63
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Kegiatan Pra Penelitian
Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Discusion STAD dalam
pembelajaran akuntansi ini dilakukan pada kelas X Akuntansi, SMK Sanjaya Pakem. Penelitian diawali dengan kegiatan pra penelitian
yang dilakukan pada tanggal 5 November 2014 pada jam pertama dan kedua di kelas X Akuntansi. Kegiatan pra penelitian meliputi
observasi terhadap guru, observasi siswa, observasi kelas, wawancara terhadap guru dan siswa serta pembagian kuesioner keterampilan
sosial. Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui kondisi awal
dari kegiatan belajar mengajar di kelas X Akuntansi, SMK Sanjaya Pakem. Setelah observasi maka peneliti melakukan penelitian
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 11 November
2013 pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 8.30 WIB dan siklus kedua dilakukan pada hari Rabu tanggal 19 November 2013
pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.30 WIB. Penerapan
penelitian tindakan kelas berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Observasi kegiatan guru
Tabel di bawah ini adalah hasil observasi kegiatan guru yang telah dilakukan oleh peneliti lampiran 34, halaman 222:
Tabel 5.1 Hasil Observasi Kegiatan Guru Sebelum Penerapan STAD
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
√ 2
Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan
yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi
√ 3
Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar
melalui presentasi kelas √
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan
kelompok √
5 Guru memberikan dorongan motivasi
kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok
√ 6
Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar indvidu di dalam kelompok
diskusinya √
7 Guru mengamati proses pembelajaran
dalam kegiatan diskusi kelompok √
8 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri
√ 9
Guru tidak berinteraksi dengan siswa √
10 Guru
tidak menjelaskan
cara kerja
kelompok dan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok
√ 11
Guru membiarkan
siswa membuat
kegaduhan di dalam kelas √
12 Guru membiarkan siswa berkeliling dari
satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif
√ 13
Guru hanya
berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu saja √
No Deskriptor
Ya Tidak
yang mengalami kesulitan 14
Guru dan siswa sama-sama asik dengan pekerjaannya
masing-masing sehingga
suasana kelas menjadi kaku √
15 Guru meninggalkan kelas di saat siswa
bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
√ 16
Guru melakukan
evaluasi hasil
pembelajaran √
17 Guru
memberikan penghargaan
bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
√ 18
Guru melakukan
evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar melalui pretest dan posttest
√
Pada observasi awal ini materi pembelajaran yang sedang dipelajari siswa hari ini adalah persamaan dasar
akuntansi. Guru telah melakukan kegiatan pembukaan, kegiatan inti,
dan kegiatan
penutup secara
berurutan dan
berkesinambungan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh guru
adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan tersebut. Guru memberikan materi
pelajaran dengan cara presentasi di depan kelas. Guru menjelaskan materi kepada peserta didik menggunakan media
power point. Selanjutnya guru juga ikut berperan dalam pembentukan kelompok diskusi. Setelah selesai menjelaskan
materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah serta mencari sumber informasi secara
mandiri. Selama siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya
guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru mencoba untuk selalu berinteraksi dengan
peserta didik. Adapun beberapa hal yang belum dilakukan guru dengan
baik. Guru kurang mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk
membantu siswa memahami materi. Selama pembelajaran guru tidak memberikan dorongan motivasi kepada siswa untuk
terlibat aktif dalam diskusi kelompok serta kurang memotivasi agar peserta didik bekerja sama dengan baik antar individu di
dalam kelompok diskusinya. Guru tidak menjelaskan cara kerja kelompok dan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok.
Guru meninggalkan kelas di saat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. Di akhir
pembelajaran guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. Selain itu guru juga tidak melakukan post test untuk mengukur
peningkatan prestasi belajar siswa. b.
Observasi kegiatan siswa Berikut hasil observasi siswa dengan lembar observasi yang
disiapkan oleh peneliti lampiran 35, halaman 224:
Tabel 5.2 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran
Sebelum STAD No
Deskriptor Ya
Tidak
1 Peserta
didik siap
mengikuti proses
pembelajaran √
No Deskriptor
Ya Tidak
2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
√ 3
Peserta didik
menanggapi pembahasan
pelajaran √
4 Peserta didik mencatat hal-hal penting
√ 5
Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik √
6 Peserta didik menanyakan materi yang belum
paham √
Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa di dalam Kelompok
Sebelum STAD
Saat pembelajaran berlangsung peneliti juga melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa selama mengikuti
pelajaran. Sebelum pelajaran dimulai guru mengucapkan salam untuk membuka kegiatan belajar hari tersebut. Para siswa
terlihat siap untuk mengikuti proses pembelajaran namun masih ada beberapa siswa terlihat belum siap untuk mengikuti
pembelajaran. Hal itu dapat dilihat karena masih ada beberapa siswa masih sibuk dengan dirinya sendiri. Ada yang masih
mengobrol dengan teman sebelahnya ada juga yang masih sibuk menyiapkan buku pelajaran. Saat guru mulai menjelaskan materi
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi
diskusi dalam kelompok √
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat
√ 3
Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas √
4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya
dengan pembelajaran √
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud
dan tujuan pertanyaan √
6 Menghargai saran dan pendapat teman
lainnya √
pembelajaran kelas terlihat cukup tenang terlihat beberapa siswa memperhatikan apa yang guru jelaskan namun peneliti juga
menemukan beberapa siswa yang ternyata tidak fokus dengan penjelasan guru. Terlihat mereka sedang berbisik-bisik dengan
teman sebelahnya bahkan ada juga yang sedang melamun. Hanya ada sedikit siswa yang mencatat hal-hal penting yang
dijelaskan oleh guru. Tidak ada satu pun peserta didik yang bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahaminya
saat guru memberi kesempatan kepada mereka. Dan siswa mau menjawab pertanyaan hanya jika guru menunjuk mereka.
Saat berdiskusi seluruh perhatian siswa tidak diarahkan pada materi diskusi. Hanya terlihat beberapa siswa saja yang
aktif untuk mengerjakan sedangkan yang lain ada yang sibuk mengobrol dan ada juga yang hanya diam mendengarkan
temannya berdiskusi tanpa memberikan saran maupun pendapatnya, peneliti tidak melihat adanya kerjasama yang baik
dan pembagian tugas dalam pengerjaan soal diskusi sehingga saat hasil diskusi dibahas dan guru memberikan pertayaan,
hanya siswa yang aktif dalam kelompok mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
Berdasarkan kondisi
yang demikian,
peneliti menyimpulkan kurangnya keterampilan sosial yang dimiliki
siswa dalam proses diskusi kelompok. Untuk itu diperlukan
suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan sosisal siswa.
Berikut ini disertakan nilai siswa kelas X Akuntansi sebelum penerapan STAD. Dimana tingkat ketuntasan yang
diharapkan adalah 75 :
