3. Tujuan Hukum Perlindungan Konsumen
Sesungguhnya peranan hukum dalam konteks ekonomi adalah menciptakan ekonomi dan pasar yang kompetitif. Terkait dengan hl ini pula, bahwa tidak ada
pelaku usaha atau produsen tunggal yang mampu mendominasi pasar, selama konsumen memiliki hak untuk memilih produk mana menawarkan nilai terbaik,
baik dalam harga maupun mutu. Serta tidak ada pelaku usaha dan produsen yang mampu menetapkan harga berlebihan atau menaarkan produk dengan kualitas
yang rendah, selama masih ada produsen lain dan konsumen akan pindah kepada produk lain tersebut. Keinginan yang hendak dicapai dalam perlindungan
konsumen adalah menciptakan rasa aman bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidup. Terbukti bahwa semua norma perlindungan konsumen dalam
Undang-Undang Perlindungan Konsumen memiliki sanksi pidana. Singkatnya, bahwa segala upaya yang dimaksudkan dalam perlindungan tersebut tidak saja
terhadap tindakan preventif, akan tetapi juga tindakan represif dalam semua bidang perlindungan yang diberikan kepada konsumen dilakukan dengan
114
1. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
keterbukaan akses informasi, serta menjamin kepastian hukum.
:
2. Melindungi kepentingan konsumen pada khususnya dan kepentingan
seluruh pelaku usaha. 3.
Meningkatkan kualitas barang dan pelayanan jasa.
114
Zulham, Op.Cit. hlm. 22.
Universitas Sumatera Utara
4. Memberikan perlindungan kepada konsumen dari praktik usaha yang
menipu dan menyesatkan. 5.
Memadukan penyelenggaraan, pengembangan dan pengaturan perlindungan konsumen dengan bidang-bidang perlindungan pada bidang-
bidang lainnya. Tujuan hukum adalah untuk mewujudkan keadilan, kemanfaatan dan
kepastian hukum. Dalam hal mewujudkan keadilan, Adam Smith melahirkan ajaran mengenai keadilan justice yang menyatakan the end of the justice to
secure from the injury. Menurut G.W. Paton, hak yang memberikan oleh hukum ternyata tidak hanya mengandung unsur perlindungan dan kepentingan tetapi juga
unsur kehendak the element of will. Teori hukum bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai hukum dan postulat-postulatnya hingga dasr-dasar filsafatnya yang
paling mendalam. Hukum pada hakikatnya adalah suatu yang abstrak, namun dalam manifestasinya dapat berwujud konkret. Suatu ketentuan hukum dapat
dinilai baik jika akibat-akibat yang dihasilkan dari penerapannya adalah kebaikan, kebahagiaan yang sebesar-besarnya, dan berkurangnya penderitaan.
115
Pada Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen mengemukakan, perlindungan konsumen bertujuan
116
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri sendiri; :
115
Ibid. hlm. 23.
116
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 3.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang danatau jasa; c.
Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen;
d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta kases untuk mendapatkan informasi;
e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha;
f. Meningkatkan kualitas barang danatau jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang danatau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.
Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perlindungan konsumen juga telah menjadi perhatian dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah membuat United
Nations Guidelines for Cunsumer Protection as expanded in 1999 yang menyatakan sebagai berikut:
117
Pedoman Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perlindungan Konsumen.
Tujuan :
Dengan memperhatikan kepentingan dan keperluan konsumen diberbagai negara, khususnya di negara-negara sedang berkembang; harus diakui bahwa konsumen
117
M. Sadar, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Jakarta Barat : Akademia,2012, hlm. 20.
Universitas Sumatera Utara
mengalami kondisi ketidakseimbangan ekonomi, tingkat pendidikan, daya tawar menawar; dan dengan memperhatikan bahwa pada dasarnya konsumen
mempunyai hak untuk memajukan pembangunan sosial ekonomi dan perlindungan lingkungan sosial secara adil dan berkesinambungan, maka rambu-
rambu perlindungan konsumen ini mempunyai tujuan sebagai berikut : a.
Membantu pemerintah mencapai dan mempertahankan perlindungan yang memadai bagi masyarakat sebagai konsumen;
b. Memfasilitasi pola produksi dan distribusi yang responsif terhadap
kebutuhan konsumen; c.
Membuat kode etik produksi dan distribusi barang dan jasa kepada konsumen;
d. Membantu pemerintah mencegah praktik bisnis yang kotor dari seluruh
pelaku usaha secara nasional dan internasional yang berdampak pada konsumen;
e. Memfasilitasi pembuatan lembaga konsumen independen;
f. Mewujudkan kerja sama international dalam bidang perlindungan
konsumen; g.
Membangun kondisi pasar yang memberikan kesempatan kepada konsumen dengan pilihan yang luas dengan harga yang murah;
h. Meningkatkan konsumsi yang berkelanjutan.
B. Prinsip-Prinsip Hukum Perlindungan Konsumen
Universitas Sumatera Utara