54
sudah pada taraf yang tinggi, sehingga siswa dapat diajak untuk belajar mengungkapkan dan menungkan ide-ide kreatifnya. Jadi peneliti menganggap
bahwa siswa sudah mampu menulis sebuah puisi.
E. Kerangaka Pikir
Sekolah Dasar sebagai bagian dari pendidikan diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di masyarakat. Termasuk dalam keterampilan menulis puisi yang sangat baik.
Keterampilan menulis harus dimiliki siswa karena mempunyai peranan penting. Peran penting keterampilan menulis tersebut disikapi kebanyakan guru
dengan menerapkan media yang variatif. Penggunaan media yang variatif itu penting untuk memberikan stimulus terhadap daya imajinasi siswa dalam
menuangkan ide dalam sebuah puisi. Siswa dalam proses menulis puisi idealnya memiliki ide untuk dijadikan sumber dalam menulis puisi. Sumber
tersebut dikembangkan dalam sebuah puisi yang mampu memuat karakteristik puisi.
Keterampilan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Pucung Kalasan Sleman Yogyakarta masih cukup rendah. Oleh karena itu, perlu adanya
perbaikan inovasi media pembelajaran dalam pembelajaran menulis puisi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan media
pembelajaran yang tepat. Penggunaan media yang tepat akan membantu siswa dalam menemukan dan menuangkan ide atau gagasan dalam menulis puisi,
sehingga siswa memiliki keterampilan menulis yang baik.
55
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling akhir diajarkan setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca sehingga
perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar karena dalam menulis siswa dituntut untuk berpikir kreatif mengungkapkan pikiran, ide, dan gagasan.
Kegiatan menulis, ide dituangkan dalam bentuk kata-kata yang harus disusun menjadi suatu kata yang indah. Kata-kata yang indah kemudian disusun
menjadi tulisan bait tulisan yang utuh. Tulisan yang utuh tersebut dapat dikenal dengan suatu hasil karya.
Keterkaitan antara unsur itu harus dapat dipahami oleh pembaca. Media musik berlirik merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam proses
belajar mengajar menulis puisi. Hal ini disebabkan karena media musik berlirik dapat menghubungkan antara proses belajar mengajar yang dialami siswa
dengan konsep nyata, sehingga siswa akan lebih mampu menunculkan ide dan gagasaran yang kreatif dari pikirannya. Media musik berlirik akan lebih
menarik sehingga menimbulkan semangat belajar, dan menimbulkan persepsi yang sama dan kesamaan pengalaman yang diperoleh. Siswa menjadi mudah
menyampaikan ide dalam menulis puisi yang akan ditulis. Pembelajaran menulis puisi cenderung menggunakan metode ceramah.
Sehingga proses pembelajaran tidak berjalan efektif dan siswa tidak aktif. Penggunaan metode ini membuat siswa tidak dapat mengembangkan diri dan
tidak terdapat suatu interaksi dalam pembelajaran. Pembelajaran di kelas seharusnya mengacu pada peningkatan aktivitas dan partisipasi belajar siswa
sehingga siswa mendapat hasil belajar yang baik.
56
Pemilihan pengunaan media musik berlirik ini dimaksudkan agar siswa memiliki sumber ide untuk menulis puisi karena dalam musik yang berlirik
memiliki rangkaian kisah yang dapat dijadikan sumber ide dalam menulis puisi. Siswa mendapat pengalaman langsung mengenai hal-hal yang akan
ditulis. Beberapa
penelitian yang
telah dilakukan
menunjukan bahwa
pembelajaran dengan
menggunakan media
musik berlirik
mampu meningkatkan keterampilan menulis, kemampuan menulis, kemampuan
penggunaan bahasa, imajinasi serta kreativitas anak. Penelitian tersebut dilaksanakan dengan hasil penggunaan media musik mampu meningkatkan
proses pembelajaran menulis puisi dan hasil menulis puisi. Berikut ini merupakan gambar kerangka pemikiran pada penelitian ini:
Gambar 3. Alur Kerangka Pikir Penelitian Keterampilan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Pucung Kalasan
Sleman Yogyakarta masih rendah, dibuktikan dengan persentase ketuntasan yang cukup rendah.
Pemberian musik berlirik ketika kegiatan menulis puisi berlangsung.
Keterampilan menulis puisi siswa kelas V SD N Pucung Kalasan Sleman Yogyakarta meningkat.
57
F. Hipotesis Tindakan