Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Materi Pembelajaran Metode dan Model Pembelajaran Buatlah makalah tentang daerah sesuai kelompokmu Jelaskan cara menghargai suku bangsa dan budaya daerah Standar Kompetensi

156 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SD Negeri Demakijo 1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial IPS KelasSemester : III1 Materi : Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit SiklusPertemuan : I2

A. Standar Kompetensi

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

C. Indikator

1.4.1 Mengidentifikasi suku bangsa dan kebudayaan pada suatu daerah di Indonesia 1.4.2 Menjelaskan salah satu suku bangsa dan kebudayaan yang ada di Indonesia

D. Tujuan

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi suku bangsa dan kebudayaan pada suatu daerah di Indonesia. 2. Setelah membuat makalah, siswa dapat menjelaskan salah satu suku bangsa dan kebudayaan pada suatu daerah di Indonesia. 157

E. Materi Pembelajaran

Suku bangsa dan kebudayaan di D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, dan Papua

F. Metode dan Model Pembelajaran

Metode : ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi Model : Quantum Teaching dengan kerangka pembelajaran TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Rayakan

G. Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu Awal 1. Siswa menjawab salam dari guru. 2. Siswa bersama guru berdoa dengan dipimpin salah satu siswa. 3. Guru menanyakan kabar siswa. 4. Siswa dipresensi oleh guru. 5. Guru melakukan acuan kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia 6. Guru melakukan apersepsi dengan bersama- sama menyanyikan lagu “Gundul-Gundul Pacul” 5 menit Inti 1. Guru bertanya kepada siswa tentang asal dari lagu “Gundul-Gundul Pacul” yang telah dinyanyikan bersama-sama. Tumbuhkan 2. Guru bertanya kepada siswa tentang suku bangsa dan kebudayaan daerah tempat tinggal siswa. Tumbuhkan 3. Siswa bersama dengan guru mempelajari 60 menit 158 materi tentang suku bangsa dan budaya yang ada di D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, dan Papua. Alami 4. Beberapa siswa secara bergantian diminta oleh guru untuk maju ke depan mengerjakan soal dari guru terkait dengan suku bangsa dan budaya di Indonesia. Alami 5. Guru memutarkan musik klasik “Canon in D” agar siswa merasa nyaman dan santai dalam proses pembelajaran. 6. Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5-6 orang siswa. 7. Siswa secara berkelompok menunjukkan membuat makalah tentang suku bangsa dan budaya yang ada di salah satu daerah di Indonesia di D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, atau Papua, serta cara menghargainya. Namai 8. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan diskusi dengan berkeliling mengunjungi tiap kelompok dan menanyakan kesulitan siswa. 9. Siswa menjelaskan hasil diskusi kelompoknya dengan masing-masing kelompok mewakilkan satu orang siswa untuk maju ke depan kelas. Demonstrasikan 10. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok 159 lain yang telah dipresentasikan di depan kelas. 11. Seluruh siswa bersama dengan guru membahas hasil diskusi yang telah dilaksanakan tentang suku bangsa dan budaya di D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, dan Papua. 12. Seluruh siswa bersama dengan guru mengulangi informasi atau materi yang telah dipelajari dan menyimpulkannya. Ulangi 13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dimengerti terkait materi yang telah dipelajari. Ulangi 14. Siswa bersama dengan guru menyanyi dan menarikan lagu “Jamuran” sambil berkeliling kelas untuk merayakan keberhasilan dan menghargai siswa dalam belajar. Rayakan Akhir 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. 2. Siswa diberikan motivasi oleh guru. 3. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa untuk menutup pembelajaran. 4. Guru mengucapkan salam. 5 menit 160 161 Lampiran 1. Ringkasan Materi Suku Bangsa dan Kebudayaan di Beberapa Daerah di Indonesia

1. Sumatera Barat

a. Suku

Suku yang terdapat di Sumatera Barat adalah Minangkabau, Guci, Jambak, Pailing, Caniago, Tanjung, Pisang, Sikumbang, Koto, dan Panyalai.

b. Rumah adat

Rumah adat Sumatera Barat dinamakan Rumah Gadang. Rumah Gadang adalah untuk tempat tinggal. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjolan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus ke Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan itu dinamakan Gojoang yang banyaknya sekitar 4-7 buah. Rumah Gadang memiliki 2-3 lumbung padi antara lain Si Bayo- Bayo yang artinya persediaan padi bagi keluarga dari rantau, Si Tinjau Lauik yang artinya padi untuk yang tidak mampu, dan Si Tangguang Litak yang artinya padi khusus bagi yang punya rumah. 162

c. Pakaian Adat

Pakaian adat Sumatera Barat dinamakan Baju Sangkar. Kaum pria memakai tutup kepala yang disebut Saluak. Memakai baju model teluk belanga yang berlengan agak pendek dan melebar ujungnya. Selembar kain menyelempang di bahu dan sebilah keris terselip di depan perut. Selain itu juga memakai celana panjang dengan kain songket melingkar di tengah badan. Sedangkan perempuan memakai tutup kepala bergonjang yang disebut Tangkuluak Tanduak, baju kurung dengan kain songket menyelempang di bahu. Perhiasan yang dipakai adalah anting-anting, kalung bersusun, dan gelang pada kedua belah tangan.

d. Tarian Daerah

1 Tari Piring Tari piring adalah sebuah tarian tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menjalankan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah di ladang dan malam hari bersuka ria bersama-sama. 2 Tari Payung Tari Payung ditarikan oleh pasangan muda-mudi dengan membawa payung, sang pria melindungi kepala sang wanita. Tarian ini melambangkan perlindungan pria terhadap wanita.

