77 Gambar 3. Diagram Tes Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
Setelah Tindakan Postest Siklus I.
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa dari 33 siswa yang mengikuti tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS setelah
tindakan postest siklus I sebanyak 9 siswa 27.27 termasuk dalam kategori sangat baik, 13 siswa 39.40 pada kategori baik, 10 siswa
30.30 pada kategori cukup, 1 siswa 3.03 kategori kurang, dan tidak ada siswa 0 pada kategori sangat kurang. Berdasarkan hasil
tersebut, sebanyak 11 orang siswa 33.33 belum mencapai standar KKM
≥ 75. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang telah memperoleh nilai tuntas diatas KKM baru mencapai
22 orang siswa 66.67 dari total 33 orang siswa. Data tes hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial IPS tindakan siklus I postest ini dapat menjadi landasan untuk melakukan tindakan pada siklus II dalam rangka
27.27 39.39
30.30
3.03
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
Sangat Kurang
P erse
ntase
Kategori
Tes Hasil Belajar Setelah Tindakan Siklus I
78 meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui
model Quantum Teaching pada siswa kelas VB SD Negeri Demakijo I Gamping Sleman.
Perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Perbandingan Hasil Tes Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Pratindakan Pretest dan Setelah Tindakan Postest
Siklus I.
No. Kriteria
Pratindakan Siklus I
Persentase Jumlah
Siswa Persentase
Jumlah Siswa
1. Sangat Baik
27.27 9
2. Baik
9.09 3
39.40 13
3. Cukup
60.61 20
30.30 10
4. Kurang
6.06 2
3.03 1
5. Sangat
Kurang 24.24
8 Siswa yang tuntas
6 siswa 15.15 22 siswa 66.67
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri Demakijo 1 Gamping Sleman dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching telah mengalami peningkatan
sebanyak 51.52. Peningkatan hasil belajar tersebut diperoleh dari ketuntasan pada tes hasil belajar pratindakan pretest sebesar15.15
dan setelah tindakan postest siklus I sebesar 66.67.
c. Observing pengamatan
Pengamatan atau observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas
79 VB SD Negeri Demakijo 1 Gamping Sleman. Observasi dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan siklus I. Dalam melaksanakan observasi, peneliti dibantu oleh satu observer yang bertugas mengamati dan
mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan terhadap masing-masing siswa. Untuk mengetahui nama masing-masing
siswa, peneliti menyediakan kartu nama yang ditempelkan pada dada siswa sehingga observer dapat mengamati aktivitas masing-masing siswa dengan
baik. Melalui observasi, peneliti dapat mengetahui dan mengukur kesesuaian rencana tindakan dengan pelaksanaannya. Selain itu, peneliti juga dapat
mengukur sejauh mana hasil belajar afektif, yaitu penerimaan dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran.
Dalam melakukan observasi terhadap aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan, peneliti menggunakan lembar observasi yang telah
disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran TANDUR Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan dalam model
pembelajaran Quantum Teaching. Hasil observasi juga dapat dipakai untuk mengukur hasil belajar afektif siswa selama proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching. Hasil yang diperoleh pada observasi siklus I adalah sebagai
berikut. 1
Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching
80 Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan pertemuan
pertama hingga ketiga menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
yang memuat langkah-langkah model pembelajaran Quantum Teaching yaitu TANDUR Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi,
dan Rayakan namun belum optimal. Pada tahap “Tumbuhkan”, guru
sudah mampu menumbuhkan semangat dan minat siswa dalam memulai pembelajaran dengan mengajak siswa untuk bernyayi bersama, meskipun
masih ada beberapa siswa yang kurang bersemangat. Dalam tahap ini, sudah banyak siswa yang berperan aktif dalam melakukan tanya jawab
dengan guru. Tahap selanjutnya yaitu “Alami”. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengalami sendiri materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Contohnya, siswa dapat mengamati gambar berbagai suku
bangsa dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Siswa juga diminta oleh guru untuk menunjukkan asal suku dan budaya pada peta yang telah
disediakan oleh guru di papan tulis. Pada tahap “Namai”, siswa diminta oleh guru untuk melaksanakan
diskusi kelompok terkait dengan materi pembelajaran persebaran suku bangsa dan budaya di Indonesia, serta cara menghormatinya. Sebagian
besar siswa telah mampu bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Selama proses diskusi, guru berkeliling dan membimbing siswa yang
mengalami kesulitan. Guru juga menasehati siswa yang tidak mau
81 bekerja sama dengan teman satu kelompoknya, meskipun guru kurang
maksimak dalam menasehati karena siswa tetap tidak mau bekerja sama. Setelah proses diskusi selesai, guru memberikan kesempatan kepada
masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya Demonstarikan. Selama proses presentasi, masih ada
siswa yang tidak fokus sehingga guru memperingatkannya dan memberikan sanksi berupa melakukan presentasi pada urutan
selanjutnya. Di akhir proses presentasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti dan
bersama-sama menyimpulkan Ulangi. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan penguatan dan
penghargaan kepada siswa karena telah berhasil melaksanakan pembelajaran dengan bernyanyi bersama-sama. Dalam merayakan
keberhasilan, siswa membuat lingkaran besar dan bernyayi lagu daerah bersama-sama mengelilingi kelas. Guru dan siswa terlihat bersemangat
dalam merayakan keberhasilan belajar. 2
Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching
Peneliti melakukan pengamatan terhadap penerimaan dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
berlangsung. Pengamatan dilakukan terhadap masing-masing siswa berdasarkan pedoman observasi yang telah disusun sebelumnya. Peneliti
dibantu oleh satu orang observer dalam melaksanakan observasi dengan
82 memberikan skor pada setiap aspek pengamatan. Selanjutnya, skor yang
telah diperoleh pada masing-masing aspek diakumulasikan dan dipersentasekan untuk menentukan kategori atas partisipasi belajar siswa
menurut Ngalim Purwanto. Penjelasan hasil observasi aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan
menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching adalah sebagai berikut.
a Semangat siswa dalam menggali pengalaman awal pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching
Pada pertemuan pertama siklus I, pastisipasi siswa dalam menggali pengalaman awal pembelajaran sebesar 66.67 dengan
kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan siswa masih kurang bersemangat dan kurang fokus dalam menyanyikan lagu untuk
menumbuhkan minat belajar karena guru kurang maksima dalam memberikan motivasi kepada siswa sebelum memulai pembelajaran.
Pada pertemuan kedua dan ketiga, partisipasi siswa meningkat menjadi 87.12 dan 90.15 dengan kategori sangat baik. Hampir
seluruh siswa dapat bersemangat dan fokus dalam berpartisipasi aktif menggali pengalaman awal pembelajaran.
b Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching yang sedang berlangsung
83 Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada pertemuan
pertama sebesar 70.45 dengan kategori cukup. Masih banyak siswa yang kurang fokus dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Selama
pembelajaran, siswa yang aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru cenderung didominasi oleh beberapa siswa saja.
Pada pertemuan kedua, diperoleh persentase 80.30 dengan kategori baik. Siswa sudah mulai fokus dan aktif dalam mendengarkan
penjelasan guru dan berani menyatakan pendapatnya. Untuk pertemuan ketiga, diperoleh persentase 81.06 dengan kategori
baik. Sudah lebih banyak siswa yang berani untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru, serta berani berpendapat di dalam
diskusi kelompok. c
Menamai informasi yang telah diperoleh pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum
Teaching Persentase pada pertemuan pertama yaitu 67.42. Pada
pertemuan pertama, masih banyak siswa yang belum dapat menamai informasi yang didapatnya. Siswa masih cenderung mengandalkan
teman satu kelompoknya dalam menamai informasi saat diskusi kelompok. Pada pertemuan kedua, persentase telah meningkat yaitu
82.57 termasuk dalam kategori baik. Siswa sudah mulai terbiasa dengan teman kelompoknya yang lain sehingga sudah tidak ragu-
ragu dalam bekerja sama menamai informasi. Pada pertemuan ketiga
84 diperoleh persentase 85.61 dengan kategori baik. Sudah lebih
banyak siswa yang dapat menamai informasi yang diperolehnya melalui dikusi kelompok.
d Bekerja sama dengan teman dalam tugas kelompok pada mata
pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial
IPS melalui
model pembelajaran Quantum Teaching
Pada pertemuan pertama, diperoleh persentase 71.97 dengan kategori cukup. Masih banyak siswa yang belum dapat bekerja sama
dengan teman satu kelompoknya karena belum terbiasa. Siswa cenderung bekerja secara individu. Pada pertemuan ketiga, siswa
sudah mulai dapat bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Pertemuan ketiga ini diperoleh persentase 84.85 dengan kategori
baik. Sedangkan pada pertemuan ketiga, siswa sudah dapat bekerja sama dengan hampir seluruh teman di dalam kelompoknya dan
sudah berani berpendapat. Persentase perolehan pada pertemuan ketiga yaitu 90.15 dengan kategori sangat baik.
e Kemampuan dalam menjelaskan materi pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching yang telah dipelajari
Perolehan persentase dalam kemampuan menjelaskan materi termasuk yang paling kecil. Pada pertemuan pertama, diperoleh
persentase 60.60 dengan kategori cukup. Banyak siswa yang belum bisa menjelaskan materi yang telah disampaikan. Hanya
85 beberapa siswa saja yang dapat menyampaikan kembali materi yang
telah dipelajari. Pada pertemuan kedua, partisipasi belajar siswa meningkat menjadi 75 dengan kategori partisipasi belajar cukup.
Siswa sudah mulai mampu mengulang materi yang telah disampaikan dan menjelaskannya dengan baik. Sedangkan pada
pertemuan ketiga, pastisipasi belajar siswa meningkat yaitu 75.76 dengan kategori cukup.
f Semangat siswa dalam merayakan keberhasilan belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching
Pada pertemuan pertama, diperoleh persentase sebesar 72.73 dengan kategori partisipasi belajar cukup. Sebagian besar siswa
sudah yang merayakan keberhasilannya dalam proses pembelajaran melalui nyanyian. Siswa terlihat bersemangat. Pada pertemuan
kedua, perolehan persentase meningkat yaitu 85.61 dengan kategori baik. Beberapa siswa sudah mulai senang dan bersemangat
bernyanyi dan menari berkeliling kelas dalam merayakan keberhasilan belajar. Sedangkan dalam pertemuan ketiga, diperoleh
persentase 90.91 dengan kategori sangat baik. Hampir seluruh siswa dapat bersemangat dan telihat senang saat meneriakkan Tepuk
Hebat. Data hasil observasi siswa pada siklus I pertemuan 1 disajikan dalam
tabel hasil observasi aktivitas siswa berikut.
86 Tabel 12. Hasil Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa pada Kegiatan
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Siklus I Pertemuan 1.
No Nama Aspek Pengamatan
Semang at siswa
di awal pembe-
lajaran
Keaktif- an siswa
dalam meng-
ikuti pembela-
jaran Menamai
informasi
yang telah
diperoleh Kerja
sama dengan
teman dalam
tugas kelompok
Kemam- puan
menje- laskan
materi
Semangat dalam
meraya- kan
keberha- silan
1 AGT
3 2
2 3
2 2
2 AFN
3 2
2 3
2 2
3 ALF
4 3
3 2
2 3
4 DFA
3 3
2 2
3 2
5 ALW
2 3
3 3
3 3
6 ARL
4 4
3 2
3 3
7 BY
3 2
2 3
2 2
8 CNS
3 2
3 3
2 3
9 CKA
2 3
4 3
4 4
10 DMR
2 3
3 2
3 2
11 DA
2 3
2 4
2 2
12 SNT
3 2
3 3
2 4
13 DYH
2 3
3 3
3 4
14 ICH
2 2
3 2
2 3
15 JVN
2 4
3 4
3 3
16 ASA
3 3
2 3
3 3
17 LND
2 3
3 3
2 3
18 MRA
4 4
3 3
2 2
19 NDO
3 3
4 3
4 3
20 NBL
3 3
3 2
2 2
21 NDN
3 3
3 3
3 4
22 NDT
3 3
2 3
2 4
23 NSL
2 3
3 4
2 2
24 NFL
2 3
2 4
2 3
25 AJN
2 2
3 3
2 3
26 RHN
2 2
3 3
2 3
27 RZK
2 3
3 2
3 4
28 RND
3 4
2 3
2 3
29 SLS
2 2
2 2
2 2
30 TRA
3 2
3 2
3 3
31 TTH
4 3
3 4
2 4
32 WHY
2 2
2 3
2 3
33 YSF
3 4
2 3
2 3
87
Jumlah 88
93 89
95 80
96 66.67
70.45 67.42