Saluran Tataniaga Tiga Saluran Tataniaga

64 Pedagang pengecer pada saluran dua berjumlah tiga orang. Konsumen yang membeli kepada pedagang pengecer merupakan konsumen perorangan rumah tangga. Pada saluran dua terdapat beberapa biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh lembaga perantara terkait. Biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh pedagang besar antara lain : biaya transportasi, biaya pengemasan, biaya tenaga kerja, retribusi, biaya bongkar-muat, dan biaya penyusutan. Biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer mencakup : biaya pengemasan, retribusi, biaya penyusutan, dan biaya tenaga kerja. Sistem tawar-menawar harga antara petani dengan pedagang besar dilakukan melalui telepon. Apabila kesepakatan harga telah tercapai, pedagang besar mengambil hasil panen di tempat petani. Pengangkutan brokoli biasanya dilakukan pada sore hari dengan menggunakan mobil pick-up carry. Brokoli dikemas dengan menggunakan plastik polypropiline. Biaya pengemasan ditanggung oleh pedagang besar tersebut. Pada saluran dua sistem pembayaran yang dilakukan oleh pedagang besar kepada pedagang pengumpul desa adalah sistem tunai, dibayar sebagian, dan hutang. Selanjutnya pedagang besar melakukan penjualan brokoli kepada pedagang pengecer yang datang langsung ke tempat pedagang besar. Pedagang pengecer biasanya membeli brokoli dan beberapa jenis sayuran lainnya kepada pedagang besar. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pedagang pengecer kepada pedagang besar adalah sistem pembayaran tunai. Brokoli yang telah dipesan oleh pedagang pengecer biasanya diantarkan oleh pihak pedagang besar dengan menggunakan sepeda motor. Adapun sistem pembayaran yang dilakukan oleh pedagang pengecer kepada pedagang besar adalah sistem pembayaran tunai.

6.2.3 Saluran Tataniaga Tiga

Pada pola saluran tiga, satu orang petani menjual langsung hasil panennya kepada pedagang pengecer di pasar Cisarua. Adapun alasan dari petani tersebut memasarkan langsung kepada pedagang pengecer diantaranya : hasil panen brokoli yang diperoleh tidak banyak sehingga tidak terlalu membutuhkan biaya operasional yang tinggi dan jenis tanaman brokoli merupakan jenis tanaman yang belum lama dijadikan sebagai komoditas untuk berusahatani. Petani tersebut mengangkut brokoli dengan menggunakan sepeda motor menuju pasar Cisarua. 65 Harga rata-rata yang diperoleh oleh petani dari pedagang pengecer adalah sebesar Rp 10.000,- per kg. Harga tersebut merupakan harga tertinggi yang diperoleh petani jika dibandingkan dengan saluran satu dan saluran dua. Sementara itu, harga rata-rata yang diperoleh oleh pedagang pengecer dari konsumen akhir adalah sebesar Rp 13.000,- per kg. Massa brokoli yang dijual petani kepada pedagang pengecer dalam satu musim tanam adalah 100 kg dua persen. Brokoli mengalami penyusutan sebesar 0,1 persen pada pedagang pengecer, sehingga massa brokoli yang tersisa untuk dijual kepada konsumen akhir adalah sebesar 95 kg. Adapun jumlah pedagang pengecer yang terdapat pada saluran tiga adalah sebanyak dua orang. Pedagang tersebut merupakan pedagang yang memasarkan berbagai jenis sayuran di pasar Cisarua. Sistem tawar-menawar harga antara petani dengan pedagang pengecer adalah menggunakan sistem survei. Petani melakukan survei harga pada pedagang pengecer pada saat masa panen akan berlangsung. Setelah diperoleh kesepakatan harga dan banyaknya jumlah pesanan, petani akan mengantarkan brokoli tersebut ke tempat pedagang pengecer di pasar Cisarua. Pada saluran tiga terdapat beberapa jenis biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh petani dan pedagang pengecer. Biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh petani berupa biaya transportasi dan biaya pengemasan. Sementara itu, biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer berupa biaya pengemasan, biaya tenaga kerja, dan retribusi. Sistem pembayaran yang digunakan oleh pedagang pengecer kepada petani adalah sistem pembayaran tunai.

6.3 Fungsi Tataniaga pada setiap Lembaga Tataniaga