Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap

5. Usia Pensiun

Pensiun karena telah mencapai batas usia tertentu merupakan salah satu dasar pensiun yang paling banyak ditemukan dan dianggap sebagai hal yang wajar. Usia pensiun di Indonesia telah ditentukan oleh pemerintah berdasarkan latar belakang pekerjaannya. Pensiun bagi pegawai negeri sipil secara khusus telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 yang mengatur tentang pemberhentian pegawai negeri sipil. Batas usia pensiun yang telah ditentukan adalah sebagai berikut : 1 Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional yang telah mencapai Batas Usia Pensiun diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil. 2 Batas Usia Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yaitu : a. 58 tahun bagi Pejabat fungsional Ahli Muda dan Ahli Pertama serta Pejabat fungsional Keterampilan; b. 60 tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku : 1 Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; 2 Jabatan Fungsional Apoteker; 3 Jabatan Fungsional Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri; 4 Jabatan Fungsional Dokter Gigi yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri; 5 Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis Muda dan Pertama; 6 Jabatan Fungsional Medik Veteriner; 7 Jabatan Fungsional Penilik; 8 Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah; 9 Jabatan Fungsional Widyaiswara Madya dan Muda; atau 10 Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh presiden. c. 65 tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku : 1 Jabatan Fungsional Peneliti Utama dan Peneliti Madya yang ditugaskan secara penuh di bidang penelitian; 2 Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis Utama dan Madya; 3 Jabatan Fungsional Widyaiswara Utama; 4 Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Utama; 5 Jabatan Fungsional Perekayasa Utama; 6 Jabatan Fungsional Pustakawan Utama; 7 Jabatan Fungsional Pranata Nuklir Utama; atau 8 Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden. Pensiun pada pegawai swasta agak sedikit berbeda dengan pegawai negeri sipil. Batas usia pensiun pada pegawai swasta tidak diatur secara jelas dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Namun banyak perusahaan mengacu pada usia 55 tahun sebagai batasan usia pensiun dengan merujuk pasal 14 ayat 1 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Penetapan usia pensiun ini merupakan hak penentuan dari masing-masing perusahaan swasta Widjaja, 2014. Berdasarkan kebijakan yang telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa usia pensiun pekerja di Indonesia secara umum dimulai dari usia 55 sampai 65 tahun.

6. Dinamika yang Terjadi pada Masa Pensiun

Hurlock 1990 menjelaskan bahwa usia pensiun biasa dihadapi pada tahap perkembangan dewasa menengah. Secara psikologis rentang usia 55-65 tahun berada dalam tahap perkembangan dewasa menengah Santrock, 2011. Usia dewasa menengah merupakan masa untuk mengevaluasi, menilai, dan merefleksikan pekerjaan yang dilakukan serta segala hal yang ingin dilakukan di masa depan Moen dalam Santrock, 2011. Evaluasi dan refleksi ini bersumber pada aspirasi awal saat mereka mulai bekerja dan harapan-harapan dari orang lain Hurlock, 1990. Hal itu berarti bahwa karyawan akan mengevaluasi semua pengalaman pribadinya selama bekerja hingga saat ini. Evaluasi diri karyawan yang berdasar pada harapan-harapan orang lain sebelum mereka pensiun nanti akan semakin mendalam bila datang dari seseorang yang dianggap penting, misalnya harapan dari atasan Rhoades dan Eisenberger, 2002. Proses evaluasi dan refleksi pekerjaan yang berlangsung juga mengandung berbagai macam faktor emosi karena berhubungan dengan begitu banyak hal, seperti relasi antar rekan kerja, prestasi kerja, hingga kesempatan untuk berkembang Santrock, 2011. Misalnya saat karyawan melakukan refleksi dalam kaitannya dengan relasi antar rekan kerja, maka karyawan yang bersangkutan dapat merasakan kebahagiaan, kekecewaan atau bahkan kesedihan. Masa pensiun berarti orang sudah tidak aktif lagi atau berhenti dari pekerjaannya. Pendapat ini sesuai dengan pernyataan Parkinson et al 1990 yang mengartikan pensiun sebagai proses berhentinya individu dari kehidupan bisnis dan profesinya. Peristiwa ini tampak jelas dalam teori yang menerangkan hubungan antara usia manusia dengan kegiatannya. Cumming dan Henry dalam Suardiman, 2011 mengemukakan teori pengunduran diri yang menjelaskan bahwa usia manusia yang semakin bertambah akan diikuti dengan kemunduran dalam interaksi sosial di lingkungan kerja, fisik, dan emosi dengan kehidupan dunia yang terjadi secara berangsur-angsur. Orang berusia lanjut akan mengalami proses saling menarik diri atau pelepasan diri, baik individu dari masyarakat ataupun masyarakat dari individu. Individu melepaskan diri karena kesadarannya akan kemampuan fisik maupun mental yang mulai berkurang. Ketika memasuki usia lanjut, seseorang juga mempunyai kecenderungan untuk mengalami gangguan fisik seperti tekanan darah, fungsi jantung, hingga organ-organ tertentu yang tidak lagi bekerja dengan sempurna Masters,