Kelompok Tani Suka Tani

48 kecil lahan lainnya digunakan untuk fasilitas umum dan bangunan, seperti pemukiman penduduk dan bangunan sekolah. Pemanfaatan lahan sebagai lahan pertanian masih banyak karena sebagian besar penduduk di Desa Tugu Utara memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Tabel 11. Pemanfaatan Lahan Desa Tugu Utara Tahun 2010 Fungsi Lahan Luas Lahan Ha Persentase Lahan pertanian 210,8 12,20 Lahan perkebunan 820,0 47,45 Lahan kehutanan 320,0 18,50 Lahan keperluan fasilitas umum : • Lapangan olah raga • Taman rekreasi • Jalur hijau • Pemakaman umum 1,5 5,0 250,0 2,7 0,09 0,30 14,47 0,16 Bagunan 118,0 6,83 Total 1.728 100 Sumber : Kecamatan Cisarua 2010

5.2 Kelompok Tani Suka Tani

Kelompok tani adalah kumpulan petanipeternakpekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumberdaya dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota. Pada proses penelitian ini penelusuran tataniaga brokoli dimulai dari titik produsen sampai kepada konsumen akhir. Kelompok tani Suka Tani merupakan salah satu bagian dari Gabungan Kelompok Tani Gapoktan Tugu Utara. Kelompok tani ini diketuai oleh bapak Ujang Yahya yang juga sekaligus sebagai ketua gapoktan Tugu Utara. Kelompok tani Suka Tani berdiri pada tahun 2009, dengan jumlah anggota petani sebanyak 20 orang petani sayuran di desa Tugu Utara. Pendirian kelompok tani ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya memudahkan petani, khususnya petani yang sudah menjadi anggota dalam menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keuntungan dari aspek usahatani. Selain itu, dari sisi finansial petani dapat memperoleh keuntungan untuk memperoleh bantuan dana berupa uang tunai atau suatu fasilitas yang dapat memudahkan kegiatan usahatani yang berasal dari pihak 49 pemerintahan ataupun lembaga yang bukan dari pihak pemerintahan. Tujuan lain dibentuknya kelompok tani ini, adalah memberikan kemudahan akses dalam memperoleh informasi sehubungan adanya kegiatan penyuluhan pertanian yang berasal dari instansi terkait. Kelompok tani ini memiliki struktur organisasi yang masih sangat sederhana. Struktur organisasi tersebut menunjukkan bahwa ketua kelompok tani langsung membawahi anggota-anggotanya. Pembuatan suatu rumusan untuk kepentingan pada kelompok tani ini ditentukan langsung oleh ketua kelompok tani dan dikerjakan secara sendiri. Hasil kebijakan yang telah dikonsep dimusyawarahkan kembali untuk diputuskan secara bersama-sama. Anggota kelompok tani ini belum dapat merasakan fungsi keberadaan dari kelompok tani tersebut secara optimal. Beberapa fakta yang membuktikan adalah terdapat bantuan dari pemerintah berupa motor pengangkut roda tiga dan mesin pengolah pupuk kompos tidak dapat dipakai oleh anggota kelompok tani tersebut. Hal ini disebabkan oleh adanya pergantian ketua Gapoktan Tugu Utara, di mana sebelumnya diketuai oleh bapak Badri Ismaya. Ketua sebelumnya telah meninggal dunia dan kemudian dilakukan pemilihan ketua yang baru yaitu bapak Ujang Yahya. Bantuan fasilitas dari pemerintah tersebut masih berada di pihak keluarga ketua Gapoktan yang lama dan sudah mengalami kerusakan. Kelemahan lainnya adalah belum adanya suatu kebijakan kerjasama antara sesama anggota kelompok tani dalam menjual produk yang dihasilkannya. Pada setiap masa panen, petani anggota masih menjual hasil panennya secara sendiri-sendiri. Selama berdiri, kelompok tani ini pernah mendapat tawaran kerjasama oleh perusahan Indofood dan Hero untuk memasok kebutuhan produk pertanian perusahaan tersebut. Perusahaan Indofood meminta kelompok tani ini untuk memenuhi pasokan kentang dan tomat yang dibutuhkan. Perusahaan Hero meminta agar kelompok tani ini dapat memenuhi kebutuhan kembang kol dan brokoli yang dibutuhkannya. Tetapi terjadi suatu kendala, yaitu kemampuan kelompok tani ini masih sangat terbatas khususnya dalam membuat proposal pengajuan kerjasama dan perhitungan biaya produksi yang tidak dapat diterima oleh kedua perusahaan tersebut. 50

5.3 Gambaran Umum Usaha Tani Brokoli