Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi dengan Sikap Menghadapi Masa Pensiun

bahkan tidak berusaha memberikan performansi kerja yang maksimal terhadap organisasinya Apsari, tanpa tahun. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat kemungkinan keterkaitan antara persepsi dukungan organisasi dengan sikap menghadapi masa pensiun. Dukungan organisasi yang dipersepsi secara positif oleh karyawan yang memasuki masa pensiun akan memberikan gambaran bahwa sikap karyawan dalam menghadapi masa pensiun juga bersifat positif. Akan tetapi dukungan organisasi yang dipersepsikan secara negatif oleh karyawan akan membentuk sikap karyawan yang negatif pula di dalam menghadapi masa pensiun.

D. Kerangka Berpikir

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah adanya hubungan positif antara persepsi dukungan organisasi dengan sikap menghadapi masa pensiun. Artinya, semakin positif persepsi dukungan organisasi yang dirasakan oleh karyawan, maka semakin positif sikap karyawan dalam menghadapi masa Masa Pensiun Masa evaluasi, penilaian, dan refleksi pekerjaan Sikap menghadapi masa pensiun positif - Kepercayaan sesuai dengan sesuatu yang diharapkan. - Perasaan senang atau penilaian positif. - Kecenderungan meningkatnya performansi kerja. Sikap menghadapi masa pensiun negatif Persepsi Dukungan Organisasi negatif Persepsi Dukungan Organisasi positif - Kepercayaan tidak sesuai dengan sesuatu yang diharapkan. - Perasaan tidak senang atau penilaian negatif. - Kecenderungan menurunnya performansi kerja. pensiunnya. Begitu pula sebaliknya, semakin negatif persepsi dukungan organisasi seorang karyawan, maka sikap dalam menghadapi masa pensiunnya juga semakin negatif. 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada variabel lainnya Azwar, 2012. Santoso 2010 menjelaskan bahwa teknik korelasi dilakukan untuk melihat kecenderungan pola pada suatu variabel berdasarkan kecenderungan pola pada variabel yang lain. Penelitian ini akan menguji hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan sikap menghadapi masa pensiun.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas : Persepsi dukungan organisasi 2. Variabel tergantung : Sikap menghadapi masa pensiun

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini yakni sebagai berikut :

1. Sikap Menghadapi Masa Pensiun

Sikap menghadapi masa pensiun adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan individu terhadap masa pensiun yang berupa perasaan mendukung maupun tidak mendukung. Sikap terhadap masa pensiun diketahui dengan mengukur komponen sikap dalam menghadapi masa pensiun. Terdapat tiga komponen yang saling menunjang dalam struktur sikap menghadapi masa pensiun, yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif. Ketiga komponen ini meliputi cara berpikir yang dimiliki karyawan terhadap pensiun, sesuatu yang dirasakan oleh karyawan saat menghadapi pensiun, dan cara karyawan bertingkah laku dalam menghadapi pensiun. Sikap menghadapi masa pensiun akan diukur dengan melihat skor total pada skala sikap menghadapi masa pensiun. Semakin tinggi skor yang diperoleh berarti bahwa semakin positif sikap karyawan dalam menghadapi masa pensiun. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan bahwa sikap karyawan dalam menghadapi masa pensiun semakin negatif.

2. Persepsi Dukungan Organisasi

Persepsi dukungan organisasi adalah persepsi karyawan mengenai penghargaan dan kepedulian organisasi terhadap kontribusi dan kesejahteraan karyawan. Persepsi dukungan organisasi akan diukur dengan melihat skor skala persepsi dukungan organisasi yang terdiri dari tiga aspek, yaitu respon terhadap ide-ide karyawan, respon terhadap karyawan yang mengalami masalah, serta respon terhadap kesejahteraan dan kesehatan karyawan. Semakin tinggi skor total pada skala persepsi dukungan organisasi, maka semakin positif persepsi dukungan organisasi seorang karyawan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh, maka semakin negatif persepsi dukungan organisasi yang dirasakan oleh karyawan.

D. Subjek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan administrasi Universitas Sanata Dharma. Karyawan administrasi adalah karyawan yang melayani mahasiswa dan dosen dalam bidang administrasi akademik. Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan kemudahan atau secara kebetulan siapa saja yang bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel Noor, 2011. Pemilihan karyawan administrasi Universitas Sanata Dharma menggunakan kriteria sebagai berikut : 1. Usia subjek adalah 40-65 tahun. Individu yang berhenti bekerja atau pensiun karena terkait dengan aturan tertentu umumnya berada dalam rentang usia ini. Berk dalam Suardiman, 2011 juga mengemukakan bahwa perencanaan keuangan bagi karyawan yang kelak akan menghadapi pensiun idealnya harus dimulai dari 10 atau 15 tahun sebelum masa pensiun tiba. 2. Karyawan tetap. Persepsi dukungan organisasi dapat muncul pada karyawan yang telah lama bekerja, yaitu karyawan tetap karena telah memiliki waktu yang relatif lama untuk mengenal dan memiliki ikatan kuat dengan organisasi Novliadi, 2007. 3. Telah bekerja minimal 5 tahun. Peneliti beranggapan bahwa karyawan dengan masa kerja minimal 5 tahun telah mampu mengamati, mengenal, dan memberi penilaian terhadap organisasi atau perusahaan tempat mereka bekerja.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode penyebaran skala. Skala adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui atau mengungkap aspek psikologis berupa pernyataan yang secara tidak langsung mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan, serta respon atau jawaban subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah Azwar, 2011. Skala kedua variabel menggunakan 4 pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Hadi 1991 mengkhawatirkan jumlah pilihan jawaban yang ganjil. Hal itu disebabkan adanya pilihan jawaban netral N atau ragu-ragu R. Menurut Hadi 1991, kategori tersebut memiliki arti ganda undecided dan tidak bisa dikategorikan ke dalam kategori setuju ataupun tidak setuju.