Tabel 5.4 Nilai sebelum STAD
No Nama Siswa
Nilai Keterangan
1 Agatha Dinda Aliska P.
8 Tuntas
2 Hani Dwi Lia Laras Sati
6,8 Tidak tuntas
3 Hadasa Maria Yasmin
8,3 Tuntas
4 Kristiana Wening Utami W.
7,3 Tidak tuntas
5 Margareta Dian Pratiwi
8,3 Tuntas
6 Priska Liana Candra K.
5,3 Tidak tuntas
7 Rita Silviana
7 Tidak tuntas
8 Serlina Dasna Rosada
7,5 Tuntas
9 Shinta Penisya Putri
6,3 Tidak tuntas
10 Veronica Dewi Krisnawati
6,8 Tidak tuntas
11 Wakyu Nur Rohman
6,3 Tidak tuntas
12 Witri Wulandari
4,2 Tidak tuntas
13 Yoga Kristanto
6,5 Tidak tuntas
14 Yohanes Riyadi
5,8 Tidak tuntas
15 Yuliana Dwi Astuti
7,8 Tidak tuntas
16 Zalfa Arohma Suryanti
6 Tidak tuntas
17 Antonius Januar Kristanto
4,2 Tidak tuntas
18 Bella Santika
6,5 Tidak tuntas
19 Elleonora Hermawati Natali
8 Tuntas
20 Rischi Walubun
6 Tidak tuntas
21 Suryana
7 Tidak tuntas
Dari hasil tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal
hanya 6 siswa dari 21 siswa yang berarti dari keseluruhan siswa hanya 28,6 yang mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan
minimal dan nilai rata-rata kelas hanya 6,67 . Dari data tersebut
maka diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Observasi kelas
Berikut ini merupakan lembar observasi aktivitas di kelas yang telah diamati oleh peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas tersebut adalah sebagai berikut lampiran 37, halaman 226:
Tabel 5.5 Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum STAD
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar √
2 Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul
yang berbeda-beda √
3 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh
siswa √
4 Siswa
mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
√ 5
Buku-buku dan
fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan siswa di kelas sekolah √
6 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di
dalam kelas √
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa
lain dalam kerja kelompok √
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya √
9 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas
pembelajaran √
10 Banyak siswa yang bertanya kepada guru
jika menghadapi kesulitan √
11 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber
referensi yang digunakan √
12 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi √
13 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak
dapat dipahami dengan jelas √
No Deskriptor
Ya Tidak
14 Kelas terdiri dari berbagai individu yang
tidak mengenal satu sama lain dengan baik √
15 Sebagian besar siswa menganggap materi
yang diberikan sulit √
16 Kelas dapat terorganisasi dengan baik
√ 17
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau
masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
√
Dari tabel 5.5 di atas aktivitas-aktivitas yang diamati di kelas tersebut antara lain, yaitu kelas X Akuntansi terdiri dari
banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal-usul yang berbeda-beda. Kelas X akuntansi terdiri dari berbagai
individu yang mengenal satu sama lain dengan baik. Selain itu di dalam kelas X Akuntansi para peserta didik memiliki ada
sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa. Fasilitas kelas relative lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah
whiteboard, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer, jam dinding. Selain itu di
dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat ke majuan kelas. Dalam ruangan kelas tersedia ventilasi yang memadai
agar sirkulasi udara ke dalam kelas lancar. Pencahayaan kelas juga cukup baik. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk
pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti aktivitas lainnya
yaitu. fasilitas di dalam kelas sudah cukup memadai namun ketika proses belajar mengajar persediaan buku di sekolah
kurang memadai, dimana satu buku pelajaran digunakan untuk dua anak. Siswa cenderung mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini terjadi dikarenakan pada saat peserta didik di beri kesempatan
berdiskusi, kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa
yang tidak ikut terlibat serta membuat kegaduhan di dalam kelas. Beberapa siswa hanya mengandalkan
teman lain saat bekerja dengan teman kelompoknya. Selain itu dalam berdiskusi siswa tampak kurang antusias dengan kerja
kelompoknya. Hanya anak yang pintar dan aktif saja yang banyak berperan di dalam aktivitas pembelajaran. Saat guru
memberi kesempatan bertanya kepada para siswa, hanya satu dua anak saja yang mau bertanya kepada guru mata pelajaran.
Sedikit siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Peserta didik tidak dapat memahami tujuan pembelajaran dengan jelas.
d. Mengisi kuesioner keterampilan sosial siswa
Siswa juga diminta untuk mengisi kuesioner keterampilan sosial untuk mengetahui tingkat keterampilan sosial siswa sebelum
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut ini adalah hasil skor kuesioner yang telah diisi oleh siswa
lampiran 38, halaman 228 :
Tabel 5.6 Skor Kuesioner Keterampilan Sosial siswa
Sebelum Penerapan STAD No
Nama Siswa Sebelum
STAD
1 Agatha Dinda Aliska P.
118 2
Hani Dwi Lia Laras Sati 121
3 Hadasa Maria Yasmin
136 4
Kristiana Wening Utami W. 137
5 Margareta Dian Pratiwi
125 6
Priska Liana Candra K. 136
7 Rita Silviana
117 8
Serlina Dasna Rosada 130
9 Shinta Penisya Putri
115 10
Veronica Dewi Krisnawati 127
11 Wakyu Nur Rohman
120 12
Witri Wulandari 120
13 Yoga Kristanto
124 14
Yohanes Riyadi 129
15 Yuliana Dwi Astuti
114 16
Zalfa Arohma Suryanti 121
17 Antonius Januar Kristanto
112 18
Bella Santika 116
19 Elleonora Hermawati Natali
130 20
Rischi Walubun 114
21 Suryana
116 Total
2578 Rata-rata
122 Dari tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil
kuesioner keterampilan sosial siswa adalah 108. Hasil tersebut akan diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II
sebagai berikut :
Tabel 5.7 Hasil perhitungan kuesioner keterampilan sosial
Berdasarkan PAP Tipe II Interval
skor Jumlah
Presentase Keterangan
136 – 160
3 14
Sangat baik 117
– 135 12
57 Baik
Interval skor
Jumlah Presentase
Keterangan
104 – 116
6 29
Cukup 91
– 103 -
- Kurang baik
32 – 90
- -
Sangat kurang baik Dari hasil kuesioner keterampilan sosial siswa dapat
disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner keterampilan sosial sebelum implementasi STAD adalah baik. Karena pencapaian
hasil tersebut dirasa belum maksimal maka perlu dilakukan suatu
model pembelajaran
yang dapat
menumbuhkan keterampilan sosial siswa.
e. Wawancara pada guru
Pada kegiatan wawancara, diketahui guru sering menggunakan metode lama yaitu ceramah, tanya jawab, dan
pemberian tugas. Terkadang guru juga menggunakan diskusi kelompok. Namun metode yang digunakan guru belum efektif
karena peserta didik masih tergantung kepada gurunya. Siswa yang pintar dan aktif cenderung mendominasi kelas. Sedangkan
siswa menengah ke bawah malu untuk mengutarakan pendapatnya karena takut salah lampiran 39, halaman 230.
f. Wawancara pada siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa selama pembelajaran akuntansi guru menggunakan
metode ceramah dan diskusi kelompok di kelas. Namun siswa cenderung hanya duduk dan mendengarkan guru menjelaskan
sehingga sebagian siswa ada yang merasa bosan dan mengantuk. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan
tersebut bermacam-macam. Ada yang lumayan paham, ada yang paham , dan ada juga yang masih kurang memahami materi
lampiran 40, halaman 232.
Berdasarkan hasil
observasi awal
tersebut, dapat
diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi serta alternatif solusi sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah pembelajaran
Berdasarkan keadaan
pembelajaran di
atas, permasalahan yang muncul adalah rendahnya keterampilan
sosial dan hasil belajar akan materi yang dipelajari. Rendahnya keterampilan sosial tampak saat diskusi kelompok sedang
berlangsung, mereka hanya mau berinteraksi dengan teman yang disukai saja. Selama proses pembelajaran aktivitas kelompok
didominasi oleh siswa yang pintar dan aktif sedangkan teman yang lain mengobrol dengan siswa lain tidak ikut berperan
dalam pengerjaan tugas. Secara umum guru sudah melakukan pembelajaran
dengan baik. Namun selama pembelajaran berlangsung guru cenderung berceramah. Sehingga membuat siswa menjadi pasif.
Karena metode pembelajaran yang monoton tersebut membuat siswa bosan dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Hanya
sedikit siswa yang mau bertanya kepada guru dan saat guru bertanya tak ada siswa yang mau menjawab kecuali jika
ditunjuk langsung oleh guru. Kondisi yang demikian membuat kelas menjadi kurang kondusif dan hasil belajar siswa menjadi
kurang memuaskan. Oleh sebab itu guru diharapkan mampu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda dan bervariasi.
b. Alternatif solusi
Berdasarkan kondisi pembelajaran di atas, maka guru dan
peneliti berkolaborasi
untuk menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru berperan sebagai
fasilitator saat
diskusi sedang
berlangsung. Dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif ini siswa mempunyai
kesempatan untuk
berperan aktif
dalam menyelesaikan tugas. Karena siswa dapat bekerja sama dengan
teman lain sehingga dapat saling bertukar pendapat dan bertanya jawab dengan teman sekelompoknya. Dalam pembentukan
kelompok antara kelompok yang satu dengan yang lainnya memiliki kemampuan yang sama. Dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diharapkan dapat meningkatkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa.
2. Siklus Pertama
Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 11 November 2014 pada jam pertama dan kedua. Materi yang dipelajari
adalah Persamaan dasar akuntansi dengan jumlah siswa di kelas sebanyak 22 anak. Dari jumlah tersebut 1 siswa tidak dapat hadir pada
penelitian ini. Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe STAD pada siklus pertama.
a. Perencanaan
1 Pembagian kelompok
Peneliti menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan kemampuan
akademiknya bersama dengan guru mata pelajaran. Selanjutnya para peserta didik di bagi menjadi beberapa
kelompok baru yang ditentukan secara heterogen berdasarkan karakteritik siswa dan prestasi akademiknya.
Sebelum membentuk kelompok peneliti di beri daftar siswa dari yang berprestasi tinggi sampai siswa yang
berprestasi menengah ke bawah oleh guru mata pelajaran. Berdasarkan daftar tersebut maka satu kelas di bagi
menjadi lima kelompok yang terdiri dari 4-5 anak di setiap kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam.
2 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
akan digunakan. Berikut ini adalah perangkat yang sudah disediakan oleh peneliti:
a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Peneliti membuat RPP berdasarkan ketentuan kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran,
sumber dan
media pembelajaran,
kegiatan pembelajaran daan evaluasi. RPP ini dibuat untuk
satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara
detail kegiatan-kegiatan
yang akan
dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan mempermudah guru dalam melaksanakan
pembelajaran lampiran 8, halaman 148. b
Materi pembelajaran Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah
analisis transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi. Materi yang di sampaikan berupa
penjelasan bagaimana cara menganalisis suatu transaksi yang dapat mempengaruhi asset, liabilitas,
dan ekuitas perusahaan sebelum di catat ke dalam persamaan dasar akuntansi lampiran 14, halaman
165.
c Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok.
Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat bekerja dalam tim, berdiskusi untuk memecahkan suatu masala,
saling mengutarakan pendapat, dan membantu teman lain dalam kelompok yang belum memahami
materi yang diajarkan lampiran 15, halaman 170. d
Soal post test Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap meteri yang dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar
siswa lampiran 16, halaman 174. e
Hadiah Hadiah akan diberikan kepada kelompok yang
mendapatkan skor terbaik. Hadiah yang diberikan berupa alat tulis yang dapat bermanfaat bagi siswa.
3 Peneliti
menyiapkan dan
menyusun instrumen
pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:
a Lembar observasi kegiatan guru
Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru
saat pembelajaran berlangsung lampiran 9, halaman 157.
b Lembar observasi kelas
Lembar observasi kelas ini digunakan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi di kelas
selama proses pembelajaran. lampiran 10, halaman 159
c Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
siswa ketika mengikuti pembelajaran lampiran 11, halaman 161.
d Lembar observasi keterampilan sosial
Lembar keterampilan sosial siswa digunakan untuk mengetahui kegiatan dan perilaku siswa pada saat
diskusi kelompok lampiran 13, halaman 163. e
Kuesioner keterampilan sosial siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat
keterampilan sosial siswa sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran sampai penerapan
model pembelajaran STAD siklus I dan siklus II lampiran 17, halaman 179.
f Lembar skor tim
Lembar skor tim digunakan untuk mencatat perolehan point siswa dengan membandingkan nilai
post test siklus I dan siklus II. b.
Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan tindakan
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut:
a Presentasi kelas
Pada awal pembelajaran sebelum masuk kedalam materi baru guru melakukan apersepsi tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru menejelaskan
materi dengan
metode ceramah
menggunakan media power point. b
Pembagian siswa dalam kelompok Pembentukan kelompok sudah dilakukan peneliti dengan
bantuan guru mata pelajaran pada tahap awal perencanaan pembelajaran secara heterogen. Jumlah kelompok yang
dibentuk adalah 5 kelompok dengan anggota masing- masing kelompok 4-5 orang siswa. Pada tahap ini guru
menampilkan pembagian kelompok dalam layar power point agar siswa dapat membaca dan segera berkumpul
dengan kelompok. Setelah siswa berkumpul dengan teman kelompok guru meminta perwakilan siwa dari setiap
kelompok untuk maju kedepan mengambil kertas undian. Kemudian guru menjelaskan aturan main pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang akan dilakukan. c
Belajar dalam tim Siswa belajar di dalam kelompok masing-masing dan
mengerjakan soal diskusi yang telah dibagikan oleh guru. Di sini siswa diminta untuk mengerjakan soal secara benar
dan tepat waktu dengan menggunakan sumber informasi dari handout yang telah dibagikan sebelumnya. Siswa juga
dapat memperoleh informasi dari buku akuntansi lainnya. Saat berdiskusi masing-masing anggota harus memastikan
bahwa mereka dapat menguasai materi dan mengerjakan soal yang diberikan. Jika ada salah satu anggota yang
belum memahami materi, maka anggota yang sudah bisa harus membantu menjelaskan meteri kepada teman yang
belum memahami materi. d
Kuis atau post test Post test
ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi setelah diskusi
kelompok. Tes ini dikerjakan secara tertutup dan siswa tidak boleh berdiskusi dengan teman lainnya. Post test ini
juga digunakan untuk mengetahui apakah pemahaman siswa meningkat ata tidak.
e Penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Skor kelompok
diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kelompok kemudian di rata-rata. Pada
siklus pertama ini, juara I adalah kelompok 1 dan kelompok 4 karena mereka mendapatkan jumlah skor
yang sama sejumlah 172,5 dengan rata-rata 86,25. Maka dari itu peneliti memberikan penghargaan berupa alat tulis
yang sama. Kemudian juara II adalah kelompok 5 dengan skor perolehan 160 dan nilai rata-ratanya sebesar 80.
c. Observasi
Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1 Observasi terhadap guru
Observasi dilaksanakan
bersamaan dengan
tindakan pada siklus pertama. Hasil observasi disajikan sebagai berikut lampiran 41, halaman 233:
Tabel 5.8 Aktivitas Guru saat STAD Siklus I
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
kooperatif tipe STAD √
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang
bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu
siswa
memahami materi
dalam √
No Deskriptor
Ya Tidak
pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas
3 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam
kegiatan belajar
mengajar melalui presentasi kelas √
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan
kelompok STAD √
5 Guru memberikan dorongan motivasi
kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok
√ 6
Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
√ 7
Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar indvidu di dalam
kelompok diskusinya √
8 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok
√
9 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memecahkan masalah dan mencari
sumber informasi
secara mandiri
√
10 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,
tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, dan
kerjasama di dalam kelompok √
11 Guru membiarkan siswa membuat
kegaduhan di dalam kelas √
12 Guru membiarkan siswa berkeliling dari
satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak
kondusif √
13 Guru
hanya berinteraksi
dan memperhatikan kelompok tertentu saja
yang mengalami kesulitan √
14 Guru dan siswa sama-sama asik dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
√
15 Guru meninggalkan kelas di saat siswa
bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
√ 16
Guru melakukan
evaluasi hasil
pembelajaran √
17 Guru memberikan penghargaan bagi
√
No Deskriptor
Ya Tidak
kelompok yang memiliki skor terbaik 18
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan
hasil belajar
melalui posttest
√
Hasil observasi
pada tabel
5.8 tersebut
menunjukkan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran tipe STAD dengan
baik. Dimana siswa berkumpul dengan kelompok baru untuk bekerja memecahkan masalah secara bersama-sama.
Hal ini memberi kesempatan siswa untuk dapat berinteraksi dengan teman yang lainnya serta dapat
memupuk keterampilan sosial siswa. Materi yang dipelajari siswa hari ini adalah
persamaan dasar akuntansi dengan kompetensi dasar analisis transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti hal- hal positif yang sudah dilakukan oleh guru yaitu pada awal
pembelajaran sebelum masuk ke dalam materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan terlebih dahulu tujuan
pembelajaran yang akan dicapai menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kemudian guru
memberikan materi pelajaran dengan cara presentasi di depan kelas menggunakan power point. Siswa dibagi ke
dalam beberapa kelompok yang telah ditentukan oleh
peneliti berdasarkan informasi tingkat prestasi dari guru mata pelajaran. Sebelum kegiatan diskusi dimulai guru
memberikan pengarahan tentang cara kerja kelompok serta tugas yang harus dikerjakan kepada siswa. Guru juga
memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Selama proses
diskusi berlangsung guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan kelompok. Siswa di beri kesempatan oleh
guru untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Jika ada siswa yang berdiskusi
di luar materi pelajaran maka guru akan menegur siswa tersebut dan meminta agar kembali fokus ke dalam
kegiatan diskusi. Guru selalu memastikan agar suasana kelas menjadi kondusif dengan memperingati siswa agar
tidak berkeliling kelas meninggalkan kelompok. Ketika kegiatan kelompok sudah berakhir guru melakukan
evaluasi pembelajaran serta memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. Pada akhir
pembelajaran di hari tersebut guru memberikan soal post test kepada siswa agar dikerjakan secara individu guna
untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa.
2 Observasi terhadap kelas
Hasil pengamatan
kelas dalam
proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel
sebagai berikut lampiran 42, halaman 235:
Tabel 5.9 Instrumen Pengamatan Kelas
Saat STAD Siklus I No
Deskriptor Ya
Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda
√ 2
Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul yang berbeda-beda
√ 3
Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa
√ 4
Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
√ 5
Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas
sekolah √
6 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat
kegaduhan di dalam kelas √
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan
siswa lain dalam kerja kelompok √
8 Para siswa tampak antusias dengan
kerja kelompoknya √
9 Para siswa berperan aktif dalam
aktivitas pembelajaran √
10 Banyak siswa yang bertanya kepada
guru jika menghadapi kesulitan √
11 Sebagian besar siswa telah memiliki
sumber referensi yang digunakan √
12 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi √
13 Tujuan pembelajaran di dalam kelas
tidak dapat dipahami dengan jelas √
14 Kelas terdiri dari berbagai individu
yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik
√
No Deskriptor
Ya Tidak
15 Sebagian besar siswa menganggap
materi yang diberikan sulit √
16 Kelas dapat terorganisasi dengan baik
√ 17
Selama kegiatan
pembelajaran berlangsung
para siswa
saling memberikan pendapat atau masukan
bagi tercapainya tujuan yang diharapkan √
Selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajara kooperatif tipe STAD peneliti
mengamati aktivitas kelas. Aktivitas-aktivitas di kelas yang terjadi antara lain, yaitu kelas X Akuntansi terdiri
dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal-usul yang berbeda-beda. Kelas X akuntansi terdiri
dari berbagai individu yang mengenal satu sama lain dengan baik. Selain itu di dalam kelas X Akuntansi para
peserta didik memiliki sejumlah aturan yang harus ditaati misalnya siswa harus masuk kelas tepat waktu. Fasilitas
pembelajaran di kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja
siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer, jam dinding. Di dalam kelas juga disediakan buku untuk
mencatat ke majuan kelas. Siswa dapat menemukan buku- buku referensi yang dapat membantu mereka dalam
belajar di perpustakaan. Selama proses diskusi berlangsung sebagian besar
siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. Siswa
berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran, ketika mereka menghadapi kesulitan saat berdiskusi mereka akan
bertanya kepada guru. Selama proses pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dipahami dengan cukup jelas.
Siswa kelas X Akuntansi merupakan kelas yang terdiri dari berbagai individu yang mengenal satu sama
lain dengan cukup baik. Semua siswa juga dapat terorganisasi
dengan baik.
Selama pembelajaran
berlangsung siswa saling memberikan pendapat untuk tercapainya
tujuan pembelajaran
melalui diskusi
kelompok. Namun, masih ada beberapa siswa yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan karena selama
berdiskusi masih ada beberapa siswa di dalam kelompok yang tidak ikut terlibat serta membuat kegaduhan di kelas
dan mereka hanya mengandalkan siswa yang lain. Sehingga diskusi di dalam kelompok menjadi sedikit
terhambat. Selain itu, siswa tidak memiliki sumber referensi
belajar selain
buku yang
disediakan perpustakaan. Ketika siswa pulang ke rumah siswa tidak
memiliki sumber referensi yang dapat dipelajari di rumah.
Karena buku-buku pelajaran yang disediakan di sekolah hanya dapat dibaca selama siswa berada di sekolah.
3 Observasi terhadap siswa
a Perilaku siswa secara umum lampiran 43, halaman
237
Tabel 5.10 Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran
STAD Siklus I No
Deskriptor Ya
Tidak
1 Peserta didik siap mengikuti
proses pembelajaran √
2 Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru √
3 Peserta
didik menanggapi
pembahasan pelajaran √
4 Peserta didik mencatat hal-hal
penting √
5 Peserta
didik mengerjakan
tugas dengan baik √
6 Peserta
didik menanyakan
materi yang belum paham √
Saat penerapan
model pembelajara
kooperatif tipe STAD siklus I peneliti mengamati perilaku peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan tabel di atas peserta didik sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat saat guru masuk kelas sebagian besar siswa sudah duduk di tempat duduk masing-
masing. Peserta didik mencatat hal-hal yang penting dari materi yang telah dijelaskan. Setelah presentasi
kelas yang dilakukan oleh guru selesai, siswa mulai
mencoba mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik bersama dengan kelompoknya. Dan ketika
mereka mengalami kesulitan yang tidak bisa mereka pecahkan bersama dengan kelompoknya maka
mereka akan bertanya kepada guru. Namun selama proses pembelajaran masih ada beberapa siswa yang
tidak memperhatikan penjelasan guru. Mereka sibuk dengan dirinya sendiri. Serta saat guru memberikan
pertanyaan masih ada juga siswa yang tidak menanggapi.
Selain itu
siswa dapat
saling menghargai saran dan pendapat teman lain.
b Aktivitas siswa dalam kelompok
Berikut merupakan
hasil pengamatan
aktivitas siswa dalam kelompok selama prses pembelajaran pada siklus I yang disajikan dalam
bentuk tabel lampiran 44, halaman 238:
Tabel 5.11 Perilaku Peserta Didik Saat Pembelajaran
STAD Siklus I No
Deskriptor Ya
Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan
pada materi diskusi dalam kelompok
√
2 Saling bertukar pikiran dan
pendapat √
3 Berbagi
tugas dalam
pengerjaan tugas √
4 Pertanyaan yang diajukan ada
kaitannnya dengan
√
No Deskriptor
Ya Tidak
pembelajaran 5
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan
pertanyaan √
6 Menghargai
saran dan
pendapat teman lainnya √
Pada saat berdiskusi dengan kelompok masing-masing, siswa menunjukkan aktivitas yang
baik. Perhatian siswa diarahkan pada meteri diskusi. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan. Setiap anak dalam
kelompok mendapatkan
tugas sesuai
pembagian tugas yang dilakukan sebelumnya. Ketika mengalami kesulitan dalam memecahkan
masalah para siswa bertanya kepada guru. Para siswa
berusaha memahami
dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
4 Observasi terhadap keterampilan sosial siswa
Berikut ini adalah observasi keterampilan siswa ketika diskusi kelompok pada siklus I lampiran 45,
halaman 239:
Tabel 5. 12 Hasil observasi keterampilan sosial
Saat STAD siklus I No
Nama Siswa Siklus I
1 Agatha Dinda Aliska P.
120 2
Hani Dwi Lia Laras Sati 130
No Nama Siswa
Siklus I
3 Hadasa Maria Yasmin
134 4
Kristiana Wening Utami W. 135
5 Margareta Dian Pratiwi
118 6
Priska Liana Candra K. 129
7 Rita Silviana
117 8
Serlina Dasna Rosada 130
9 Shinta Penisya Putri
110 10
Veronica Dewi Krisnawati 120
11 Wakyu Nur Rohman
119 12
Witri Wulandari 121
13 Yoga Kristanto
118 14
Yohanes Riyadi 128
15 Yuliana Dwi Astuti
109 16
Zalfa Arohma Suryanti 121
17 Antonius Januar Kristanto
104 18
Bella Santika 111
19 Elleonora Hermawati Natali
132 20
Rischi Walubun 106
21 Suryana
115 Jumlah
2525 Rata-Rata
120 Dari tabel 5.11 tersebut dapat diketahui rata-rata
hasil observasi keterampilan sosisal siswa saat penerapan STAD pada siklus I adalah 120. Hasil pada siklus I
tersebut dapat diinterpretasikan menggunakan PAP tipe II sebagai berikut:
Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Obsevasi Keterampilan Sosial
Berdasarkan PAP Tipe II
Interval skor
Jumlah Presentase
Keterangan 136
– 160 -
- Sangat baik
117 – 135
15 68
Baik 104
– 116 7
32 Cukup
91 – 103
- -
Kurang baik 32
– 90 -
- Sangat kurang baik
Dari hasil observasi keterampilan sosial siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil observasi
keterampilan siswa setelah penerapan STAD pada siklus I adalah baik. Dari 21 siswa yang berada di kelas 7 siswa
atau 32 siswa masih memiliki keterampilan sosial cukup. Peneliti akan melakukan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa karena pada penerapan siklus I
dirasa belum maksimal. 5
Kuesioner keterampilan sosial siswa Hasil kuesioner terhadap keterampilan sosial
siswa saat penerapan STAD pada siklus I disajikan dalam tabel sebagai berikut lampiran 48, halaman 248:
Tabel 5.14 Hasil kuesioner keterampilan sosial
Saat STAD siklus I No
Nama Siswa Sebelum
STAD Siklus
I
1 Agatha Dinda Aliska P.
118 127
2 Hani Dwi Lia Laras Sati
121 130
3 Hadasa Maria Yasmin
136 137
4 Kristiana Wening Utami W.
137 142
5 Margareta Dian Pratiwi
125 130
6 Priska Liana Candra K.
136 140
7 Rita Silviana
117 125
8 Serlina Dasna Rosada
130 136
9 Shinta Penisya Putri
115 124
10 Veronica Dewi Krisnawati
127 136
11 Wakyu Nur Rohman
120 125
12 Witri Wulandari
120 129
13 Yoga Kristanto
124 133
14 Yohanes Riyadi
129 135
15 Yuliana Dwi Astuti
114 124
Dari tabel 5.14 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil kuesioner
keterampilan sosial siswa setelah penerapan STAD siklus I adalah 130. Hasil pada siklus I
tersebut dapat diinterpretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut:
Tabel 5.15 Hasil perhitungan kuesioner keterampilan sosial
Berdasarkan PAP Tipe II
Interval skor Jumlah
Presentase Keterangan
136 – 160
5 24
Sangat baik 117
– 135 15
71 Baik
104 – 116
1 5
Cukup 91
– 103 -
- Kurang baik
32 – 90
- -
Sangat kurang baik Dari hasil kuesioner keterampilan siswa tersebut
dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner keterampilan sosial siswa setelah penerapan STAD siklus
I adalah baik. Jika dibandingkan dengan hasil kuesioner keterampilan sosial sebelum penerapan STAD, hasil
kuesioner pada siklus I ini mengalami peningkatan sebesar 7 yaitu dari nilai rata-rata sebelum STAD sebesar 122
menjadi 130 pada siklus pertama. 16
Zalfa Arohma Suryanti 121
133 17
Antonius Januar Kristanto 112
115 18
Bella Santika 116
120 19
Elleonora Hermawati Natali 130
137 20
Rischi Walubun 114
129 21
Suryana 116
124 Jumlah
2578 2731
Rata-Rata 122
130
6 Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa setelah diterapkan STAD siklus I dengan tingkat ketuntasan 75 adalah sebagai berikut
lampiran 47 halaman 245:
Tabel 5.16 Nilai Post test siswa Siklus I
No Nama Siswa
Post test Siklus I
Keterangan
1 Agatha Dinda Aliska P.
77,14 Tuntas
2 Hani Dwi Lia Laras Sati
80,00 Tuntas
3 Hadasa Maria Yasmin
82,86 Tuntas
4 Kristiana Wening Utami W.
85,71 Tuntas
5 Margareta Dian Pratiwi
55,71 Tidak tuntas
7 Priska Liana Candra K.
78,57 Tuntas
8 Rita Silviana
82,86 Tuntas
9 Serlina Dasna Rosada
75,71 Tuntas
10 Shinta Penisya Putri
70,00 Tidak tuntas
11 Veronica Dewi Krisnawati
78,57 Tuntas
12 Wakyu Nur Rohman
91,43 Tuntas
13 Witri Wulandari
68,57 Tidak tuntas
14 Yoga Kristanto
77,14 Tuntas
15 Yohanes Riyadi
80,00 Tuntas
16 Yuliana Dwi Astuti
91,43 Tuntas
17 Zalfa Arohma Suryanti
77,14 Tuntas
18 Antonius Januar Kristanto
52,86 Tidak tuntas
19 Bella Santika
42,86 Tidak tuntas
20 Elleonora Hermawati Natali
80,00 Tuntas
21 Rischi Walubun
85,71 Tuntas
22 Suryana
55,71 Tidak tuntas
Jumlah 1570
Rata-Rata 75
Dari tabel 5.16 kolom post test diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelas X Akuntansi belum
maksimal. Hal tersebut terbukti dari 21 siswa, 6 siswa belum berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal dan
nilai rata-rata sebesar 75. Karena hasil belajar siswa belum
maksimal maka peneliti akan melakukan penerapan model pembelajaran STAD siklus II.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus I. Refleksi ini dilakukan oleh
guru mata pelajaran dan siswa. Berikut adalah hasil refleksi pada siklus pertama:
1 Hasil refleksi guru terhadap perangkat pembelajaran dan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut lampiran 49, halaman 250:
Tabel 5.17 Instrument Refleksi
Refleksi guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode STAD
No. Uraian
Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran dan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
Model pembelajaran
kooperatif ini
mudah untuk diterapkan.
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa selama
penerapan pembelajaran akuntansi dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
- Siswa lebih aktif dalam menerima
pembelajaran - Siswa
dapat bekerjasama
dengan masing-masing
kelompok dan
menjawabmempresent asikan di depan kelas.
3 Hambatan
yang dirasakan dalam kegiatan
model pembelajaran
kooperatif tipe STAD -
Masih ada beberapa siswa yang masih tidak
aktif
- Perencanaan waktu
yang kurang pas -
Masih ada beberapa
No. Uraian
Komentar
kesalahan dalam pengetikan
4 Manfaat
apa yang
diperoleh dengan
penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
Lebih terarah
5 Keberhasilan yang telah
dicapai ketika diterapkannya
pembelajaran kooperatif tipe STAD
Dari 22 siswa yang tidak tuntas ada 7 siswa
7 Hal-hal apa saja yang
perlu diperbaiki dalam pelaksanaan
pembelajaran akuntansi dengan
model pembelajaran kooperatif
tipe STAD Variasi atau kompleksitas
soal
8 Minat siswa mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan
dengan
metode yang
biasa digunakan guru. Siswa
lebih berminat
untuk pembelajaran ini
Tabel 5.17 menunjukkan kesan guru mata pelajaran terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD setelah melakukan tindakan di kelas. Kesan
guru terhadap media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran baik
dan mudah untuk diterapkan. Siswa menjadi lebih aktif dalam menerima pelajaran. Selain itu siswa dapat bekerja
sama dengan
masing-masing kelompok
dan mempresentasikan di depan kelas. Namun masih ada
kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran, yaitu masih ada beberapa siswa yang masih tidak aktif.
2 Lembar refleksi siswa terhadap model pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut lampiran 50, halaman 252:
Tabel 5.18 Instrument refleksi
Rangkuman refleksi siswa terhadap Metode pembelajaran STAD
No. Uraian
Komentar
1 Bagaimana perasaan Anda
tentang proses
pembelajaran akuntansi
yang dikemas
dengan menggunakan
model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Bagus, menyenangkan,
tidak membosankan, dan bikin semangat.
2 Bagaimana pendapat Anda
tentang media
pembelajaran yang
digunakan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Saya setuju
dengan pembelajaran tipe STAD
ini karena dapat bekerja sama dan bisa lebih dekat
dengan teman.
3 Apakah
Anda lebih
berminat mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe
STAD dalam
pembelajaran akuntansi ? Siswa di kelas berminat
mengikuti model
pembelajaran ini
4 Apa yang membuat anda
senang ketika mengikuti proses
pembelajaran dengan STAD ?
Dapat bekerja
sama dengan kelompok dan
dapat tahu
karakter teman yang lain.
5 Apa yang membuat anda
tidak senang
ketika mengikuti
proses pembelajaran
kooperatif tipe STAD ?
Ada siswa yang tidak senang
ketika harus
bergabung dalam
kelompok yang
tidak diinginkan.
No. Uraian
Komentar
6 Hambatan apa saja yang
Anda rasakan
ketika melaksanakan
model pembelajaran
kooperatif tipe STAD ?
Ada teman yang tidak mau bekerja sama.
Ketika kelompok
menjadi tidak kompak. 7
Pengalaman baru apa yang anda
rasakan selama
mengikuti proses
pembelajaran kooperatif
tipe STAD ? Bertemu dengan teman
kelompok yang berbeda, dapat bekerja sama dan
belajar
bertanggung jawab
terhadap tugas
masing-masing. Tabel 5.18 menunjukkan respon siswa terhadap
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil refleksi siswa secara umum yaitu mereka menyukai pembelajaran
kooperatif tipe STAD tersebut, karena pembelajaran menjadi menyenangkan. Selain itu, mereka juga dapat
bekerja sama dengan teman kelompok yang berbeda serta belajar untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan kepada mereka. Namun masih ada beberapa hambatan yang siswa alami selama pembelajaran
berlangsung, yaitu di dalam kelompok masih ada siswa yang tidak ikut berperan dalam diskusi kelompok. Serta
masih ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan dalam menerima materi yang diajarkan.
Pada tahap refleksi dan evaluasi ini, diketahui beberapa hal yang masih menjadi kekurangan pada siklus pertamaI adalah
sebagai berikut:
a Perencanaan waktu yang kurang baik, waktu yang
digunakan untuk berdiskusi dirasa kurang karena siswa masih bingung dengan aturan main rules of the game.
b Masih ada beberapa siswa yang masih menghadapi
kesulitan dalam memahami materi. c
Masih terdapat beberapa kesalahan dalam pengetikan soal. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut,
dibuat perbaikan pada siklus kedua sebagai berikut: a
Perencanaan waktu
yang lebih
matang, dengan
memperhatikan waktu kerja kelompok dengan jumlah soal serta tingkat kesulitan soal. Menjelaskan kembali aturan
main kepada siswa agar siswa lebih memahami aturan mainnya.
b Saat
pembelajaran guru
mempresentasikan materi
selanjutnya dengan menyangkutkan dengan materi sebelumnya dengan menggunakan media power point.
Siswa di minta mempelajari memahami kembali materi yang telah diajarkan serta mempelajari materi yang akan
dipelajari berikutnya sehingga siswa mempunyai bekal saat melakukan pembelajaran pada siklus kedua.
3. Siklus kedua
Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 November 2014 pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 8.30
WIB yaitu pada jam pelajaran pertama sampai jam kedua. Materi pembelajaran adalah teknik pencatatan transaksi ke dalam persamaan
dasar akuntansi. Jumlah siswa kelas X Akuntansi adalah 22 siswa. Dari jumlah siswa tersebut, satu siswa tidak hadir pada penelitian ini.
Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe STAD pada siklus kedua.
a. Perencanaan
1 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
akan digunakan. Berikut ini adalah perangkat yang sudah disediakan oleh peneliti:
a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Peneliti membuat RPP berdasarkan ketentuan kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran,
sumber dan
media pembelajaran,
kegiatan pembelajaran dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk
satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara
detail kegiatan-kegiatan
yang akan
dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan mempermudah guru dalam melaksanakan
pembelajaran lampiran 20, halaman 184.
b Materi pembelajaran
Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah teknik pencatatan transaksi ke dalam persamaan
dasar akuntansi. Materi yang di sampaikan berupa penjelasan bagaimana cara menganalisis suatu
transaksi yang dapat mempengaruhi aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan sebelum di catat ke dalam
persamaan dasar akuntansi lampiran 21, halaman 192.
c Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok.
Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat bekerja dalam tim, berdiskusi untuk memecahkan suatu masala,
saling mengutarakan pendapat, dan membantu
teman lain dalam kelompok yang belum memahami materi yang diajarkan lampiran 22, halaman 197.
d Soal post test
Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap meteri yang
dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar siswa lampiran 23, halaman 201.
e Hadiah
Hadiah akan diberikan kepada kelompok yang mendapatkan skor terbaik. Hadiah yang diberikan
berupa alat tulis yang dapat bermanfaat bagi siswa. 2
Peneliti menyiapkan
dan menyusun
instrument pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang
terdiri dari: a
Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung lampiran 25,
halaman 211. b
Lembar observasi kelas Lembar observasi kelas ini digunakan untuk
mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi di kelas selama proses pembelajaran lampiran 276, halaman
213. c
Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan
untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran lampiran 27,
halaman 214.
d Lembar observasi keterampilan sosial
Lembar keterampilan sosial siswa digunakan untuk mengetahui kegiatan dan perilaku siswa pada saat
diskusi kelompok lampiran 29, halaman 216. e
Kuesioner keterampilan sosial siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat
keterampilan sosial siswa sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran sampai penerapan
model pembelajaran STAD siklus I dan siklus II lampiran 24, halaman 208.
f Lembar skor tim
Lembar skor tim digunakan untuk mencatat perolehan point siswa dengan membandingkan nilai
post test siklus I dan siklus II. b.
Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan tindakan
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut:
a Presentasi kelas
Pada awal pembelajaran sebelum masuk kedalam materi baru guru melakukan apersepsi tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru
menjelaskan materi
dengan metode
ceramah menggunakan media power point.
b Pembagian siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan peneliti dengan bantuan guru mata pelajaran pada tahap awal perencanaan
pembelajaran secara heterogen. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 5 kelompok dengan anggota masing-
masing kelompok 4-5 orang siswa. Pada tahap ini guru menampilkan pembagian kelompok dalam layar power
point agar siswa dapat membaca dan segera berkumpul dengan kelompok. Setelah siswa berkumpul dengan teman
kelompok guru meminta perwakilan siwa dari setiap kelompok untuk maju kedepan mengambil kertas undian.
Kemudian guru menjelaskan aturan main pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan dilakukan.
c Belajar dalam tim
Siswa belajar di dalam kelompok masing-masing dan mengerjakan soal diskusi yang telah dibagikan oleh guru.
Di sini siswa diminta untuk mengerjakan soal secara benar dan tepat waktu dengan menggunakan sumber informasi
dari handout yang telah dibagikan sebelumnya. Siswa juga dapat memperoleh informasi dari buku akuntansi lainnya.
Saat berdiskusi masing-masing anggota harus memastikan
bahwa mereka dapat menguasai materi dan mengerjakan soal yang diberikan. Jika ada salah satu anggota yang
belum memahami materi, maka anggota yang sudah bisa harus membantu menjelaskan meteri kepada teman yang
belum memahami materi. d
Kuis atau post test Post test
ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi setelah diskusi
kelompok. Tes ini dikerjakan secara tertutup dan siswa tidak boleh berdiskusi dengan teman lainnya. Post test ini
juga digunakan untuk mengetahui apakah pemahaman siswa meningkat ata tidak.
e Penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Skor kelompok
diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kelompok kemudian di rata-rata. Pada
siklus kedua ini, juara I adalah kelompok 2 dengan skor kelompok 37 dan rata-rata nilai 92,5. Juara II adalah
kelompok 5 dengan skor perolehan 35 dan rata-rata nilai sebesar 87,5 . juara III adalah kelompok 1 dengan skor
kelompok 33 dan rata-rata nilai 82,5. masing-masing juara akan mendapatkan penghargaan berupa alat-alat tulis.
c. Observasi
Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1 Observasi terhadap guru
Observasi dilaksanakan
bersamaan dengan
tindakan pada siklus kedua. Hasil observasi disajikan sebagai berikut lampiran 51, halaman 255:
Tabel 5.19 Aktivitas Guru saat STAD Siklus II
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran kooperatif tipe STAD √
2 Guru mengorganisasikan bahasan
yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk
membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kooperatif tipe
STAD di kelas √
3 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
√ 4
Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok STAD
√ 5
Guru memberikan doronngan motivasi kepada siswa agar terlibat
aktif dalam diskusi kelompok √
6 Guru memberikan pengarahan
kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada
kerja sama yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok
√
9 Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber
√
No Deskriptor
Ya Tidak
informasi secara mandiri
10 Guru tidak berinteraksi dengan
siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus
dikerjakan, dan kerjasama di dalam kelompok
√
11 Guru membiarkan siswa membuat
kegaduhan di dalam kelas √
12 Guru membiarkan siswa berkeliling
dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi
tidak kondusif √
13 Guru hanya berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan
√
14 Guru dan siswa sama-sama asik
dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
√
15 Guru meninggalkan kelas di saat
siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
√ 16
Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran
√ 17
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor
terbaik √
18 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar melalui post test
√
Hasil observasi
pada tabel
5.19 tersebut
menunjukkan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran tipe STAD dengan
baik. Dimana siswa berkumpul dengan kelompok baru untuk bekerja memecahkan masalah secara bersama-sama.
Hal ini memberi kesempatan siswa untuk dapat berinteraksi dengan teman yang lainnya serta dapat
memupuk keterampilan sosial siswa.
Materi yang dipelajari siswa hari ini adalah persamaan dasar akuntansi dengan kompetensi dasar
teknik pencatatan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh guru yaitu pada awal pembelajaran sebelum masuk ke dalam
materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan terlebih dahulu
tujuan pembelajaran
yang akan
dicapai menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Guru mengorganisasi bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk
membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas. Kemudian guru
memberikan materi pelajaran dengan cara presentasi di depan kelas menggunakan power point. Siswa di bagi ke
dalam beberapa kelompok yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan informasi tingkat prestasi dari guru
mata pelajaran. Sebelum kegiatan diskusi dimulai guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat
aktif dalam diskusi kelompok dan ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru
juga mengarahkan siswa tentang cara kerja kelompok serta tugas yang harus dikerjakan. Selama proses diskusi
berlangsung guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan kelompok. Siswa di beri kesempatan oleh guru
untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Jika ada siswa yang berdiskusi
di luar materi pelajaran maka guru akan menegur siswa tersebut dan meminta agar kembali fokus ke dalam
kegiatan diskusi. Guru selalu memastikan agar suasana kelas menjadi kondusif dengan memperingati siswa agar
tidak berkeliling kelas meninggalkan kelompok. Ketika kegiatan kelompok sudah berakhir guru melakukan
evaluasi pembelajaran serta memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. Pada akhir
pembelajaran di hari tersebut guru memberikan soal post test kepada siswa agar dikerjakan secara individu guna
untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. 2
Observasi terhadap kelas Hasil
pengamatan kelas
dalam proses
pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel sebagai berikut lampiran 52, halaman 257:
Tabel 5.20 Instrumen Pengamatan Kelas
Saat STAD Siklus II No
Deskriptor Ya
Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
emmiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda
√ 2
Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul √
No Deskriptor
Ya Tidak
yang berbeda-beda 3
Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa
√ 4
Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
√ 5
Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas
sekolah √
6 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat
kegaduhan di dalam kelas √
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan
siswa lain dalam kerja kelompok √
8 Para siswa tampak antusias dengan
kerja kelompoknya √
9 Para siswa berperan aktif dalam
aktivitas pembelajaran √
10 Banyak siswa yang bertanya kepada
guru jika menghadapi kesulitan √
11 Sebagian besar siswa telah memiliki
sumber referensi yang digunakan √
12 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi √
13 Tujuan pembelajaran di dalam kelas
tidak dapat dipahami dengan jelas √
14 Kelas terdiri dari berbagai individu
yang tidak mengenal satu sa ma lain dengan baik
√ 15
Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit
√ 16
Kelas dapat terorganisasi dengan baik √
17 Selama
kegiatan pembelajaran
berlangsung para
siswa saling
memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
√
Selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajara kooperatif tipe STAD peneliti
mengamati aktivitas kelas. Aktivitas-aktivitas di kelas yang terjadi antara lain, yaitu kelas X Akuntansi terdiri
dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal-usul yang berbeda-beda. Kelas X akuntansi terdiri
dari berbagai individu yang mengenal satu sama lain dengan baik. Selain itu di dalam kelas X Akuntansi para
peserta didik memiliki sejumlah aturan yang harus ditaati misalnya masuk ke dalam kelas tepat waktu. Fasilitas
pembelajaran di kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja
siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer, jam dinding. Di dalam kelas juga disediakan buku untuk
mencatat ke majuan kelas. Siswa dapat menemukan buku- buku referensi yang dapat membantu mereka dalam
belajar di perpustakaan. Selama proses diskusi berlangsung dengan lancar,
sebagian besar siswa tampak antusias dan terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Mereka tidak
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa berperan aktif dalam aktivitas
pembelajaran, ketika mereka menghadapi kesulitan saat berdiskusi mereka akan bertanya kepada guru. Selama
proses pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dipahami dengan cukup jelas.
Siswa kelas X Akuntansi merupakan kelas yang terdiri dari berbagai individu yang mengenal satu sama
lain dengan cukup baik. Semua siswa juga dapat terorganisasi
dengan baik.
Selama pembelajaran
berlangsung siswa saling memberikan pendapat untuk tercapainya
tujuan pembelajaran
melalui diskusi
kelompok. 3
Observasi terhadap siswa a
Aktivitas siswa secara umum Berikut adalah sajian hasil observasi aktivitas siswa
secara umum selama proses pembelajaran pada siklus II dalam bentuk tabel lampiran 53, halaman
259:
Tabel 5.21 Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran
STAD Siklus II No
Deskriptor Ya
Tidak
1 Peserta didik siap mengikuti
proses pembelajaran √
2 Peserta didik memperhatikan
penjelasan gurupraktikan √
3 Peserta
didik menanggapi
pembahasan pelajaran √
4 Peserta didik mencatat hal-hal
penting √
5 Peserta
didik mengerjakan
tugas dengan baik √
6 Peserta
didik menanyakan
materi yang belum paham √
Saat penerapan
model pembelajara
kooperatif tipe STAD siklus II peneliti mengamati
perilaku peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan tabel di atas peserta didik
sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat saat perhatian siswa tertuju pada
materi pembelajaran. Ketika mereka ada kesulitan dalam
pembelajaran, mereka
mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran.
Dan ketika guru bertanya para siswa mencoba untuk menjawab semampu mereka sesuai dengan maksud
dan tujuan pertanyaan. Selain itu siswa dapat saling menghargai saran dan pendapat teman lain.
b Aktivitas siswa dalam kelompok
Berikut merupakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama prses pembelajaran pada
siklus II yang disajikan dalam bentuk tabel lampiran 54, halaman 260 :
Tabel 5.22 Perilaku Peserta Didik Saat Pembelajaran
STAD Siklus II No
Deskriptor Ya
Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan
pada materi diskusi dalam kelompok
√
2 Saling bertukar pikiran dan
pendapat √
3 Berbagi
tugas dalam
pengerjaan tugas √
4 Pertanyaan yang diajukan ada
kaitannnya dengan
pembelajaran √
No Deskriptor
Ya Tidak
5 Menjawab pertanyaan sesuai
dengan maksud dan tujuan pertanyaan
√
6 Menghargai
saran dan
pendapat teman lainnya √
Pada saat berdiskusi dengan kelompok masing-masing, siswa menunjukkan aktivitas yang
lebih baik. Perhatian siswa diarahkan pada meteri diskusi. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setiap anak dalam kelompok mendapatkan tugas sesuai
pembagian tugas yang dilakukan sebelumnya. Ketika mengalami kesulitan dalam memecahkan
masalah para siswa bertanya kepada guru. Para siswa
berusaha memahami
dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Jika di lihat secara keseluruhan proses
diskusi pada siklus II ini lebih lancar dibandingkan dengan siklus I.
4 Observasi terhadap keterampilan sosial siswa
Berikut ini adalah observasi keterampilan sosial siswa saat penerapan STAD pada siklus II disajikan dalam
tabel sebagai berikut lampiran 55, halaman 261:
Tabel 5. 23 Hasil Observasi Keterampilan Sosial
Saat Penerapan STAD No
Nama Siswa Siklus I
Siklus II
1 Agatha Dinda Aliska P.
120 137
2 Hani Dwi Lia Laras Sati
130 136
3 Hadasa Maria Yasmin
134 143
4 Kristiana Wening Utami W.
135 141
5 Margareta Dian Pratiwi
118 122
6 Priska Liana Candra K.
129 136
7 Rita Silviana
117 121
8 Serlina Dasna Rosada
130 137
9 Shinta Penisya Putri
110 116
10 Veronica Dewi Krisnawati
120 120
11 Wakyu Nur Rohman
119 123
12 Witri Wulandari
121 127
13 Yoga Kristanto
118 123
14 Yohanes Riyadi
128 136
15 Yuliana Dwi Astuti
109 116
16 Zalfa Arohma Suryanti
121 125
17 Antonius Januar Kristanto
104 116
18 Bella Santika
111 119
19 Elleonora Hermawati Natali
132 140
20 Rischi Walubun
106 119
21 Suryana
115 120
Jumlah 2525
2673 Rata-Rata
120 127
Dari tabel 5.22 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil observasi keterampilan sosial siswa pada siklus I
adalah 120 dan siklus II adalah 127. Hasil observasi keterampilan sosial siswa pada siklus II tersebut dapat
diinterpretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut:
Tabel 5.23 Hasil Perhitungan Observasi Keterampilan Sosial
Berdasarkan PAP Tipe II
Interval skor
Jumlah Presentase
Keterangan 136
– 160 7
33 Sangat baik
117 – 135
14 67
Baik 104
– 116 -
- Cukup
91 – 103
- -
Kurang baik 32
– 90 -
- Sangat kurang baik
Dari hasil observasi keterampilan siswa di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner
keterampilan sosial setelah penerapan STAD pada siklus II adalah baik. Jika dibandingkan dengan hasil observasi
siklus I ini mengalami peningkatan sebesar 6 yaitu dari nilai rata-rata siklus pertama sebesar 120 atau baik
menjadi 127 atau baik pada siklus II. 5
Kuesioner keterampilan sosial siswa Hasil kuesioner terhadap keterampilan sosial
siswa saat penerapan STAD pada siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut lampiran 57, halaman 265:
Tabel 5.24 Hasil Kuesioner Keterampilan Sosial
Setelah Penerapan STAD No
Nama Siswa Siklus I
Siklus II
1 Agatha Dinda Aliska P.
127 133
2 Hani Dwi Lia Laras Sati
130 135
3 Hadasa Maria Yasmin
137 144
4 Kristiana Wening Utami W.
142 147
5 Margareta Dian Pratiwi
130 135
6 Priska Liana Candra K.
140 149
7 Rita Silviana
125 128
8 Serlina Dasna Rosada
136 141
No Nama Siswa
Siklus I Siklus II
9 Shinta Penisya Putri
124 129
10 Veronica Dewi Krisnawati
136 140
11 Wakyu Nur Rohman
125 130
12 Witri Wulandari
129 134
13 Yoga Kristanto
133 139
14 Yohanes Riyadi
135 140
15 Yuliana Dwi Astuti
124 128
16 Zalfa Arohma Suryanti
133 139
17 Antonius Januar Kristanto
115 125
18 Bella Santika
120 128
19 Elleonora Hermawati Natali
137 147
20 Rischi Walubun
129 133
21 Suryana
124 135
Jumlah 2731
2859 Rata-rata
130 136
Dari tabel 5.23 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil kuesioner siswa siklus I adalah 130 dan pada siklus II
136. Hasil siklus II tersebut dapat diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut:
Tabel 5.25 Hasil perhitungan kuesioner keterampilan sosial
Berdasarkan PAP Tipe II
Interval skor Jumlah
Presentase Keterangan
136 – 160
9 43
Sangat baik 117
– 135 12
57 Baik
104 – 116
Cukup 91
– 103 -
- Kurang baik
32 – 90
- -
Sangat kurang baik Dari hasil kuesoner keterampilan sosial siswa
tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner keterampilan
sosial siklus
II adalah
baik. Jika
dibandingkan dengan hasil kuesioner keterampilan sosial
siklus pertama, hasil kuesioner pada siklus kedua ini mengalami peningkatan sebesar 5 yaitu dari nilai rata-
rata siklus I 130 menjadi 136 pada siklus kedua. 6
Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa setelah diterapkan STAD siklus II
dengan tingkat ketuntasan 75 adalah sebagai berikut lampiran 58, halaman 267:
Tabel 5.26 Nilai Post test siswa Siklus II
No Nama Siswa
Post test Siklus II
Keterangan
1 Agatha Dinda Aliska P.
87.5 Tuntas
2 Hani Dwi Lia Laras Sati
100 Tuntas
3 Hadasa Maria Yasmin
100 Tuntas
4 Kristiana Wening Utami W.
100 Tuntas
5 Margareta Dian Pratiwi
90 Tuntas
6 Priska Liana Candra K.
92.5 Tuntas
7 Rita Silviana
90 Tuntas
8 Serlina Dasna Rosada
100 Tuntas
9 Shinta Penisya Putri
87.5 Tuntas
10 Veronica Dewi Krisnawati
90 Tuntas
11 Wakyu Nur Rohman
95 Tuntas
12 Witri Wulandari
92.5 Tuntas
13 Yoga Kristanto
94 Tuntas
14 Yohanes Riyadi
97.5 Tuntas
15 Yuliana Dwi Astuti
90 Tuntas
16 Zalfa Arohma Suryanti
85 Tuntas
17 Antonius Januar Kristanto
76 Tuntas
18 Bella Santika
82.5 Tuntas
19 Elleonora Hermawati Natali
90 Tuntas
20 Rischi Walubun
95 Tuntas
21 Suryana
80 Tuntas
Jumlah 1915
Rata-rata 91,19
Dari tabel 5.26 kolom post test siklus II di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelas X Akuntansi
siklus kedua adalah sangat baik. Hal ini terbukti bahwa seluruh siswa berhasil mencapai kriteria ketuntasan
minimal. Dan rata-rata pencapaian nilai kelas adalah 91,19. Jika dibandingkan hasil post test siklus I, hasil post
test siklus kedua ini mengalami peningkatan sebesar 16 yaitu dari nilai rata-rata siklus I sebesar 75 menjadi 91,19
pada siklus ke dua. Selain itu, jika pada siklus pertama masih terdapat 6 anak yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal, pada siklus ke dua seluruh siswa telah berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus II. refleksi ini dilakukan oleh
guru mata pelajaran dan siswa. Berikut adalah hasil refleksi pada siklus pertama:
1 Hasil refleksi guru terhadap perangkat pembelajaran dan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut lampiran 61, halaman 272:
Tabel 5.27 Instrument Refleksi
Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode STAD
No. Uraian
Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran
dan penggunaan model pembelajaran
kooperatif yang diterapkan
Lebih mudah dari siklus I karena
menggunakan LCD dan laptop
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa
selama pembelajaran
akuntansi dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif
tipe STAD Siswa diajak untuk dapat
mengoperasikan laptop Siswa menjadi aktif
3 Hambatan yang dirasakan
dalam kegiatan
model pembelajaran
kooperatif tipe STAD
Ada beberapa siswa yang masih gagap teknologi
4 Manfaat yang diperoleh
dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD
Lebih terarah Siswa dapat bekerja sama
5 Keberhasilan yang telah
dicapai ketika diterapkan pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
Dalam pencapaian nilai lebih baik dari siklus I,
karena di siklus II ini semua
peserta didik
dapat mencapai KKM 6
Hal-hal apa saja yang perlu
diperbaiki dalam
pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan model
pembelajaran kooperatif
tipe STAD Menumbuhkan semangat
dan kreatifitas siswa
7 Minat siswa mengikuti
pembelajaran kooperatif
tipe STAD dibandingkan dengan metode yang biasa
digunakan guru. Ya,
siswa berminat
terhadap model
pembelajaran ini
Tabel 5.27 menunjukkan kesan guru mata pelajaran terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD setelah melakukan siklus II di kelas. Kesan guru terhadap media
pembelajaran yang diterapkan secara umum dalam pembelajaran cukup baik dan mudah untuk diterapkan
karena menggunakan media power point. Siswa diajak untuk dapat mengoperasikan laptop. Siswa juga menjadi
lebih aktif dalam menerima pelajaran. Selain itu siswa dapat bekerja sama dengan masing-masing kelompok dan
mempresentasikan di depan kelas. Namun masih ada kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran, yaitu
masih ada beberapa siswa yang masih gagap teknologi. Dalam kaitannya dengan prestasi belajar siswa, dalam
pencapaian kriteria ketuntasan minimal lebih baik dari siklus I. Siswa mampu memahami materi yang dipelajari
sehingga semua siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal.
2 Lembar refleksi siswa terhadap model pembelajaran
lampiran 62, halaman 273:
Tabel 5.28 Instrument refleksi
Rangkuman refleksi siswa terhadap Metode pembelajaran STAD
No. Uraian
Komentar
1 Bagaimana perasaan Anda
tentang proses
pembelajaran akuntansi
yang dikemas
dengan menggunakan
model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Menyenangkan, asyik,
seru dan
tidak membosankan.
2 Bagaimana pendapat Anda
tentang media
pembelajaran yang
digunakan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Menjadi lebih
paham karena
dapat bekerja
sama dengan teman.
3 Apakah
anda berminat
mengikuti model
pembelajaran kooperatif
tipe STAD
dalam pembelajaran akuntansi ?
Berminat.
4 Apa yang membuat anda
senang ketika mengikuti proses
pembelajaran dengan STAD ?
Pembelajarannya mudah untuk dimengerti, dapat
berdiskusi dengan teman dan mengetahui karakter
teman, dan dapat saling menghargai
pendapat teman.
5 Apa yang membuat anda
tidak senang
ketika mengikuti
proses apembelajaran kooperatif
tipe STAD ? Ketika ada teman yang
tidak bekerja sama, serta ada perbedaan pendapat
dalam satu kelompok.
No. Uraian
Komentar
6 Hambatan apa saja yang
anda temui
ketika mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
Saat teman
tidak memahami materi kita
harus membantunya agar memahami
materi, kelompok
kurang kompak,
adanya perbedaan pendapat dan
salah tanggap. 7
Pengalaman baru apa yang anda
rasakan selama
mengikuti proses
pembelajaran kooperatif
tipe STAD ini ? Dapat
belajar dan
bekerjasama dengan
kelompok baru, dapat belajar
menghargai pendapat teman lain, dan
dapat belajar
menyampaikan pendapat. Tabel 5.28 menunjukkan respon siswa terhadap
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil refleksi siswa secara umum yaitu mereka menyukai pembelajaran
kooperatif tipe STAD tersebut, karena pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih mudah memahami
materi yang diajarkan. Hal ini terjadi karena mereka dapat bekerja sama dengan teman kelompok yang berbeda serta
dapat menyampaikan pendapat. Selain itu para siswa juga dapat belajar untuk lebih bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan kepada mereka. Namun masih ada beberapa hambatan yang siswa alami selama pembelajaran
berlangsung, yaitu di dalam kelompok masih ada satu dua siswa yang tidak ikut berperan aktif dalam diskusi
kelompok.
B. Analisis Komparasi Keterampilan Sosial dan Prestasi Belajar Siswa