pembelajaran. Penilaian diserahkan kepada observer yaitu salah satu guru di SMP N 2 Candimulyo yang tidak ada jam mengajar. Hasil penilaian aktivitas peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Penilaian Aktivitas Peserta Didik No
Kelas Persentase aktivitas peserta didik p
Rata- Rata
Rabu, 4-05-2011
Senin, 9-05-2011
Rabu, 11-05-2011
1. Eksperimen 1
NHT 70
73,33 80
74,44 2.
Eksperimen 2 TPS
63,33 66,67
71,11 67,04
Perhitungan lembar pengamatan aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen I dan II dapat dilihat pada lampiran 21 dan 22. Skala penilaian untuk
menentukan kriteria aktivitas peserta didik tertera pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Kriteria Presentase Aktivitas Peserta Didik
Interval Kriteria
81,25 ≤ ≤ 100
Sangat baik 62,5
≤ 81.25 Baik
43,75 ≤ 62,5
Cukup baik 25
≤ 43,75 Kurang baik
25 Tidak baik
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.6, secara keseluruhan, rata-rata persentase aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen I adalah 74,44 dan
pada kelas eksperimen II adalah 67,04, dimana keduanya termasuk dalam kriteria baik.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS terhadap kemampuan komunikasi matematik pada
materi pokok segiempat peserta didik kelas VII semester genap SMP N 2 Candimulyo Kabupaten Magelang. Peserta didik di SMP N 2 Candimulyo
khususnya kelas VII terdiri dari enam kelas yaitu VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, dan VIIF. Untuk mengetahui efektif tidaknya pembelajaran tersebut, digunakan
tiga kelas sebagai sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang diambil dengan cara mengacak dari 6 kelas yang ada.
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mengambil data awal yaitu nilai rapor matematika semester 1 kelas VII. Berdasarkan hasil analisis data awal diperoleh
data yang menunjukkan bahwa kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Hal ini
berarti sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama yaitu pengetahuan yang sama. Kemudian dipilih secara acak kelas VII E sebagai kelas eksperimen I
yang menerima pembelajaran kooperatif tipe NHT, kelas VII D sebagai kelas ekperimen II yang menerima pembelajaran kooperatif tipe TPS, dan kelas VII F
sebagai kelas kontrol yang menerima pembelajaran ekspositori. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dan sekali untuk tes hasil belajar
kemampuan komunikasi matematik. Satu pertemuan pembelajaran terdiri dari 2 jam pelajaran atau 80 menit.
Pada kelas eksperimen I yang menerima pembelajaran kooperatif tipe NHT, guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran dan memberikan motivasi
kepada peserta didik. Selanjutnya guru menyampaikan secara singkat materi segiempat jajargenjang, persegi panjang, persegi dengan bantuan alat peraga.
Kemudian guru membagi peserta didik dalam kelompok yang beranggotakan 4