14
2. Hasil Belajar Kognitif
Perubahan perilaku pada diri seseorang atau siswa diperoleh melalui proses belajar yang disengaja dan direncanakan. Dalam usaha untuk
mengukur perubahan perilaku seseorang, perilaku kejiwaan manusia dibagi dalam tiga domain atau ranah, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor Purwanto, 2008: 48. Ketiga domain tersebut merupakan potensi jiwa siswa yang dapat diwujudkan menjadi kemampuan melalui
proses belajar dalam pendidikan. Hasil belajar kognitif merupakan perubahan perilaku yang terjadi
dalam kawasan kognisi Purwanto, 2008: 50. Proses belajar yang terjadi di kawasan kognisi melibatkan otak dalam menerima, mengolah, dan
menyimpan stimulus dari luar menjadi informasi yang suatu saat dapat digali kembali untuk menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan yang
menimbulkan perubahan perilaku pada domain kognitif meliputi beberapa tingkat atau jenjang.
Menurut Agus Suprijono 2009: 6, tingkatan hasil belajar pada domain kognitif adalah sebagai berikut.
a.
Hafalan C1 merupakan kemampuan memanggil kembali mengingat atau menghafal fakta yang disimpan dalam otak untuk
merespon suatu masalah.
b.
Pemahaman C2 merupakan kemampuan untuk memahami atau menghubungkan fakta dengan fakta.
15
c.
Penerapan C3 merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang diperoleh untuk memecahkan masalah.
d.
Analisis C4 merupakan kemampuan untuk memahami suatu pengetahuan untuk dijabarkan secara rinci.
e.
Sintesis C5 merupakan kemampuan menggolongkan bagian-bagian untuk dijadikan satu.
f.
Evaluasi C6 merupakan kemampuan memberikan nilai dan melakukan tindak lanjut terhadap hasil. Semakin tinggi tingkat
pengetahuan yang ingin dicapai, maka siswa harus memahami pengetahuan dari tingkatan yang paling rendah.
Hasil belajar kognitif yang sesuai dengan usia SD baru sampai pada aspek mengingat dan memahami atau aspek C1 dan C2. Sesuai dengan
pendapat Suharsimi Arikunto 2006: 121 bahwa beberapa aspek hasil belajar kognitif yang cocok diterapkan di SD yaitu aspek ingatan C1
dan pemahaman C2, sedangkan aspek aplikasi, analisis, dan sintesis baru diterapkan pada SMP, SMA, dan perguruan tinggi.
Dari pendapat Suharsimi Arikunto diatas, aspek hasil belajar yang dipakai pada penelitian ini yaitu aspek mengingat C1 dan memahami
C2. Kedua aspek tersebut sebagai tolak ukur hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran
Quantum Teaching.
16
3. Hasil Belajar Afektif