2. DKI Jakarta

163

a. Suku

Suku yang terdapat di DKI Jakarta adalah Betawi, Sunda, Cina, Arab, dan Jawa.

b. Rumah Adat

Rumah adat yang berasal dari DKI Jakarta dinamakan rumah Blandongan atau Rumah Kebaya.

c. Pakaian Adat

Pakaian adat DKI Jakarta dinamakan pakaian Abang dan None. Untuk pria berupa tutup kepala destar dengan baju jas yang menutup leher jas tutup. Selain itu juga memakai celana panjang, kain batik yang melingkar pada pinggang, dan sebilah belati terselip di depan perut. Untuk wanita memakai baju kebaya, selendang panjang, dan kain batik.

d. Tarian Daerah

1 Ronggeng Tari Ronggeng adalah jenis kesenian tari yang berkembang di Tatar Pasundan atau Jawa, di mana pasangan saling bertukar ayat-ayat puitis saat mereka menari diiringi musik dan rebab atau biola dan gong. 2 Yapong Tari Yapong adalah tarian hiburan masyarakat Betawi di Jakarta. Tarian ini merupakan tarian jenis tarian kontemporer yang lambangkan suka cita dan pergaulan masyarakat. Tarian ini sering di pentaskan di berbagai acara atau pesta rakyat di kota Jakarta.

3. D.I. Yogyakarta

164

a. Suku

Suku yang terdapat di D.I. Yogyakarta adalah suku Jawa.

b. Rumah Adat

Rumah adat D.I. Yogyakarta dinamakan Bangsal Kencono dan rumah Joglo. Susunan ruangan rumah Joglo umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ruang pendapa untuk pertemuan, ruang tengah atau ruang pringgitan, dan ruang belakang yang disebut dalem atau ruang keluarga.

c. Pakaian Adat

Pakaian adat D.I. Yogyakarta yaitu kebaya dan surjan. Pria Yogyakarta memakai pakaian adat berupa tutup kepala destar, baju jas dengan leher tertutup jas tutup dan keris yang terselip di pinggang bagian belakang. Ia juga mengenakan kain batik yang bercorak sama dengan sang wanita. Sedangkan wanitanya memakai kebaya dan kain batik. Perhiasannya berupa anting-anting, kalung, dan cincin.

d. Tarian Daerah

1 Tari Serimpi Tari Serimpi adalah sebuah tarian keraton pada masa lalu disertai iringan gamelan dengan gerak tari yang lembut dan menawan. 2 Tari Bedaya Teri Bedaya merupakan tarian keraton yang ditarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah dan lembut. 3 Tari Beksan Nirbaya Tari Beksan Nirbaya diilhami bentuk kesenian “Edan-edanan”, salah satu bagian dari upacara keraton Yogya yang berfungsi sebagai “penolak bala”. Bentuk ini diangkat menjadi seni pertunjukan, yang mendapat stilirasi, tanpa meninggalkan esensi dan karakter geraknya yang unik. 165

4. Kalimantan Selatan

a. Suku

Suku yang mendiami Kalimantan Selatan adalah suku Banjar Hulu dan Banjar Kuala.

b. Rumah Adat

Rumah adat Kalimantan Selatan dinamakan Banjar Bubungan Tinggi. Rumah ini memiliki atap tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan pelatar yaitu tempat anggota keluarga bersantai. Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya digunakan untuk menyimpan padi dan hasil panen lainnya. Seluruh rumah terbuat dari kayu ulin dan atapnya dari sirap kayu ulin.

c. Pakaian Adat

Pakaian adat Kalimantan Selatan dinamakan pakaian adat Banjar. Pria memakai pakaian adat berupa tutup kepala, baju rompi, sarung sebatas dengkul, dan celana panjang yang disebut selawar. Sebilah keris diselipkan di depan perut. Wanita memakai tutup kepala berhiaskan kembang goyang yang disebut sumping, baju, dan kain bersulam emas. Perhiasan yang dipakai berupa anting-anting, kalung, pending, dan gelang. 166

d. Tarian Daerah

1 Tari Baksa Kembang Tari Baksa Kembang merupakan tarian selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga. 2 Tari Radap Rahayu Tari Radap Rahayu dipertunjukkan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita disandingkan di pelaminan.

