Negara Indonesia merasa perlu mengatur pengelolaan perdagangan beras sendiri dengan mengeluarkan regulasi tentang tata niaga beras.
44
2. Dasar Hukum Pengaturan Tata Niaga Beras.
Dalam pelaksanaannya pengaturan tata niaga beras akan mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Pengesahan Agreement
Establishing The World Trade Organiszation Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia, Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3564. Dan yang menjadi dasar hukum pengaturan tata niaga beras di Indonesia adalah:
45
a. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia
Nomor 230MPPKep71997tanggal 4 Juni 1997 tentang Barang Yang Diatur Tata Niaga Impornya yang telah beberapa kali disempurnakan dan
terakhir dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 406MPPKep62004 tentang Penyempurnaan Lampiran Surat
Keputusan Nomor 230MPPKep71997. b.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Penetapan Kebijakan Perberasan.
c. Keputusan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia
Nomor 54M-DAGPer102009 Tentang Ketentuan Umum di Bidang Impor.
44
Khudori, Paceklik, Beras dan Pangan Lokal, Majalah Pangan Edisi No. 41XIIJuli2003, hlm.36.
45
Direktorat Jendral Perdagangan Luar Negeri Depatermen Perdagangan , Kebijakan Umum Di Bidang Impor, Loc.Cit. hlm. 36.
Universitas Sumatera Utara
d. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Pangan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3806 sebagai
mana yang telah di rubah dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 227. e.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 12M-
DAGPER42008 tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Beras. 3. Perkembangan Pengaturan Tata Niaga Beras
Seiring perkembangan waktu dan keperluan-keperluan negara akan regulasi untuk mensejahterakan rakyat dan memenuhi pangan nasional serta memperkuat
ketahanan pangan negara, pengaturan tata niaga beras semakin berkembang dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat yang berubah. Perubahan-
perubahan mengenai pengaturan tata niaga beras di Indonesia terus dilakukan demi memperbaiki sistem regulasi yang sudah ada agar menjadi lebih baik lagi.
Perkembangan pengaturan tata niaga beras di Indonesia tidak lepas dari perkembangan kebijakan-kebijakan perdagangan internasional. Sebagai salah satu
anggota WTO, Indonesia wajib memenuhi ketentuan WTO. Dengan demikian perubahan dan perbaikan terhadap peraturan tata niaga beras Indonesia harus terus
menerus di sesuaikan dan diselaraskan dengan komitmen atau perjanjian perdagangan internasional WTO.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai bukti konkret dari perkembangan pengaturan tata niaga beras, dahulu Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia mengeluarkan
regulasi tata niaga beras hanya dalam bentuk Surat Keputusan namun sekarang seiring perkembangan waktu dan penyesuaian kondisi perdagangan, Menteri
Perdagangan dan Perindustrian sudah membuat regulasi tata niaga beras dalam bentuk sebuah penetapan peraturan, dimana kekuatan hukum yang diaturnya lebih
mengikat. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 9MPPKep12004 Tentang Ketentuan Impor Beras sebagaimana telah di ubah
beberapa kali terakhir dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 368 MPPkep52004, sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini sehingga
perlu di cabut dan diatur kembali. Peraturan tata niaga beras yang berlaku saat ini adalah Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 12M-
DAGPER42008 Tanggal 11 April 2008 Tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Beras, dan disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 13M-DAGPER32009 Tanggal 30 Maret 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
12M-DAGPER42008 Tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Beras.
B. Ketentuan Importasi Beras Di Indonesia Pada Era Pasar Bebas.