39.39 Observing pengamatan Pelaksanaan Siklus I

77 Gambar 3. Diagram Tes Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Setelah Tindakan Postest Siklus I. Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa dari 33 siswa yang mengikuti tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS setelah tindakan postest siklus I sebanyak 9 siswa 27.27 termasuk dalam kategori sangat baik, 13 siswa 39.40 pada kategori baik, 10 siswa 30.30 pada kategori cukup, 1 siswa 3.03 kategori kurang, dan tidak ada siswa 0 pada kategori sangat kurang. Berdasarkan hasil tersebut, sebanyak 11 orang siswa 33.33 belum mencapai standar KKM ≥ 75. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang telah memperoleh nilai tuntas diatas KKM baru mencapai 22 orang siswa 66.67 dari total 33 orang siswa. Data tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS tindakan siklus I postest ini dapat menjadi landasan untuk melakukan tindakan pada siklus II dalam rangka

27.27 39.39

30.30 3.03 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang P erse ntase Kategori Tes Hasil Belajar Setelah Tindakan Siklus I 78 meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model Quantum Teaching pada siswa kelas VB SD Negeri Demakijo I Gamping Sleman. Perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 11. Perbandingan Hasil Tes Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Pratindakan Pretest dan Setelah Tindakan Postest Siklus I. No. Kriteria Pratindakan Siklus I Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa 1. Sangat Baik 27.27 9 2. Baik 9.09 3 39.40 13 3. Cukup 60.61 20 30.30 10 4. Kurang 6.06 2 3.03 1 5. Sangat Kurang 24.24 8 Siswa yang tuntas 6 siswa 15.15 22 siswa 66.67 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri Demakijo 1 Gamping Sleman dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching telah mengalami peningkatan sebanyak 51.52. Peningkatan hasil belajar tersebut diperoleh dari ketuntasan pada tes hasil belajar pratindakan pretest sebesar15.15 dan setelah tindakan postest siklus I sebesar 66.67.

c. Observing pengamatan

Pengamatan atau observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas 79 VB SD Negeri Demakijo 1 Gamping Sleman. Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan siklus I. Dalam melaksanakan observasi, peneliti dibantu oleh satu observer yang bertugas mengamati dan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan terhadap masing-masing siswa. Untuk mengetahui nama masing-masing siswa, peneliti menyediakan kartu nama yang ditempelkan pada dada siswa sehingga observer dapat mengamati aktivitas masing-masing siswa dengan baik. Melalui observasi, peneliti dapat mengetahui dan mengukur kesesuaian rencana tindakan dengan pelaksanaannya. Selain itu, peneliti juga dapat mengukur sejauh mana hasil belajar afektif, yaitu penerimaan dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran. Dalam melakukan observasi terhadap aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan, peneliti menggunakan lembar observasi yang telah disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran TANDUR Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan dalam model pembelajaran Quantum Teaching. Hasil observasi juga dapat dipakai untuk mengukur hasil belajar afektif siswa selama proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching. Hasil yang diperoleh pada observasi siklus I adalah sebagai berikut. 1 Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching 80 Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan pertemuan pertama hingga ketiga menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang memuat langkah-langkah model pembelajaran Quantum Teaching yaitu TANDUR Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan namun belum optimal. Pada tahap “Tumbuhkan”, guru sudah mampu menumbuhkan semangat dan minat siswa dalam memulai pembelajaran dengan mengajak siswa untuk bernyayi bersama, meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang bersemangat. Dalam tahap ini, sudah banyak siswa yang berperan aktif dalam melakukan tanya jawab dengan guru. Tahap selanjutnya yaitu “Alami”. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Contohnya, siswa dapat mengamati gambar berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Siswa juga diminta oleh guru untuk menunjukkan asal suku dan budaya pada peta yang telah disediakan oleh guru di papan tulis. Pada tahap “Namai”, siswa diminta oleh guru untuk melaksanakan diskusi kelompok terkait dengan materi pembelajaran persebaran suku bangsa dan budaya di Indonesia, serta cara menghormatinya. Sebagian besar siswa telah mampu bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Selama proses diskusi, guru berkeliling dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Guru juga menasehati siswa yang tidak mau 81 bekerja sama dengan teman satu kelompoknya, meskipun guru kurang maksimak dalam menasehati karena siswa tetap tidak mau bekerja sama. Setelah proses diskusi selesai, guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya Demonstarikan. Selama proses presentasi, masih ada siswa yang tidak fokus sehingga guru memperingatkannya dan memberikan sanksi berupa melakukan presentasi pada urutan selanjutnya. Di akhir proses presentasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti dan bersama-sama menyimpulkan Ulangi. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada siswa karena telah berhasil melaksanakan pembelajaran dengan bernyanyi bersama-sama. Dalam merayakan keberhasilan, siswa membuat lingkaran besar dan bernyayi lagu daerah bersama-sama mengelilingi kelas. Guru dan siswa terlihat bersemangat dalam merayakan keberhasilan belajar. 2 Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching Peneliti melakukan pengamatan terhadap penerimaan dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS berlangsung. Pengamatan dilakukan terhadap masing-masing siswa berdasarkan pedoman observasi yang telah disusun sebelumnya. Peneliti dibantu oleh satu orang observer dalam melaksanakan observasi dengan 82 memberikan skor pada setiap aspek pengamatan. Selanjutnya, skor yang telah diperoleh pada masing-masing aspek diakumulasikan dan dipersentasekan untuk menentukan kategori atas partisipasi belajar siswa menurut Ngalim Purwanto. Penjelasan hasil observasi aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching adalah sebagai berikut. a Semangat siswa dalam menggali pengalaman awal pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching Pada pertemuan pertama siklus I, pastisipasi siswa dalam menggali pengalaman awal pembelajaran sebesar 66.67 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan siswa masih kurang bersemangat dan kurang fokus dalam menyanyikan lagu untuk menumbuhkan minat belajar karena guru kurang maksima dalam memberikan motivasi kepada siswa sebelum memulai pembelajaran. Pada pertemuan kedua dan ketiga, partisipasi siswa meningkat menjadi 87.12 dan 90.15 dengan kategori sangat baik. Hampir seluruh siswa dapat bersemangat dan fokus dalam berpartisipasi aktif menggali pengalaman awal pembelajaran. b Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching yang sedang berlangsung 83 Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama sebesar 70.45 dengan kategori cukup. Masih banyak siswa yang kurang fokus dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Selama pembelajaran, siswa yang aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru cenderung didominasi oleh beberapa siswa saja. Pada pertemuan kedua, diperoleh persentase 80.30 dengan kategori baik. Siswa sudah mulai fokus dan aktif dalam mendengarkan penjelasan guru dan berani menyatakan pendapatnya. Untuk pertemuan ketiga, diperoleh persentase 81.06 dengan kategori baik. Sudah lebih banyak siswa yang berani untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru, serta berani berpendapat di dalam diskusi kelompok. c Menamai informasi yang telah diperoleh pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching Persentase pada pertemuan pertama yaitu 67.42. Pada pertemuan pertama, masih banyak siswa yang belum dapat menamai informasi yang didapatnya. Siswa masih cenderung mengandalkan teman satu kelompoknya dalam menamai informasi saat diskusi kelompok. Pada pertemuan kedua, persentase telah meningkat yaitu 82.57 termasuk dalam kategori baik. Siswa sudah mulai terbiasa dengan teman kelompoknya yang lain sehingga sudah tidak ragu- ragu dalam bekerja sama menamai informasi. Pada pertemuan ketiga 84 diperoleh persentase 85.61 dengan kategori baik. Sudah lebih banyak siswa yang dapat menamai informasi yang diperolehnya melalui dikusi kelompok. d Bekerja sama dengan teman dalam tugas kelompok pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching Pada pertemuan pertama, diperoleh persentase 71.97 dengan kategori cukup. Masih banyak siswa yang belum dapat bekerja sama dengan teman satu kelompoknya karena belum terbiasa. Siswa cenderung bekerja secara individu. Pada pertemuan ketiga, siswa sudah mulai dapat bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Pertemuan ketiga ini diperoleh persentase 84.85 dengan kategori baik. Sedangkan pada pertemuan ketiga, siswa sudah dapat bekerja sama dengan hampir seluruh teman di dalam kelompoknya dan sudah berani berpendapat. Persentase perolehan pada pertemuan ketiga yaitu 90.15 dengan kategori sangat baik. e Kemampuan dalam menjelaskan materi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching yang telah dipelajari Perolehan persentase dalam kemampuan menjelaskan materi termasuk yang paling kecil. Pada pertemuan pertama, diperoleh persentase 60.60 dengan kategori cukup. Banyak siswa yang belum bisa menjelaskan materi yang telah disampaikan. Hanya 85 beberapa siswa saja yang dapat menyampaikan kembali materi yang telah dipelajari. Pada pertemuan kedua, partisipasi belajar siswa meningkat menjadi 75 dengan kategori partisipasi belajar cukup. Siswa sudah mulai mampu mengulang materi yang telah disampaikan dan menjelaskannya dengan baik. Sedangkan pada pertemuan ketiga, pastisipasi belajar siswa meningkat yaitu 75.76 dengan kategori cukup. f Semangat siswa dalam merayakan keberhasilan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui model pembelajaran Quantum Teaching Pada pertemuan pertama, diperoleh persentase sebesar 72.73 dengan kategori partisipasi belajar cukup. Sebagian besar siswa sudah yang merayakan keberhasilannya dalam proses pembelajaran melalui nyanyian. Siswa terlihat bersemangat. Pada pertemuan kedua, perolehan persentase meningkat yaitu 85.61 dengan kategori baik. Beberapa siswa sudah mulai senang dan bersemangat bernyanyi dan menari berkeliling kelas dalam merayakan keberhasilan belajar. Sedangkan dalam pertemuan ketiga, diperoleh persentase 90.91 dengan kategori sangat baik. Hampir seluruh siswa dapat bersemangat dan telihat senang saat meneriakkan Tepuk Hebat. Data hasil observasi siswa pada siklus I pertemuan 1 disajikan dalam tabel hasil observasi aktivitas siswa berikut. 86 Tabel 12. Hasil Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa pada Kegiatan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Siklus I Pertemuan 1. No Nama Aspek Pengamatan Semang at siswa di awal pembe- lajaran Keaktif- an siswa dalam meng- ikuti pembela- jaran Menamai informasi yang telah diperoleh Kerja sama dengan teman dalam tugas kelompok Kemam- puan menje- laskan materi Semangat dalam meraya- kan keberha- silan 1 AGT 3 2 2 3 2 2 2 AFN 3 2 2 3 2 2 3 ALF 4 3 3 2 2 3 4 DFA 3 3 2 2 3 2 5 ALW 2 3 3 3 3 3 6 ARL 4 4 3 2 3 3 7 BY 3 2 2 3 2 2 8 CNS 3 2 3 3 2 3 9 CKA 2 3 4 3 4 4 10 DMR 2 3 3 2 3 2 11 DA 2 3 2 4 2 2 12 SNT 3 2 3 3 2 4 13 DYH 2 3 3 3 3 4 14 ICH 2 2 3 2 2 3 15 JVN 2 4 3 4 3 3 16 ASA 3 3 2 3 3 3 17 LND 2 3 3 3 2 3 18 MRA 4 4 3 3 2 2 19 NDO 3 3 4 3 4 3 20 NBL 3 3 3 2 2 2 21 NDN 3 3 3 3 3 4 22 NDT 3 3 2 3 2 4 23 NSL 2 3 3 4 2 2 24 NFL 2 3 2 4 2 3 25 AJN 2 2 3 3 2 3 26 RHN 2 2 3 3 2 3 27 RZK 2 3 3 2 3 4 28 RND 3 4 2 3 2 3 29 SLS 2 2 2 2 2 2 30 TRA 3 2 3 2 3 3 31 TTH 4 3 3 4 2 4 32 WHY 2 2 2 3 2 3 33 YSF 3 4 2 3 2 3 87 Jumlah 88 93 89 95 80 96 66.67

70.45 67.42

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Pengaruh Penggunaan Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar IPS (Quasi Experiment di SMP Negeri 178 Jakarta)

1 13 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS VB SD N SEKARAN 01 KOTA SEMARANG

0 32 316

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Penerapan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Ngepungsari Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL QUANTUM Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Simo Boyolali Tahun 2011/2012.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SDN MINOMARTANI 1 NGAGLIK SLEMAN.

0 0 202

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH KELAS IVA SD NEGERI DEMAKIJO 1 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN.

0 1 236

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VC SDNEGERI JUMOYO 2 SALAM MAGELANG.

0 2 210

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SD NEGERI MANCASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 242

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BRONGKOL GODEAN SLEMAN.

0 0 345