi hortikultura terhadap manusia dan lingkungan cukup besar. Salah satu jenis produk hortikultura yang memegang peranan penting dalam
perekonomian negara adalah sayuran. Tahun 2004 sampai tahun 2006 ekspor sayuran mengalami peningkatan sebesar 30 persen. Akan tetapi pada tahun 2007
mengalami penurunan sebesar 17 persen dan mengalami peningkatan kembali pada tahun 2008 sebesar lima persen dapat dilihat pada Tabel 1. Salah satu
produk sayuran unggulan ekspor adalah brokoli Brassicae oleraceae L. Brokoli dijadikan sebagai keperluan bahan pangan dan dapat berfungsi sebagai obat pada
penyakit tertentu. Berdasarkan informasi melalui komunikasi lisan dengan pihak dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, Kecamatan Cisarua Puncak menjadi daerah sentra produksi brokoli untuk wilayah Bogor. Kecamatan Cisarua Puncak
memiliki ketinggian yang memenuhi kriteria bertumbuhnya brokoli, yaitu pada ketinggian 800 sampai dengan 900 mdpl. Usahatani brokoli di wilayah ini dimulai
pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 2. Usahatani brokoli terpusat di dua desa, yaitu Desa Tugu Utara dan Desa Tugu Selatan.
Di Desa Tugu Utara terdapat satu kelompok tani yang menjalankan usaha tani brokoli, yaitu kelompok tani Suka Tani yang merupakan anggota gabungan
kelompok Tani Tugu Utara. Kelompok tani ini memulai usahatani brokoli pada tahun 2009. Tingkat produksi yang dihasilkan, memberi sumbangsih yang besar
untuk lingkungan Kecamatan Cisarua Puncak. Tahun 2009, kelompok tani ini mampu memperoleh tingkat produksi sebesar 59,52 persen dari total produksi
brokoli yang ada di wilayah Cisarua, dan pada tahun 2010 mampu memperoleh tingkat produksi sebesar 54,11 persen dari total produksi di wilayah Cisarua
tersebut. Kelompok tani ini sebenarnya mampu memasarkan produknya secara
langsung kepada konsumen. Akan tetapi terdapat beberapa kendala yang membuat kelompok tani ini tidak dapat memasarkan produknya secara langsung ke
konsumen, sehingga harus berhubungan dengan penyalur yang dapat membantu menyalurkan produk tersebut. Kendala yang dihadapi oleh kelompok tani tersebut
adalah produk yang dijual sifatnya mudah rusak bulky, dan cepat busuk