dengan  panjang  =  p  dan  lebar  =  l.  Maka  keliling  persegi  panjang  ABCD  K adalah sebagai  berikut.
= +
+ +
= + +
+ = 2 + 2 = 2 + .
2.1.11.2.4 Luas Daerah Persegi Panjang
Perhatikan Gb 2.6 model persegi panjang berpetak di bawah ini
Misalkan  panjang  satu  petak  menunjukkan  satu  satuan  panjang  dan  luas  satu petak  menunjukkan  satu  satuan  luas.  Panjang  AB  =  6  persegi  satuan dan  lebar
BC = 3 persegi satuan. Luas = 18 satuan luas = 6
3   = AB x BC. Jika  p ukuran panjang AB dan    l ukuran  panjang  BC maka  luas daerah
persegi panjang ABCD adalah panjang x lebar atau =
x .
2.1.11.3 Persegi A Square
2.1.11.3.1 Definisi Clemens, 1984:261 Persegi  adalah  persegi  panjang  dengan  keempat  sisinya  kongruen.  Dari
definisi  tersebut,  dapat  diartikan  bahwa  persegi  keempat  sudutnya  sama  besar dan  merupakan  sudut  siku-siku,  serta  kedua  diagonalnya sama  panjang  dan
berpotongan di tengah-tengah, serta membagi dua sama panjang.
A D
C
p l
B
Gb 2.6 Persegi panjang ABCD berpetak
2.1.11.3.2 Sifat-sifat persegi Sukisno, 2006:290 1 Semua sisinya sama panjang
Diketahui : Persegi ABCD. Buktikan :
= =
= .
Bukti :
Perhatikan gambar model persegi ABCD di bawah ini.
Jika  model  persegi  ABCD  dibalik  menurut  diagonal  AC Gb  2.7 i  maka ↔ ,
↔ , ↔
, jadi =
, dan
↔ , ↔ , ↔
, jadi =
.  Jika  model  persegi  ABCD  dibalik  menurut  diagonal  BD Gb  2.7iii  maka
↔ , ↔ , ↔
, jadi =
dan ↔ , ↔
, ↔
, jadi =
. Jadi =
= =
. 2 Setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
Diketahui : Persegi ABCD.
Buktikan : Diagonal BD membagi dua sama besar
∠ dan
∠ .
Diagonal AC membagi dua sama besar ∠
dan ∠
Bukti :
Perhatikan  model  persegi  ABCD  pada  Gb  2.7.  Jika  model  persegi  ABCD dibalik  menurut  diagonal  BD Gb  2.7  iii,  maka
∠ ↔ ∠
sehingga
i iii
ii
Gb 2.7 Persegi ABCD dibalik menurut diagonal AC i dan diagonal BD iii
T
A B
C D
C B
A D
T
A B
C D
T
A B
C D
A D
C B
∠ =
∠ ,  dan
∠ ↔ ∠
sehingga ∠
= ∠
.  Hal  ini menunjukkan
bahwa diagonal
BD membagi
dua sama
besar ∠
dan ∠
. Jika  model  persegi  ABCD  dibalik  menurut  diagonal  AC Gb  2.7 i,  maka
∠ ↔ ∠
sehingga ∠
= ∠
dan ∠
↔ ∠
sehingga ∠
= ∠
. Hal ini menunjukkan bahwa diagonal AC membagi dua sama besar
∠ dan
∠ .
3 Diagonal-diagonalnya  berpotongan  tegak  lurus  dan  membentuk  sudut  siku- siku.
Diketahui : ABCD persegi.
Buktikan :  Diagonal  AC  dan  BD  saling  berpotongan  tegak  lurus
membentuk sudut siku-siku, ∠ATB = ∠BTC = ∠CTD = ∠ATD = 90°.
Bukti :
Perhatikan gambar model persegi di bawah ini.
Dengan  pusat  titik  T,  putarlah  model  persegi  ABCD  seperempat  putaran berlawanan  arah  jarum  jam,  sehingga  diperoleh  :
∠ ↔ ∠
sehingga ∠
= ∠
, ∠
↔ ∠ sehingga
∠ =
∠ ,
∠ ↔
∠ sehingga
∠ =
∠ ,
dan ∠
↔ ∠ sehingga
∠ =
∠ .  Karena  persegi  ABCD  dapat  menempati  bingkainya
kembali,  maka  dikatakan  bahwa ∠
= ∠
= ∠
= ∠
.  Sudut
T
A B
C D
A B
C D
T
A B
C D
D A
B C
Gb 2.8 Persegi ABCD diputar 90 ° berlawanan arah jarum jam
satu  putaran  penuh  adalah  360º,  akibatnya ∠
== ∠
= ∠
= ∠
=
°
= 90° 4 Memiliki 4 sumbu simetri.
2.1.11.3.3 Keliling Persegi Menentukan keliling persegi sama halnya dengan menjumlahkan seluruh
sisi-sisinya. Jika diketahui persegi PQRS, dengan panjang sisi  = s, maka keliling PQRS adalah
= +
+ +
= +
+ + dan  dapat  ditulis  :
= 4 . 2.1.11.3.4 Luas Daerah Persegi
Perhatikan gambar model persegi panjang berpetak di bawah ini.
Misalkan  panjang  satu  petak  menunjukkan  satu  satuan  panjang  dan  luas  satu petak  menunjukkan  satu  satuan  luas.  Panjang  AB  =  3  persegi  satuan dan  lebar
BC = 3 persegi satuan. Luas = 9 satuan luas = 3
3 = .
Jika  s  ukuran  panjang  sisi  AB  dimana = AB = BC = CD = AD maka  luas
daerah persegi ABCD adalah =
x atau
=
2
. Gb 2.9 Persegi ABCD berpetak
A D
C s
B
2.2 Kerangka Berpikir
Matematika  adalah  salah  satu  mata  pelajaran  penting  yang  menjadi dasar  bagi  mata  pelajaran  yang  lain.  Matematika  merupakan  bahasa  simbolik
yang  berkaitan  dengan  ide-ide,  struktur-struktur,  dan  hubungan-hubungan  yang telah  diatur  secara  logis  dan  sistematis.  Menurut  Ruseffendi  ET  sebagaimana
dikutip oleh Suherman 2003:16, matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran.
Matematika dalam  pembelajarannya  yang  dirumuskan  oleh  NCTM menggariskan  bahwa  peserta  didik harus  mempelajari  matematika  melalui
pemahaman  dan  aktif  membangun  pengetahuan  baru  dari pengalaman  dan pengetahuan yang dialami sebelumnya. Untuk mewujudkannya dirumuskan lima
tujuan  umum  pembelajaran  matematika,  yaitu  pertama  belajar  untuk berkomunikasi  mathematical  communication,  kedua  belajar  untuk  bernalar
mathematical  reasoning,  ketiga  belajar  memecahkan  masalah  mathematical problem  solving,  keempat  belajar  untuk  mengaitkan  ide  mathematical
connection, dan kelima pembentukan sikap positif terhadap matematika. Semua itu disebut Mathematical Power daya matematis.
Selama  ini  pembelajaran  di  sekolah  belum  sepenuhnya  menekankan kepada  pembentukan  pola  berpikir  kritis  dan  kreatif  pada  peserta  didik.  Untuk
itu  diperlukan  kemampuan  komunikasi  matematik  pada  diri  peserta  didik. Namun keadaan dilapangan menunjukkan bahwa masih banyak anak didik yang
kurang  menguasai  aspek  kemampuan  komunikasi  matematik,  salah  satunya