Definisi Operasional Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

commit to user g Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengalaman budidaya padi organik dengan penerapan teknologi budidaya padi organik. h Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kosmopolitan dengan penerapan teknologi budidaya padi organik. D. Pembatasan Masalah 1. Status sosial ekonomi meliputi: umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, pendapatan, luas lahan, lingkungan sosial, pengalaman usaha tani padi organik, dan kosmopolitan. 2. Petani yang dimaksud adalah petani yang melakukan usahatani padi organik. 3. Batasan adopsi teknologi budidaya padi organik ini meliputi pemilihan varietas, pembenihan, penyiapan lahan, penanaman, dan perawatan tanaman. 4. Penelitian dilakukan mulai bulan Agustus sampai bulan Oktober tahun 2010.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional

a. Faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi petani adalah sebagai berikut: 1. Umur, yaitu usia petani responden pada saat dilakukan penelitian, dinyatakan dalam tahun, diukur dengan menggunakan skala ordinal. 2. Pendidikan formal, adalah tingkat pendidikan responden yang dicapai saat penelitian dilakukan dan diperhitungkan berdasarkan jenjang pendidikan terakhir yang ditamatkan pada lembaga pendidikan formal. Diukur dengan menggunakan skala ordinal. commit to user 3. Pendidikan non formal, adalah pendidikan di luar sekolah atau di luar pendidikan lembaga formal yang pernah ditempuh responden, dihitung berdasarkan frekuensi mengikuti kegiatan- kegiatan penyuluhan pertanian, pelatihan, dan kursus di bidang pertanian dalam satu tahun terakhir. Diukur dengan menggunakan skala ordinal. 4. Pendapatan, adalah jumlah penerimaan yang diterima oleh petani dari kegiatan usahatani dalam satu tahun terakhir. Diukur dengan menggunakan skala ordinal. 5. Luas lahan, adalah luas lahan yang dikuasai oleh responden yang dipergunakan untuk usahatani padi, dinyatakan dalam hektar, diukur dengan menggunakan skala ordinal. 6. Lingkungan sosial, adalah kondisi masyarakat atau adanya tokoh kunci yang ada disekitar responden yang mempengaruhi adopsi teknologi budidaya padi organik. Diukur dengan menggunakan skala ordinal. 7. Pengalaman usaha tani, adalah lamanya petani dalam melakukan budidaya padi organik sampai penelitian ini dilaksanakan. Diukur dengan menggunakan skala ordinal. 8. Kosmopolitan adalah tingkat hubungan petani dengan dunia luar di luar sistem sosial sendiri yang dinyatakan melalui frekuensi bepergian keluar desa dalam hubungan dengan kegiatan pertanian, khususnya yang berkaitan dengan budidaya padi organik. Diukur dengan menggunakan skala ordinal. b. Pengukuran variabel tingkat adopsi teknologi budidaya padi organik. Adalah tingkat penerapan petani terhadap teknologi budidaya padi organik yang diukur melalui pelaksanaan tingkat teknologi budidaya padi organik yang meliputi pemilihan varietas, pembenihan, penyiapan lahan, penanaman, perawatan tanaman yang diukur dengan skala ordinal. commit to user 1 Pemilihan varietas adalah tingkat penerapan petani dalam menyeleksi bakal benih yang akan dibudidayakan. Diukur dengan menjumlahkan skor jawaban dari indikator yang berupa: a Varietas padi yang digunakan petani b Asal varietas yang digunakan petani c Lama varietas tersebut digunakan dalam budidaya padi organik Untuk mengukur tingkat adopsi teknologi pemilihan varietas, digunakan rumus lebar interval: Lebar interval = jumlah skor ter tinggi – jumlah skor ter rendah Jumlah kelas 2 Pembenihan adalah tingkat penerapan petani dalam pelaksanaan seleksi benih sampai penyebaran benih bibit. Diukur dengan menjumlahkan skor jawaban dari indikator yang berupa: a. Seleksi benih 1 Kriteria benih yang digunakan dalam budidaya padi organik 2 Cara mengetahui kebutuhan akan benih padi b. Penyiapan tempat pembenihan 1 Cara menentukan luas tempat untuk pembenihan 2 Ada tidaknya parit untuk pengaturan air di tempat pembenihan 3 Penggunaan pupuk jenis, waktu, dosis pada tempat pembenihan c. Pengecambahan benih 1 Cara pengecambahan 2 Lama pengecambahan d. Menyebarkan benih 1 Cara menyebarkan benih ke persemaian 2 Lama pembenihan sampai menjadi bibit Untuk mengukur tingkat adopsi teknologi pembenihan, digunakan rumus lebar interval: commit to user Lebar interval = jumlah skor ter tinggi – jumlah skor ter rendah Jumlah kelas 3 Penyiapan lahan adalah tingkat penerapan petani dalam pengolahan tanah sawah hingga siap untuk ditanami bibit padi. Diukur dengan menjumlahkan skor jawaban dari indikator yang berupa: a. Lama lahan digunakan untuk budidaya organik b. Pupuk yang digunakan setelah pembajakan c. Sumber pengairan lahan Untuk mengukur tingkat adopsi teknologi penyiapan lahan, digunakan rumus lebar interval: Lebar interval = jumlah skor ter tinggi – jumlah skor ter rendah Jumlah kelas 4 Penanaman adalah tingkat penerapan petani dalam penanaman bibit yang siap tanam ke lahan yang tersedia. Diukur dengan menjumlahkan skor jawaban dari indikator yang berupa: a. Jarak tanam yang digunakan b. Jumlah bibit yang dimasukan dalam setiap rumpun “dapur” Untuk mengukur tingkat adopsi teknologi penanaman, digunakan rumus lebar interval: Lebar interval = jumlah skor ter tinggi – jumlah skor ter rendah Jumlah kelas 5 Perawatan tanaman adalah tingkat penerapan petani dalam penyulaman, penyiangan, pengairan, penggunaan pupuk, pengendalian hama dan penyakit. Diukur dengan menjumlahkan skor jawaban dari indikator yang berupa: a. Pemupukan 1 Pupuk dasar yang digunakan 2 Frekuensi penggunaan pupuk 3 Pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan I saat tanaman berumur 15 HST dan dosis yang digunkan. commit to user 4 Pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan II saat tanaman berumur 25-60 HST dan dosis yang digunkan. b. Pengendalian hama dan penyakit yang diterapkan 1 Cara pengendalian hama 2 Cara pengendalian gulma 3 Cara pengendalian penyakit 4 Pestisidaherbisida yang digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit bahan-bahan yang digunakan 5 Dosis pestisidaherbisida yang digunakan Untuk mengukur tingkat adopsi teknologi perawatan tanaman, digunakan rumus lebar interval: Lebar interval = jumlah skor ter tinggi – jumlah skor ter rendah Jumlah kelas

2. Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA KELOMPOK TANI SRI MAKMUR DALAM BUDIDAYA PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KEBUPATAN SRAGEN

0 13 131

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR – FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI PETANI PADA BUDIDAYA TANAMAN JERUK BESAR DI KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN

0 4 79

HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR DI KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON PROGO

0 10 109

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI BUDIDAYA PADI SINTANUR DI DESA PEENG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 74

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM PENERAPAN PERTANIAN PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN

0 9 92

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 8 83

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DI KABUPATEN SRAGEN.

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP KEPUTUSAN PETANI PADI ORGANIK DALAM MENJALIN KEMITRAAN DENGAN PERUSAHAAN BERAS “PADI MULYA” DI KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN.

0 0 14

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 12

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 1