Aspek-aspek Persepsi Dukungan Organisasi

harapan dari orang lain Hurlock, 1990. Hal itu berarti bahwa karyawan akan mengevaluasi semua pengalaman pribadinya selama bekerja hingga saat ini. Evaluasi diri karyawan yang berdasar pada harapan-harapan orang lain sebelum mereka pensiun nanti akan semakin mendalam bila datang dari seseorang yang dianggap penting, misalnya harapan dari atasan Rhoades dan Eisenberger, 2002. Proses evaluasi dan refleksi pekerjaan yang berlangsung juga mengandung berbagai macam faktor emosi karena berhubungan dengan begitu banyak hal, seperti relasi antar rekan kerja, prestasi kerja, hingga kesempatan untuk berkembang Santrock, 2011. Misalnya saat karyawan melakukan refleksi dalam kaitannya dengan relasi antar rekan kerja, maka karyawan yang bersangkutan dapat merasakan kebahagiaan, kekecewaan atau bahkan kesedihan. Pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, dan faktor emosi yang muncul selama proses evaluasi dan refleksi merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap karyawan dalam menghadapi masa pensiun kelak Azwar, 2005. Azwar menjelaskan bahwa pengalaman pribadi berisi tentang segala sesuatu yang telah dan sedang mereka alami. Pengalaman pribadi karyawan di dalam lingkungan kerja dapat berupa dukungan organisasi, relasi antar karyawan, kepuasan kerja, hingga prestasi kerja. Pengalaman pribadi yang berupa dukungan organisasi akan meninggalkan kesan yang kuat dalam kaitannya dengan sikap karyawan saat menghadapi masa pensiun kelak. Dukungan organisasi yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan selama karyawan bekerja hingga sebelum masa pensiun tiba akan membentuk ide atau gagasan bagi karyawan bahwa karakteristik organisasi secara umum peduli terhadap karyawannya. Kepercayaan yang telah terbentuk dalam diri karyawan akan menjadi dasar pengetahuan yang baik karena sesuatu yang mereka harapkan dari organisasi tempat mereka bekerja sesuai dengan yang seharusnya. Karyawan juga akan menilai bahwa organisasi peduli terhadap kesejahteraan mereka meskipun mereka masih jauh ataupun sudah dekat menjelang masa pensiun. Kepercayaan dan penilaian yang telah muncul dalam diri karyawan tersebut akan mempengaruhi kecenderungan perilakunya. Kecenderungan perilaku yang tampak adalah karyawan yang memasuki masa pensiun akan berusaha memberikan performansi kerja yang terbaik atau menunjukkan motivasi kerja yang tinggi Apsari, tanpa tahun. Sedangkan organisasi yang kurang memberikan dukungannya bagi karyawan terutama dalam kaitannya dengan masa pensiun akan membentuk ide atau gagasan pada diri karyawan bahwa organisasi kurang menghargai kontribusi dan kurang peduli terhadap kesejahteraan karyawannya. Kepercayaan dan penilaian yang telah terbentuk ini memberikan gambaran bahwa sesuatu yang mereka harapkan sebelumnya tidak sesuai dengan kenyataan. Karyawan pun akan memberikan penilaian yang buruk atau negatif terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Dampak yang muncul akan terlihat dalam kecenderungan perilaku karyawan yang kurang atau bahkan tidak berusaha memberikan performansi kerja yang maksimal terhadap organisasinya Apsari, tanpa tahun. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat kemungkinan keterkaitan antara persepsi dukungan organisasi dengan sikap menghadapi masa pensiun. Dukungan organisasi yang dipersepsi secara positif oleh karyawan yang memasuki masa pensiun akan memberikan gambaran bahwa sikap karyawan dalam menghadapi masa pensiun juga bersifat positif. Akan tetapi dukungan organisasi yang dipersepsikan secara negatif oleh karyawan akan membentuk sikap karyawan yang negatif pula di dalam menghadapi masa pensiun.