Komponen Sikap Sikap Menghadapi Masa Pensiun 1.

f. Faktor Emosional Kadang kala suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap yang demikian dapat merupakan bentuk sikap sementara dan segera berlalu setelah frustasi berangsur-angsur menghilang, namun dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.

4. Pengertian Masa Pensiun

Manusia yang bekerja di berbagai lembaga pemerintah atau swasta terikat dengan aturan kerja seperti jam kerja, masa kerja, dan batasan usia tertentu Tarigan, 2009. Berhentinya aktivitas kerja seseorang karena sudah mencapai usia tertentu sering disebut dengan istilah purna tugas atau pensiun Suardiman, 2011. Parkinson et al 1990 juga memberikan penjelasan yang serupa, yaitu masa pensiun secara khusus relevan bagi individu-individu yang harus tunduk pada usia pensiun, atau mereka yang bekerja di dalam badan komersial yang terorganisasi atau dalam pemerintahan. Masa pensiun merupakan saat penting yang menentukan dalam perkembangan manusia karena secara psikologis masa pensiun menandai pergantian dari periode perkembangan masa dewasa menengah menuju periode perkembangan masa dewasa akhir Kimmel, 1980. Perubahan peran dalam lingkungan sosial, perubahan minat, nilai, dan perubahan dalam hampir seluruh aspek kehidupan seseorang adalah berbagai bentuk pergantian yang muncul. Tarigan 2009 menjelaskan secara lebih detil bahwa pensiun merupakan berhentinya seseorang dari pekerjaannya yang selama ini ia tekuni dan menjadi sumber hidup bagi keluarganya, serta tidak lagi bekerja di tempat itu untuk selama-selamanya. Hak-hak tertentu dalam bekerja seperti penghasilan, jabatan, fasilitas, status sosial, harga diri, dan kesempatan untuk melakukan kontak sosial dengan teman sekerja menjadi hilang akibat datangnya masa pensiun. Rogers 1979 memiliki pandangan yang cukup berbeda mengenai pensiun. Rogers memberi arti bahwa pensiun dapat membuat seseorang bebas dari kewajiban-kewajiban, tanggung jawab pekerjaan, dan kesibukan kerja yang melelahkan, serta terbebas dari konsekuensi yang berat. Menurut Tarigan 2009, ada beberapa penyebab pensiun, di antaranya adalah karena sudah mencapai usia pensiun, diberhentikan dengan tidak hormat, pemutusan hubungan kerja PHK, pensiun dini, sakit yang berkepanjangan, dan permintaan sendiri atau sesuai dengan masa jabatan yang diemban. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa masa pensiun berarti berhentinya aktivitas kerja seseorang setelah mencapai usia tertentu dan memasuki pergantian ke suatu pola hidup yang baru.

5. Usia Pensiun

Pensiun karena telah mencapai batas usia tertentu merupakan salah satu dasar pensiun yang paling banyak ditemukan dan dianggap sebagai hal yang wajar. Usia pensiun di Indonesia telah ditentukan oleh pemerintah berdasarkan latar belakang pekerjaannya. Pensiun bagi pegawai negeri sipil secara khusus telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 yang mengatur tentang pemberhentian pegawai negeri sipil. Batas usia pensiun yang telah ditentukan adalah sebagai berikut : 1 Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional yang telah mencapai Batas Usia Pensiun diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil. 2 Batas Usia Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yaitu : a. 58 tahun bagi Pejabat fungsional Ahli Muda dan Ahli Pertama serta Pejabat fungsional Keterampilan; b. 60 tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku : 1 Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; 2 Jabatan Fungsional Apoteker; 3 Jabatan Fungsional Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri; 4 Jabatan Fungsional Dokter Gigi yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri;