kekurangan-kekurangan dalam
pembelajaran dan
pemecahannya untuk memperbaiki dalam pertemuan selanjutnya Siklus II.
b. Siklus II
Siklus kedua dilakukan untuk melakukan perbaikan jika hasil siklus pertama tidak berhasil atau masih kurang baik.Tetapi
jika hasil siklus pertama sudah baik maka siklus kedua dilakukan untuk memperkuat hasil dari siklus pertama.
G. Pengukuran Variabel Keterampilan Sosial
Menurut Lungdren dalam Rusman 2011: 210 aspek-aspek yang diamati dalam keterampilan sosial siswa adalah sebagai berikut:
Table 3.1 Operasionalisasi Variabel keterampilan sosial
Dimensi Indikator
No item Positif
Negatif
1. Keterampilan kooperatif
tingkat awal
2. Keterampila a. Menggunakan kesepakatan
b. Menghargai konstribusi c. Mengambil
giliran dan
berbagi tugas d. Berada dalam kelompok
e. Berada dalam tugas f. Mendorong partisipasi
g. Mengundang orang lain
untuk berbicara h. Menyelesaikan tugas pada
waktunya i. Menghormati
perbedaan individu
a. Menunjukkan penghargaan 1
3,4 5
8 9
10 11, 12
2
6 7
Dimensi Indikator
No item Positif
Negatif
kooperatif tingkat
menengah
3. Keterampilan sosial tingkat
mahir dan simpati
b. Mengungkap ketidaksetujuan
dengan cara yang dapat diterima
c. Mendengarkan dengan
aktif d. Bertanya
e. Membuat ringkasan f. Menafsirkan
g. Mengatur
dan mengorganisir
h. Menerima tanggung jawab i. Mengurangi ketegangan
a. Mengelaborasi b. Memeriksa dengan cermat
c. Menanyakan kebenaran d. Menetapkan tujuan
e. Berkompromi 14
15
20
22 23
24 13
16 17
18 19
21
25 Selain keterampilan sosial pada ketiga tingkat di atas, peneliti juga
akan menggali data mengenai siswa saat ada di depan kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompok ataupun mengenai siswa yang tidak
maju dalam menanggapi teman lain yang sedang ada di depan kelas dengan operasionalisasi variabel yang juga dibuat berpatokan pada Lungdgren
Rusman, 2011: 210 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Keterampilan Sosial dalam
Diskusi Kelas
Dimensi Indikator
No. Item Positif
Negatif 1. Keterampilan
menyampaikan di depan umum
a. Menerima tanggung jawab b. Menghormati
perbedaan individu
26,27 28
2. Keterampilan menyampaikan
dan menanggapi teman
yang maju mewakili
kelompok a. Mendengarkan dengan aktif
b. Menunjukkan penghargaan dan simpati
c. Menanyakan kebenaran d. Mengungkapkan
ketidaksetujuan dengan
cara yang dapat diterima
31 29
30 32
Skala pengukuran yang digunakan untuk indikator-indikator keterampilan sosial adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan dalam lima skala pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai berikut:
Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu R, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS.
Table 3.3 Skor Variable Keterampilan Sosial
Jawaban Pertanyaan
Positif Negatif
Sangat setuju 5
1 Setuju
4 2
Ragu-ragu 3
3 Tidak setuju
2 4
Sangat tidak setuju 1
5 Dalam penelitian ini, keterampilan sosial siswa diukur dengan
membandingkan hasil kuisioner dan observasi siswa sebelum penerapan STAD dengan hasil kuisioner dan observasi sesudah STAD.Target
keberhasilan keterampilan sosial adalah semua siswa di kelas memiliki
keterampilan sosial yang baik. Hasil tersebut akan dikonvekikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut:
Table 3.4 Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II
Interval skor Kriteria
81-100 Sangat baik
66-80 Baik
56-65 Cukup
46-55 Kurang baik
Di bawah 46 Sangat kurang baik
Butir kuesioner yang digunakan untuk mengukur keterampilan sosial siswa
sudah di
uji validitas
dan reliabilitas
oleh peneliti
sebelumnya.Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 17 for windows yang dilakukan oleh Kristin 2013: 46-51, 32 butir pernyataan
kuesioner dinyatakan sudah valid dan reliabel.
H. Instrumen Penelitian