82
1 Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi menulis pusi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
2 Siswa memperhatikan contoh puisi yang diberikan oleh guru. 3 Siswa mendengarkan dan melihat musik berlirik yang sudah
dipersiapkan oleh guru. 4 Siswa dan guru bertanya jawab tentang isi musik berlirik
tersebut seperti suasana dan tempat. 5 Siswa diminta untuk menulis puisi berdasarkan musik berlirik
yang telah didengarkan. 6 Siswa menulis puisi secara utuh.
7 Siswa mengumpulkan hasil puisi yang telah ditulis kepada guru.
8 Siswa diminta untuk mengkoreksi kesalahan dalam puisinya. 9 Salah satu siswa membacakan hasil puisi ke depan kelas.
10 Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c Kegiatan Akhir 1 Guru menutup pembelajaran dengan melakukan refleksi
kegiatan pembelajaran yang dilakukan 2 Memotivasi siswa untuk rajin belajar.
c. Observasi
Observasi dilaksanakan oleh observer yaitu peneliti dan rekan kolaborator. Observasi dilakukan mulai dari kegiatan awal sampai akhir
83
pembelajaran. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran keterampilan menulis puisi yang terdiri dari aktivitas guru dan
siswa. 1 Aktivitas Guru
Peningkatan keterampilan menulis puisi siswa sebagai objek penelitian erat kaitannya dengan cara guru menggunakan media musik
dalam pembelajaran. Penggunaan media musik berilirik pada siklus I belum terlaksana secara optimal. Pada Siklus I guru masih terlihat kaku.
Guru terlihat masih terbawa dengan cara mengajar sebagaimana biasanya sebelum tindakan dilakukan. Namun melalui diskusi dan kerjasama
dengan peneliti, guru mampu tampil lebih baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5. Aktivitas guru siklus I
84
Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru, terdapat aktivitas yang perlu dimaksimalkan oleh guru pada siklus I antara lain: a
penyampaian apersepsi, b penyampaian materi dengan kesan yang menyenangkan, c mengulangi materi yang belum dipahami siswa, dan d
pemberian reward untuk memotivasi siswa. Penyampaian apersepsi yang dilakukan guru sebelum materi pelajaran diberikan sudah ada, namun
guru terlihat kesulitan untuk mengaitkannya dengan materi. Hal tersebut disebabkan karena guru tidak biasa menggunakan apersepsi sebelum
memulai pembelajaran. Guru belum bisa dalam menggunakan media pembelajaran baru juga mempengaruhi cara penyampaian materi.
Suasana yang seharusnya menyenangkan menjadi terkesan kaku. Manajemen waktu turut berperan penting dalam keberhasilan
pelaksanaan tindakan, kurangnya kontrol waktu membuat guru lupa untuk mengulangi materi yang belum dipahami siswa. Penguatan berupa
reward secara verbal masih minim dilakukan guru. Guru terlihat canggung ketika akan memuji siswa.
2 Aktivitas Siswa Pada awal penggunaan media musik berlirik dalam tindakan siklus
I, ketertarikan siswa sudah terlihat. Pada saat pembelajaran dimulai, siswa mampu dikondisikan dengan baik oleh guru. Ketertarikan siswa
untuk memulai kegiatan belajar terlihat sangat baik. Siswa terlihat lebih bersemangat untuk belajar dengan suasana kelas yang baru dengan
85
menggunakan media musik berlirik. Adanya musik berlirik juga sangat membantu siswa mengemukakan gagasan.
Sebagian besar siswa bersemangat dan tidak mengeluh ketika diminta oleh guru untuk menulis puisi. Siswa sudah memperhatikan
penjelasan dari guru dengan baik walaupun masih ada beberapa siswa yang masih ramai.
Gambar 6. Siswa Antusias Saat Mendengarkan dan Melihat Musik Berlirik Siswa masih kesulitan dalam menulis puisi. Tetapi, beberapa siswa
sudah berani bertanya kepada guru saat mengalami kesulitan dalam menulis puisi. Beberapa siswa sudah dapat menyelesaikan menulis puisi
tepat waktu. Setelah selesai menulis puisi, sebagian besar siswa masih belum berani untuk membacakan hasil puisi ke depan kelas. Guru harus
menunjuk siswa agar mau membacakan hasil puisi ke depan kelas.
86
d. Refleksi dan Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus I