Bentuk Dukungan Organisasi Persepsi Dukungan Organisasi 1.

2011. Usia pensiun pekerja di Indonesia secara umum dimulai dari usia 55 sampai 65 tahun. Sebagian orang sering beranggapan bahwa pensiun merupakan suatu kenyataan yang tidak menyenangkan. Menjelang masa pensiun tiba, banyak orang yang sudah merasa cemas bahkan mengalami stres karena belum mengetahui gambaran kehidupan yang akan dihadapi Rini, 2001. Ada berbagai macam perubahan yang muncul pada saat seseorang menjalani masa pensiun, yaitu perubahan dari aktivitas yang tadinya bekerja menjadi tidak bekerja, penghasilan yang berkurang, perubahan relasi sosial, hingga penurunan kesehatan karena usia yang semakin bertambah Tarigan, 2009; Suardiman, 2011. Kenyataan itu membuat individu yang mengalami masa pensiun seringkali tidak bisa menikmati masa tuanya dengan hidup santai, tetapi malah sebaliknya. Dinamika yang muncul menjelang masa pensiun tersebut dapat menjadi pengingat bahwa masa pensiun penting untuk mulai dipersiapkan. Beberapa organisasi atau perusahaan mempunyai kebijakan yang biasa dilakukan sebelum masa pensiun benar-benar tiba, yaitu dengan memberlakukan masa persiapan pensiun Isnawati Suhariadi, 2013. Bohlander dan Snell 2010 juga menjelaskan tentang program masa persiapan pensiun yang dilakukan oleh beberapa organisasi. Topik atau pembahasan yang disampaikan meliputi perencanaan pensiun, ulasan asuransi kesehatan, pengobatan dan jaminan sosial, perencanaan keuangan pribadi, hingga penyesuaian terhadap masa pensiun. Di sisi lain, beberapa organisasi atau perusahaan lain belum melakukan fungsinya untuk memfasilitasi persiapan sebelum masa pensiun tiba. Organisasi tersebut menyatakan bahwa persiapan pensiun dilakukan secara mandiri oleh karyawannya, sehingga persiapan yang dilakukan hanya bersifat parsial dan menunjukkan kurangnya dukungan organisasi terhadap persiapan pensiun karyawannya Apsari, tanpa tahun. Program persiapan pensiun yang difasilitasi oleh organisasi atau perusahaan memungkinkan adanya perencanaan yang dibangun secara terstruktur, bersifat menyeluruh, menyangkut berbagai aspek yang dibutuhkan, dan bisa menjangkau sampai dengan keberlanjutan program. Apsari tanpa tahun juga menjelaskan bahwa melalui program ini akan terbangun kerja sama yang tetap harmonis antara karyawan yang memasuki masa pensiun dengan organisasinya. Hal itu menunjukkan bahwa dukungan organisasi yang diberikan dipersepsi secara positif oleh karyawannya. Begitu pula sebaliknya, organisasi yang kurang atau bahkan belum memfasilitasi persiapan sebelum masa pensiun tiba akan dipersepsi secara negatif oleh karyawannya. Program persiapan pensiun tersebut merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam dukungan organisasi yang ada. Dukungan organisasi mulai tampak dirasakan oleh karyawan yang memasuki tahap perkembangan dewasa menengah karena pada tahap ini terjadi proses evaluasi, penilaian, dan refleksi atas pekerjaan yang dilakukan serta segala hal yang ingin dilakukan di masa depan Moen dalam Santrock, 2011. Evaluasi dan refleksi ini bersumber pada aspirasi awal saat mereka mulai bekerja dan harapan-