Analisis Komparasi Keterampilan Sosial dan Prestasi Belajar Siswa

B. Analisis Komparasi Keterampilan Sosial dan Prestasi Belajar Siswa

Sebelum dan Sesudah Penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD 1. Analisis komparatif keterampilan sosial Berikut disajikan intepretasi skor kuesioner keterampilan sosial siswa kela X Akuntansi sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sesudah siklus I, dan sesudah siklus II ke dalam PAP tipe II yang menunjukkan perbandingan pencapaian kategori keterampilan sosial siswa dari waktu ke waktu: Tabel 5. 29 Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial Siswa Berdasarkan PAP tipe II Interval skor Jumlah Persentase Keterangan Sebelum STAD Siklus I Siklus II Sebelum STAD Siklus I Siklus II 136 – 160 - 5 9 - 24 43 Sangat baik 117 – 135 15 15 12 71 71 57 Baik 104 – 116 6 1 - 29 5 - Cukup 91 – 103 - - - - - - Kurang baik 32 – 90 - - - - - - Sangat kurang baik Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebelum penelitian tidak ada siswa yang masuk dalam kategori sangat baik, pada siklus pertama terjadi peningkatan menjadi 5 siswa atau 24 dan pada siklus kedua meningkat lagi menjadi 8 siswa atau 38 yang masuk dalam kategori sangat baik. Siswa yang dalam kategori baik sebelum penerapan STAD sebanyak 15 siswa atau 71, pada siklus pertama juga sebanyak 16 atau 76, dan 12 siswa atau 57 pada siklus kedua. Sedangkan siswa yang masuk dalam kategori cukup, menurun dari 6 siswa atau 29 siswa sebelum menerapkan STAD menjadi 1 atau 5, dan pada siklus kedua tidak ada siswa yang masuk dalam kategori cukup. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang baik dan sangat kurang baik sebelum maupun sesudah penerapan STAD. Berdasarkan hasil kuesioner keterampilan sosial, target keterampilan sosial yaitu bahwa seluruh siswa harus termasuk dalam kategori minimal baik, dapat tercapai. 2. Analisis komparatif prestasi belajar siswa Berikut perbandingan hasil belajar siswa sebelum penerapan STAD, sesudah penerapan siklus I, dan sesudah penerapan siklus II: Tabel 5.30 Skor Hasil Belajar Siswa sebelum STAD, Sesudah STAD Siklus I, dan Sesudah STAD Siklus II No Nama Siswa Sebelum STAD Sesudah STAD Siklus I Sesudah STAD Siklus II 1 Agatha Dinda Aliska P. 80 77,14 87.5 2 Hani Dwi Lia Laras Sati 68 80,00 100 3 Hadasa Maria Yasmin 83 82,86 100 4 Kristiana Wening Utami W. 73 85,71 100 5 Margareta Dian Pratiwi 83 55,71 90 6 Priska Liana Candra K. 53 78,57 92.5 7 Rita Silviana 70 82,86 90 8 Serlina Dasna Rosada 75 75,71 100 9 Shinta Penisya Putri 63 70,00 87.5 10 Veronica Dewi Krisnawati 68 78,57 90 11 Wakyu Nur Rohman 63 91,43 95 12 Witri Wulandari 42 68,57 92.5 13 Yoga Kristanto 65 77,14 94 14 Yohanes Riyadi 58 80,00 97.5 15 Yuliana Dwi Astuti 78 91,43 90 16 Zalfa Arohma Suryanti 60 77,14 85 No Nama Siswa Sebelum STAD Sesudah STAD Siklus I Sesudah STAD Siklus II 17 Antonius Januar Kristanto 42 52,86 76 18 Bella Santika 65 42,86 82.5 19 Elleonora Hermawati Natali 80 80,00 90 20 Rischi Walubun 60 85,71 95 21 Suryana 70 55,71 80 Jumlah 1399 1570 1915 Rata-rata 66,7 75 91,19 Dari tabel di atas, Nampak bahwa sebelum penerapan STAD ada 15 siswa atau 71 yang memiliki nilai kurang dari KKM. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai KKM berjumlah 6 siswa atau 29. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan penerapan STAD pada siklus I. Ada 15 siswa atau 71 yang mampu mencapai KKM, sedangkan 6 siswa yang lainnya atau 29 belum mencapai KKM. Maka saat pembelajaran berakhir guru meminta siswa untuk mempelajari dan memahami kembali materi hari ini. Jika ada materi yang masih kurang jelas siswa boleh bertanya kepada temannya atau bertanya langsung dengan guru mata pelajaran. Jika dilihat dari rata-rata, peningkatan yang terjadi setelah penerapan STAD siklus I sebesar 12.44 yaitu dari rata-rata sebelum STAD dengan nilai 66,7 meningkat menjadi 75 setelah penerapan STAD. Pada penerapan STAD siklus II, dari 21 siswa yang hadir pada pembelajaran seluruh siswa atau 100 siswa yang ada di kelas mampu mencapai KKM dalam tes evaluasi. Jika dikaji berdasarkan rata-rata, maka peningkatan skor prestasi belajar siswa yang terjadi sebesar 21,59 yaitu dari skor rata-rata pada siklus pertama sebesar 75 menjadi 91,19 setelah penerapan STAD siklus II.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN ANIMASI DAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA.

0 0 33

Rancangan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

0 1 103

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) guna meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 302

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 0 300

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 239