Akses Terhadap sumber Daya Financial

tersebut akan beredar bebas dipasaran, hal ini akan mematikan beras produksi petani dalam negeri.

b. Akses Terhadap sumber Daya Financial

Keberdayaan petani harus dilihat sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan internal petani sekaligus juga membuka akses dan kesempatan yang lebih bagi petani untuk mendapat dukungan sumberdaya produktif maupun untuk mengembangkan usaha yang lebih mensejahterakan. Penyuluhan dan pendidikan pertanian menjadi agenda operasional yang sangat penting. Pengembangan lembaga pembiayaan dengan produk yang sesuai dengan karakter petani dan pertanian akan menentukan kemudahan akses pada sumber daya financial. 91 Percepatan adopsi inovasi merupakan fasilitas permodalan usaha tani yang bisa diakses oleh petani dengan mudah. Hingga saat ini permodalan masih dianggap menjadi kendalanya. Mendapatkan modal dengan mengandalkan lembaga keungan formal yang ada, terkendala persyaratan administrasi yang tidak dapat memenuhinya sehingga peluangnya kecil. Satu-satunya sumber keuangan yang dapat diandalkan adalah lembaga jasa keuangan atau Lembaga Keuangan Mikro LKM yang dikelola petani. Namun keberadaan LKM dilapangan masih terbatas jumlahnya. LKM adalah kelembagaan usaha yang mengelola jasa keuangan untuk membiyayai usaha pertanian skala mikro baik yang berbentuk formal dan non formal yang diprakarsai oleh masyarakat maupun pemerintah. 91 Rachmat Hendayana, “Membangun Lembaga Keuangan Mikro Berbasis Komunitas Petani”, hlm. 1. www.membangun_lembaga_keuangan_mikro_berbasis- komunitas_petani.pdf.html . Diakses pada tanggal 2 Februari 2014. Universitas Sumatera Utara LKM menyediakan akses keuangan kepada petani dalam bentuk pinjaman, modal, tabungan dan akses lainnya. LKM diharapkan mampu mengelola sumberdaya financial untuk melayani kebutuhan petani di lingkungan dalam upaya mengembangkan usaha ekonomi produktif dibidang pertanian. 92 Selain itu, akses terhadap sumber daya financial bagi petani dapat di capai dengan cara memberdayakan koperasi khususnya koperasi kredit, Pemerintah mengembangkan program KTA Kredit Tanpa Anggunan, karena petani tidak akan dapat meminjam uang untuk modalnya berusaha apabila tetap dimintai jaminan, hal ini dikarena sebagian besar petani Indonesia adalah miskin. Pemerintah juga membuka Grameen Bank untuk masyarakat miskin, Grameen Bank adalah sebuah organisasi kredit mikro yang memberikan pinjaman kecil kepada orang yang kurang mampu tanpa membutuhkan collateral. Sistem ini berdasarkan ide bahwa orang miskin memiliki kemapuan yang kurang digunakan. Yang berada dari kredit ini adalah pinjaman di berikan kepada kelompok perempuan produktif yang masih berada dalam status sosial miskin. Jika diterapkan dengan konsisten pola Grameen Bank ini dapat mencapai tujuan untuk membantu perekonomian masyarakat miskin melalui perempuan. Melalui sistem Grameen Bank ini petani-petani perempuan ataupun istri-istri petani dapat meminjam untuk modal usahanya yang pada akhirnya dapat mengembangkan pendapatan financialnya. 93 92 Ibid. 93 Bank Grameen, http:id.m.wikipedia.org.wikiBank_Grameen , diakses pada tanggal 20 Februari 2014. Universitas Sumatera Utara Di Provinsi Sumatera Utara melalui dana APBD, APBN dan Dana Pusat, yang dilakukan pemerintah membantu petani untuk meningktakan kuantitas dan kualitas beras adalah dengan memberikan: 94 a bantuan langsung benih unggul BLBU dan Bantuan Sosial sesuai rencana usaha kelompok RUK; b mendorong target tanam yang sudah disepakati dan target produksi serta peningkatan produktifitas; c bantuan lantai jemur terpal; d bantuan Rice Milling Unit RMU, Power Tresher, dan APPO; e peningkatan Sumber Daya Manusia Petani dengan memberikan penyuluhan dan informasi-informasi penting seputar pertanian, teknologi petanian; f peningkatan akses petani terhadap modal; g pengawasan terhadap penyaluran pupuk dan pestisida oleh komisi pestisida KOMPES.

c. Program Ketahanan Pangan