1.6.4 Komunikasi Matematik
Menurut  Shadiq  2009:6,  komunikasi  adalah  proses  untuk  memberi dan  menyampaikan  arti  dalam  usaha  untuk  menciptakan  pemahaman  bersama.
Sedangkan  komunikasi  matematik  merupakan  aktivitas  penggunaan  kosakata, notasi,  notasi,  dan  struktur  matematika  untuk  mengekspresikan  dan  memahami
ide  maupun  keterkaitan  ide-ide  tersebut  Masrukan,  2008:7.  Greenes  dan Schulman  sebagaimana  dikutip  oleh  Masrukan 2008:  8, mengatakan  bahwa
komunikasi  matematika  merupakan  kemampuan  untuk:  1  menyatakan  ide matematika  dengan  bicara,  menulis,  demonstrasi,  dan  menggambarkanya  dalam
bentuk visual, 2 memahami, menginterpretasi, dan menilai ide matematika yang disajikan  dalam  tulisan,  lisan  atau  bentuk  visual,  3  menggunakan
kosakatabahasa,  notasi,  dan  stuktur  matematika  untuk  menyajikan  ide, menggambarkan hubungan, dan membuat model.
1.6.5 Media Kartu Soal
Menurut  Djamarah  2002:136,  media  merupakan  wahana  penyalur informasi  belajar  atau  penyalur  pesan.  Kartu adalah  suatu  kertas  yang berbentuk
persegi  panjang  untuk  berbagai keperluan,  sedangkan soal  adalah sesuatu  yang menuntut  jawaban.  Jadi,  kartu  soal  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  adalah
media  pembelajaran  berupa  kartu  yang  berisi  soal-soal  berbentuk  uraian  yang memuat  aspek  komunikasi  matematik  pada  materi  sifat-sifat,  keliling,  dan  luas
dari jajargenjang, persegi panjang, dan persegi.
1.6.6 Alat Peraga
Alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam berkomunikasi  dengan  para  peserta  didik.  Alat  peraga  dapat  berupa  benda  atau
perilaku Engkoswara  Natawijaya, 1979 :28. Alat peraga dalam penelitian ini berupa alat peraga jajargenjang, persegi panjang, dan persegi.
1.6.7 Ketuntasan Belajar
Ketuntasan  belajar  pada  dasarnya  merupakan  suatu  pendekatan pembelajaran  yang  difokuskan  pada  penguasaan  peserta  didik  terhadap  bahan
pelajaran  yang dipelajari.  Berdasarkan  teori  belajar  tuntas,  maka  seorang  peserta didik  dipandang  tuntas  belajar  jika  ia  mampu  menyelesaikan,  menguasai
kompetensi  atau  capaian  tujuan  pembelajaran  minimal  65  dari  seluruh  tujuan pembelajaran Mulyasa, 2007: 254. Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta
didik  yang  mampu  menyelesaikan  atau  mencapai  minimal  65,  sekurang- kurangnya  75  dari  jumlah  peserta  didik  yang  ada  di  kelas  tersebut  Mulyasa,
2006: 101.
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara  garis  besar  penulisan  skripsi  ini  terdiri  dari  tiga  bagian,  yaitu bagian  awal skripsi, bagian  isi skripsi,  dan  bagian  akhir skripsi.  Bagian  awal
skripsi  ini  berisi  halaman  judul,  abstrak,  halaman  pengesahan,  motto  dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, daftar gambar, dan daftar
tabel.