kelas eksperimen I model pembelajaran NHT dari hasil perhitungan uji normalitas dengan rata-rata 75,79, nilai simpangan baku 9,81, nilai tertinggi 96,
nilai terendah 56, diperoleh = 6,461. Dari melihat daftar tabel chi
kuadrat diperoleh = 7,81 dengan
= 5, dk = k − 3 = 6 − 3 = 3.
Dari hal tersebut terlihat bahwa maka H
diterima. Hal ini berarti data kelas eksperimen I berdistribusi normal.
Pada kelas eksperimen II model pembelajaran TPS dengan rata-rata 70,20; nilai simpangan baku 99,60; nilai tertinggi 90; dan nilai terendah 43,
diperoleh = 4,686 dan
= 7,81 untuk taraf nyata = 5, dk =
k − 3 = 6 − 3 = 3. Dari hal tersebut terlihat bahwa
maka H diterima. Hal ini berarti data kelas eksperimen II berdistribusi normal
Untuk kelas kontrol model pembelajaran ekspositori dengan rata-rata 69,67; nilai simpangan baku 7,06; nilai tertinggi 81; dan nilai terendah 52,
diperoleh = 1,644 dan
= 7,81 untuk taraf nyata = 5, dk =
k − 3 = 6 − 3 = 3. Dari hal tersebut terlihat bahwa
maka H diterima. Hal ini berarti data kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan uji
normalitas data kemampuan komunikasi matematik pada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 35, 36, dan 37.
4.1.3.2 Uji Homogenitas
Hipotesis yang diuji adalah H :
= =
dan H
a :
paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku. Dari perhitungan uji homogenitas data hasil
tes kemampuan komunikasi matematik kelas ekperimen I, kelas eksperimen II,
dan kelas kontrol diperoleh = 4,332. Untuk taraf nyata
= 5 dk = k
− 1 = 3 − 1 = 2 didapat
,
= 5,99. Dari hal tersebut terlihat bahwa
sehingga dikatakan hipotesis H diterima dan
disimpulkan bahwa varians kelompok homogen. Perhitungan uji homogenitas data kemampuan komunikasi matematik dapat dilihat pada lampiran 38.
4.1.3.3 Uji Ketuntasan Belajar
Untuk ketuntasan individual, peserta didik dikatakan tuntas pada mata pelajaran matematika apabila nilai kemampuan komunikasi matematik
≥ 65. Untuk ketuntasan klasikal sekurang-kurangnya 75 peserta didik pada kelas
tersebut tuntas. Uji ketuntasan individual dengan membandingkan nilai kemampuan komunikasi peserta didik dengan KKM yang telah ditetapkan oleh
sekolah. Uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Setelah itu dilakukan perhitungan uji t satu pihak.
1 Kelas Eksperimen I
Dari uji ketuntasan individual kemampuan komunikasi matematik kelas eksperimen I, persentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 90,63 dengan 29
anak yang tuntas dan 3 anak tidak tuntas . Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kelas eksperimen I telah mencapai ketuntasan belajar. Perhitungan uji
ketuntasan individual pada kelas eksperimen I dapat dilihat pada lampiran 39. Dari hasil perhitungan uji ketuntasan klasikal dengan uji proporsi uji satu
pihak, diperoleh = 2,144. Dari daftar normal baku untuk taraf nyata
= 5 diperoleh = 1,64. terlihat dari hal tersebut bahwa z
z ,
sehingga dapat disimpulkan bahwa banyaknya peserta didik kelas eksperimen I