akuntansi adalah kegiatan atau fungsi penyediaan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif tentang uit-unit usaha ekonomik,
terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomik.
H. Hasil penelitian yang relevan
Hasil penelitian yang dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran kooperatif tipe STAD
Guna Meningkatkan Keterampilan Sosial dan hasil Belajar pada Mata Pelajaran akuntansi” yang disusun oleh Monica Ervina mahasiswa
Universitas Sanata Dharma jurusan pendidikan Akuntani angkatan 2008. Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti, keterampilan siswa pada
siklus pertama mengalami peningkatan sebesar 14,86 dan untuk prestasi belajarnya meningkat sebesar 10,94.
I. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran sering di jumpai guru yang masih menggunakan metode belajar konvensional. Di sini guru menyampaikan
materi dengan cara berceramah. Siswa hanya diminta untuk memperhatikan apa yang diterangkan guru dan menghafal materi tanpa guru
mempertimbangkan apakah siswa benar-benar memahaminya atau belum. Metode ceramah menurut peneliti kurang cocok jika diterapkan dalam
pelajaran akuntansi. Karena dalam pelajaran akuntansi tidak hanya cukup dengan hafalan tetapi juga perlu pemahaman.
Jika guru terlalu lama berceramah maka siswa menjadi bersikap acuh tak acuh, bosan dan mengantuk. Siswa menjadi tidak konsentrasi. Mereka
akan mencari kesibukan untuk menghilangkan rasa jenuh yaitu dengan cara mengobrol dengan teman, mainan HP, atau bahkan siswa akan tidur saat
berlangsungnya proses pembelajaran. Akibatnya nilai yang diperoleh siswa tidak maksimal. Selain itu dengan metode ceramah siswa tiak akan terbiasa
bekerja dalam kelompok, keterampilan bertanya kurang, tidak dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya, dan siswa cenderung
bersikap individu egois. Untuk meningkatkan keterampilan sosial dan prestasi belajar siswa
maka peneliti akan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran STAD lebih menekankan pada pembentukan
kelompok. Siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 siswa yang bersifat heterogen. Saat bekerja dalam kelompok, siswa
ditugaskan untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru. Pada proses ini siswa saling berdiskusi dengan teman sekelompok
untuk memecahkan juga yang telah diberikan. Siswa dituntut untuk dapat bekerja dalam kelompok dan memberikan konstribusi untuk kemajuan
kelompok, sehingga siswa menjasi lebih terlatih untuk dapat menghargai pendapat dan keberadaan tim, sifat egois dan dominasi murid “pintar”
berkurang. Jika ada salah satu siswa yang sudah memahami materi maka dia
harus membantu teman sekelompoknya sampai teman tersebut paham terhadap materi.
Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan dengan menggunakan 2 siklus. Siklus pertama terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Jika siklus pertama tidak berhasil atau hasil kurang maksimal maka akan dilanjutkan dengan siklus kedua. Jika
siklus pertama sudah baik, maka siklus kedua dilakukan untuk menguatkan hasil dari siklus pertama.
J. Pertanyaan peneliti