Planning Perencanaan Action pelaksanaan

49 Maksudnya adalah kedua tahap tersebut harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu yaitu ketika dilaksanakan acting tindakan maka observing pengamatan juga harus dilaksanakan. Berdasarkan gambar diatas, siklus penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut.

1. Planning Perencanaan

Planning perencanaan merupakan langkah yang dilakukan ketika akan memulai tindakan Suharsimi Arikunto, 2010: 17. Dalam penelitian ini, perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut. a. Peneliti bekerja sama dengan guru membuat skenario pembelajaran dan perangkat pembelajaran, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pembelajaran, media pembelajaran, serta instrumen penelitian. b. Peneliti menyusun lembar observasi untuk memantau sejauh mana pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching. c. Peneliti mempersiapkan lembar tes untuk mengumpulkan data hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS sebelum diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching pre test dan setelah diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching post test. d. Peneliti mempersiapkan ruang kelas sebelum dilaksanakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum Teaching. 50

2. Action pelaksanaan

Action atau pelaksanaan dilakukan berdasarkan Rencana Pelaksaan Pembelajaran RPP yang telah disusun sebelumnya. Dalam menyusun RPP, peneliti berkonsultasi dengan guru untuk menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan kondisi siswa. Guru melaksanakan pembelajaran dengan panduan RPP yang telah disusun. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru menerapkan kerangka Quantum Teaching TANDUR selama proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut. a. Tumbuhkan Guru menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa dengan mengajak mereka menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” secara bersama-sama. Kemudian guru melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, yaitu “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia”. b. Alami Guru memperlihatkan peta Indonesia. Di dalam peta tersebut terdapat nama suku, pakaian adat, rumah adat, dan tarian daerah pada setiap daerah dalam peta. Guru memastikan bahwa siswa fokus dan memperhatikan penjelasan guru dengan baik. c. Namai Siswa dibagi menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 4 – 5 orang siswa. Siswa secara berkelompok diberikan tugas untuk menunjukkan persebaran suku bangsa dan 51 budaya di Indonesia dengan permainan menempel nama suku ke dalam peta membuat daftar nama suku, kebudayaan, dan provinsinya. Selanjutnya siswa diberikan tugas untuk membuat laporan tentang salah suku bangsa dan kebudayaan di Indonesia. Selain itu, siswa juga mendiskusikan cara menghormati dan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. d. Demonstrasikan Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Dalam melakukan presentasi, masing-masing kelompok mewakilkan salah satu atau dua orang anggota kelompoknya. e. Ulangi Siswa bersama-sama dengan guru merangkum dan menyimpulkan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Di akhir tahap ulangi, guru dapat menampung seluruh pendapat siswa kemudian menyimpulkannya. f. Rayakan Guru bersama-sama dengan siswa menyanyi dan menarikan lagu Ilir-Ilir sambil berkeliling kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk merayakan keberhasilan dan menghargai siswa dalam belajar. Di akhir pembelajaran, guru melakukan tes evaluasi untuk mengetahu hasil belajar siswa. Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah 52 dipersiapkan. Pelaksaaan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu setiap pertemuannya 2 x 35 menit.

3. Observing pengamatan

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Pengaruh Penggunaan Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar IPS (Quasi Experiment di SMP Negeri 178 Jakarta)

1 13 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS VB SD N SEKARAN 01 KOTA SEMARANG

0 32 316

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Penerapan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Ngepungsari Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL QUANTUM Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Simo Boyolali Tahun 2011/2012.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SDN MINOMARTANI 1 NGAGLIK SLEMAN.

0 0 202

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH KELAS IVA SD NEGERI DEMAKIJO 1 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN.

0 1 236

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VC SDNEGERI JUMOYO 2 SALAM MAGELANG.

0 2 210

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SD NEGERI MANCASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 242

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BRONGKOL GODEAN SLEMAN.

0 0 345