5. Sulawesi Selatan

a. Suku Suku yang berasal dari Sulawesi Selatan adalah Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar. b. Rumah Adat Rumah adat di Sulawesi Selatan dinamakan rumah Tongkonan. Kolong rumah ini berupa kandang kerbau belang atau tedong bonga. Kerbau ini merupakan lambang kekayaan, di depan rumah tersusun tanduk kerbau sebagai lambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara besar-besaran. Tongkonan terdiri dari tiga ruangan, yaitu ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang. 167 c. Pakaian Adat Pakaian adat Sulawesi Selatan yaitu pakaian adat Toraja. Pakaian pria berupa tutup kepala, baju yang disebut bella dada, sarung yang disebut tope, keris tata roppeng terbungkus dari emas seluruhnya dan gelang nada yang disebut pottonaga. Sedangkan wanita memakai ikat kepala, baju lengan pendek, tope atau sarung, dan ikat pinggang dengan sebilah keris terselip di depan perut. Perhiasan yang dipakai adalah anting-anting panjang atau bangkara a’rowe, kalung tunggal atau geno sibatu dan gelang tangan. d. Tarian Daerah 1 Tari Kipas Tari Kipas menunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas sebagai tanda kebahagiaan. 2 Tari Bosara Tari Bosara merupakan tarian untuk menyambut tamu terhormat.

6. Bali

a. Suku Suku yang mendiami Pulau Bali yaitu suku Bali, Sasak, Jawa dan Madura. 168 b. Rumah Adat Rumah adat Bali dinamakan Gapura Candi Bentar. engambilan nama Gapura Candi Bentar berdasar dari bentuk bangunannya yaitu berupa gapura. Gapura tersebut terdiri dari 2 bangunan candi dibangun sejajar dan serupa yang merupakan gerbang pintu masuk kepekarangan rumah. Disekitar bangunan gapura terdapat patung-patung yang merupakan simbol dari kebudayaan Bali. c. Pakaian Adat Pakaian adat Bali dinamakan Payas Ageng. Pakaian Payas Ageng biasa dikenakan saat upacara pernikahan. d. Tarian Daerah a. Tari Pendet Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. b. Tari Legong Dari asal katanya legong berasal dari kata “leg” yang artinya luwes dan elastis, dihubungkan dengan tarian berarti gerakan yang lemah gemulai, kemud ian “gong” yang artinya gamelan, sehingga legong berarti tarian yang terikat dengan gamelan yang mengiringinya. iri khas lainnya penarinya memakai kipas, kecuali penari dengan tokoh Condong. c. Tari Kecak Tari Kecak adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki- laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak puluhan atau lebih penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan cak dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. 169

7. Papua

a. Suku Suku yang mendiami Papua yaitu suku Asmat dan Dani. b. Rumah Adat Rumah adat Papua dinamakan Honai. Rumah Honai berbentuk seperti jamur dengan ketinggian sekitar 4 meter dan tingginya 12 – 16 meter yang terdiri dari dua lantai yaitu lantai pertama sebagai tempat tidur dan lantai dua untuk tempat bersantai, makan, dan mengerjakan kerajinan tangan. Pintu rumah Honai sangat kecil, tanpa jendela, dan atapnya terbuat dari rumput ilalang. Rumah ini juga berfungsi sebagai kuil animisme. c. Pakaian Adat Pakaian adat Papua untuk pria mengenakan hiasan kepala, kalung yang terbuat dari gigi dan tulang hewan, kalung dari kerang, ikat pinggang dan sarung yang berumbai-rumbai. Tombak dan tameng juga dikenakan oleh laki-laki. Sedangkan untuk wanita memakai kalung dari kerang dan gigi binatang, hiasan pada lengan, serta pakaian berumbai-rumbai. 170 d. Tarian Daerah 1 Tari Selamat Datang Tari Selamat Datang merupakan tari yang mempertunjukkan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut tamu yang dihormati. 2 Tari Musyoh Tari Musyoh merupakan tari suci atau keramat dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan. 3 Tari Mbes Tari Mbes merupakan tarian menyambut tamu dengan cara menggotong tamu dalam posisi terlentang pada sebuah perisai. 171 Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa LKS Kelompok : Daerah :

A. Buatlah makalah tentang daerah sesuai kelompokmu

1. Nama Suku 2. Pakaian Adat Gambar Keterangan Rumah Adat Gambar Keterangan Mari Berlatih 172 3. Pakaian Adat Gambar Keterangan 4. Tarian Adat Gambar Keterangan Gambar Keterangan Gambar Keterangan

B. Jelaskan cara menghargai suku bangsa dan budaya daerah

di Indonesia 173 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SD Negeri Demakijo 1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial IPS KelasSemester : III1 Materi : Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit SiklusPertemuan : I3

A. Standar Kompetensi

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Pengaruh Penggunaan Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar IPS (Quasi Experiment di SMP Negeri 178 Jakarta)

1 13 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS VB SD N SEKARAN 01 KOTA SEMARANG

0 32 316

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Penerapan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Ngepungsari Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL QUANTUM Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Simo Boyolali Tahun 2011/2012.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SDN MINOMARTANI 1 NGAGLIK SLEMAN.

0 0 202

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH KELAS IVA SD NEGERI DEMAKIJO 1 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN.

0 1 236

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VC SDNEGERI JUMOYO 2 SALAM MAGELANG.

0 2 210

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SD NEGERI MANCASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 242

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BRONGKOL GODEAN SLEMAN.

0 0 345