29 diakui
keragaman gaya
belajar siswa
atau pembelajar,
dikembangkannya aktivitas-aktivitas pembelajar yang beragam, dan digunakannya bermacam-macam kiat dan metode pembelajaran.
l. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran
dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat diatas, yang dimaksud dengan karakteristik
model pembelajaran Quantum Teaching yaitu gambaran atau ciri khas yang menggambarkan sosok model pembelajaran Quantum Teaching.
Karakteristik model
pembelajaran Quantum
Teaching adalah
mengutamakan adanya suatu interaksi siswa dengan lingkungan, yaitu dapat dengan teman sebaya, guru, maupun lingkungan sekitar siswa.
Selain itu, model pembelajaran Quantum Teaching menekankan pada proses pembelajaran, bukan hasil akhir dari pelaksanaan pembelajaran.
Setiap usaha siswa untuk belajar diakui dan dihargai dengan memberikan pujian atau nyanyian suka cita agar siswa memiliki
motivasi, rasa percaya diri, dan keinginan untuk belajar lebih lanjut.
6. Unsur-unsur Model Pembelajaran Quantum Teaching
Peran guru dalam model pembelajaran Quantum Teaching tidak semata-mata hanya menerjemahkan kurikulum ke dalam strategi, metode,
teknik, dan langkah-langkah pembelajaran, melainkan termasuk juga menterjemahkan kebutuhan nyata siswa Udin Syaefudin, 2008: 130.
Seorang guru harus memiliki kemampuan untuk mengorkestrasi konteks dan konten pembelajaran. Konteks berkaitan dengan lingkungan
30 pembelajaran, termasuk teman sebaya, sedangkan konten berkaitan
dengan isi pembelajaran. a.
Mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui lingkungan pembelajaran konteks
Menurut Udin Syaefudin 2008: 130-134, dimensi konteks dalam pembelajaran kuantum dikelompokkan menjadi empat bagian.
Keempat dimensi tersebut adalah sebagai berikut. 1
Suasana belajar yang menggairahkan Seorang
guru harus
mampu menciptakan
suasana pembelajaran
yang memberdayakan siswa. Guru perlu memahami dan menerapkan aspek-aspek berikut ini untuk
menciptakan suasana yang dinamis dan menggairahkan dalam belajar.
a Kekuatan niat dan berpandangan positif
b Menjalin rasa simpati dan saling pengertian
c Keriangan dan ketakjuban
d Mau mengambil resiko
e Menumbuhkan rasa saling memiliki
f Menunjukkan keteladanan
2 Landasan yang kukuh
Langkah selanjutnya yang dapat diambil oleh guru setelah menciptakan suasana belajar yang menggairahkan yaitu
menciptakan landasan yang kukuh. Dalam pembelajaran
31 kuantum, landasan yang kukuh dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut. a
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran b
Mengukuhkan prinsip-prinsip keunggulan c
Meyakini kemampuan diri dan kemampuan siswa d
Kesepakatan, kebijaksanaan, prosedur, dan peraturan e
Menjaga komunitas belajar tetap tumbuh dan berjalan 3
Lingkungan yang mendukung Lingkungan kelas merupakan lingkungan yang berpengaruh
terhadap daya siswa dalam memusatkan perhatian dan menyerap informasi ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, guru dapat
mendukung situasi belajar dengan cara sebagai berikut. a
Mengorganisasikan dan memanfaatkan lingkungan sekitar b
Menggunakan alat bantu yang mewakili satu gagasan c
Pengaturan formasi siswa d
Pemutaran musik yang sesuai dengan kondisi siswa 4
Perancangan pengajaran yang dinamis Perancangan pengajaran yang dinamis perlu dilakukan
untuk membantu guru dalam menyelesaikan pembelajaran lebih cepat, lebih melekat, dan lebih bermakna dengan hasil belajar
yang memuaskan. Kerangka pengajaran dalam pembelajaran kuantum dilaksanakan dengan strategi TANDUR, yaitu
32 Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan
Rayakan. b.
Mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui konten atau isi Dimensi
konten atau
isi dalam
Quantum Teaching
dikelompokkan menjadi empat bagian. Menurut Udin Syefudin 2008: 134-137. Keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut.
1 Mengorkestrasi presentasi prima
Kemampuan guru
mengorkestrasi presentasi
prima merupakan kemampuan berkomunikasi dengan menekankan
interaksi sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah ditetapkan. Empat prinsip komunikasi hendaknya dilakukan oleh
guru ketika guru mengajar, memberikan pengarahan, menata konteks, dan memberikan umpan balik. Keempat prinsip
tersebut yaitu:
memunculkan kesan
yang diinginkan,
mengarahkan perhatian, bersifat mengajak, dan tepat sasaran. 2
Mengorkestrasi fasilitas yang elegan Mengorkestrasi fasilitas berarti memudahkan interaksi
siswa dengan kurikulum. Quantum Teaching menawarkan beberapa strategi untuk melakukan fasilitas antara lain:
menerapkan prinsip KEG Know It, Explain It, Get It and give feedback, model kesuksesan dari sudut pandang fasilitator,
membaca pendengar,
mempengaruhi melalui
tindakan, menciptakan strategi berpikir, dan tanya jawab belajar.
33 3
Mengorkestrasi keterampilan belajar dan keterampilan hidup Keterampilan belajar dapat membantu siswa mencapai
tujuan belajar dengan efisien dan cepat. Belajar di kelas perlu memanfaatkan gaya belajar masing-masing siswa, yakni gaya
belajar visual, auditorial, dan kinetik. a
Visual Gaya belajar visual akan berhasil jika siswa banyak
membuat simbol dan gambar dalam catatannya. Siswa dengan gaya belajar visual dapat menangkap isi
pembelajaran dengan baik melalui membaca cepat secara keseluruhan yang membantunya mendapatkan gambaran
umum. b
Auditorial Siswa dengan gaya belajar auditorial dapat belajar
melalui mendengarkan kuliah, contoh-contoh model, ceramah, ceritera, dan mengulang informasi. Biasanya
siswa belajar auditorial menyenangi belajar dengan mendengarkan
musik. Mereka
harus dibantu
menterjemahkan informasi belajar ke dalam bentuk lagu yang sudah mereka kenal.
c Kinestetik
Siswa kinestetik menyukai proyek terapan, praktik laboratorium, demonstrasi, simulasi, dan bermain peran.
34 Siswa dengan gaya belajar ini mudah memahami informasi
pembelajaran jika belajar dengan melakukan learning by doing.
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus menguasai unsur-unsur dalam model pembelajaran Quantum Teaching.
Guru harus mampu melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dengan memadukan lingkungan belajar dan isi pembelajaran yang
menarik. Lingkungan belajar dalam hal ini termasuk juga teman sebaya. Lingkungan belajar dengan fasilitas yang mendukung, teman sebaya yang
bersemangat untuk belajar, pembelajaran yang dirancang dengan matang, dan isi pembelajaran yang mampu menampung semua gaya belajar siswa
dapat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Quantum Teaching di SD.
7. Kerangka Model Pembelajaran Quantum Teaching