Kerangka Berpikir Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat.
tentang jajargenjang, persegi panjang, dan persegi. Keadaan ini juga ditemukan pada peserta didik kelas VII SMP N 2 Candimulyo.
Keadaan yang terjadi di sekolah menjadikan guru perlu secara aktif memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif. Pendekatan
pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan untuk guru sehingga peserta didik dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengkomunikasikan informasi,
gagasan, ide kepada orang lain sekaligus dapat meningkatkan penguasaan konsep matematika dan aktivitas peserta didik, serta memberi iklim yang
kondusif dalam perkembangan daya nalar dan kreatifitas peserta didik adalah dengan pembelajaran kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif ini peserta
didik dapat belajar menyampaikan pendapat dan bersosialisasi dengan teman. Guru di sini hanya sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran. Ada
beberapa model pembelajaran kooperatif diantarnya adalah model pembelajaran NHT dan TPS.
Model pembelajaran NHT adalah model pembelajaran yang melibatkan lebih banyak peserta didik dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pekerjaan kelompok. Masing-masing kelompok akan mendapat soal atau permasalahan untuk dikerjakan secara kelompok. Tiap-tiap anggota kelompok
mendapatkan nomor yang nantinya akan dipanggil guru secara acak untuk menjelaskan hasil diskusi. Model pembelajaran TPS merupakan model
pembelajaran kooperatif yang memiliki prosedur ditetapkan secara eksplisit memberikan waktu lebih banyak kepada peserta didik untuk memikirkan secara
mendalam tentang yang telah dijelaskan atau didalami berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.
Melalui penggunaan model pembelajaran NHT dan TPS diharapkan hasil belajar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar sehingga peserta
didik lebih mudah mempelajari matematika berbentuk abstrak dan mampu menumbuhkembangkan pola pikir yang kritis dan kreatif pada diri peserta didik.
Penggunaan media kartu soal dan alat peraga matematika geometri secara optimal juga sangat membantu guru pada saat pembelajaran berlangsung dalam
menyampaikan materi segi empat kepada peserta didik. Dengan demikian peserta didik dapat memahami apa yang disampaikan sehingga mampu
mengemukakan informasi kepada orang lain dengan bahasa lisan ataupun tertulis. Kemampuan ini yang dikenal dengan kemampuan komunikasi
matematik dimana
peserta didik
mampu mengkomunikasikan
dan menginformasikan ide serta gagasannya kepada orang lain dengan sistematis.