Pengertian Persepsi Dukungan Organisasi

persiapan sebelum masa pensiun tiba. Organisasi tersebut menyatakan bahwa persiapan pensiun dilakukan secara mandiri oleh karyawannya, sehingga persiapan yang dilakukan hanya bersifat parsial dan menunjukkan kurangnya dukungan organisasi terhadap persiapan pensiun karyawannya Apsari, tanpa tahun. Program persiapan pensiun yang difasilitasi oleh organisasi atau perusahaan memungkinkan adanya perencanaan yang dibangun secara terstruktur, bersifat menyeluruh, menyangkut berbagai aspek yang dibutuhkan, dan bisa menjangkau sampai dengan keberlanjutan program. Apsari tanpa tahun juga menjelaskan bahwa melalui program ini akan terbangun kerja sama yang tetap harmonis antara karyawan yang memasuki masa pensiun dengan organisasinya. Hal itu menunjukkan bahwa dukungan organisasi yang diberikan dipersepsi secara positif oleh karyawannya. Begitu pula sebaliknya, organisasi yang kurang atau bahkan belum memfasilitasi persiapan sebelum masa pensiun tiba akan dipersepsi secara negatif oleh karyawannya. Program persiapan pensiun tersebut merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam dukungan organisasi yang ada. Dukungan organisasi mulai tampak dirasakan oleh karyawan yang memasuki tahap perkembangan dewasa menengah karena pada tahap ini terjadi proses evaluasi, penilaian, dan refleksi atas pekerjaan yang dilakukan serta segala hal yang ingin dilakukan di masa depan Moen dalam Santrock, 2011. Evaluasi dan refleksi ini bersumber pada aspirasi awal saat mereka mulai bekerja dan harapan- harapan dari orang lain Hurlock, 1990. Hal itu berarti bahwa karyawan akan mengevaluasi semua pengalaman pribadinya selama bekerja hingga saat ini. Evaluasi diri karyawan yang berdasar pada harapan-harapan orang lain sebelum mereka pensiun nanti akan semakin mendalam bila datang dari seseorang yang dianggap penting, misalnya harapan dari atasan Rhoades dan Eisenberger, 2002. Proses evaluasi dan refleksi pekerjaan yang berlangsung juga mengandung berbagai macam faktor emosi karena berhubungan dengan begitu banyak hal, seperti relasi antar rekan kerja, prestasi kerja, hingga kesempatan untuk berkembang Santrock, 2011. Misalnya saat karyawan melakukan refleksi dalam kaitannya dengan relasi antar rekan kerja, maka karyawan yang bersangkutan dapat merasakan kebahagiaan, kekecewaan atau bahkan kesedihan. Pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, dan faktor emosi yang muncul selama proses evaluasi dan refleksi merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap karyawan dalam menghadapi masa pensiun kelak Azwar, 2005. Azwar menjelaskan bahwa pengalaman pribadi berisi tentang segala sesuatu yang telah dan sedang mereka alami. Pengalaman pribadi karyawan di dalam lingkungan kerja dapat berupa dukungan organisasi, relasi antar karyawan, kepuasan kerja, hingga prestasi kerja. Pengalaman pribadi yang berupa dukungan organisasi akan meninggalkan kesan yang kuat dalam kaitannya dengan sikap karyawan saat menghadapi masa pensiun kelak.