commit to user
II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembangunan pertanian
Pembangunan merupakan usaha yang dilakukan oleh masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup melalui
modernisasi, industrialisasi untuk memajukan keadaan sosial termasuk keadilan yang lebih besar, kebebasan, dan kualitas terhadap
lingkungannya. Pembangunan berarti membangkitkan masyarakat di negara-negara sedang berkembang dari keadaan kemiskinan,
pengangguran, dan ketidakpastian sosial Nasution, 2004. Pembangunan pertanian merupakan bagian integral dari
pembangunan ekonomi dan pembangunan masyarakat secara umum. Pembangunan pertanian merupakan produk masyarakat dan
memberikan sumbangan kepadanya serta menjamin bahwa pembangunan menyeluruh itu akan benar-benar bersifat umum, dan
mencakup penduduk yang hidup dari bertani, yang jumlahnya besar, dan untuk tahun-tahun mendatang. Agar pembangunan pertanian itu
terlaksana, pengetahuan dan ketrampilan petani harus terus meningkat dan berubah. Karena petani terus-menerus menerima metode baru,
cara berpikir mereka pun berubah. Mereka mengemban sikap baru yang berbeda terhadap pertanian, terhadap alam sekitar dan terdiri dari
mereka sendiri Mosher, 1966. Pembangunan pertanian bertujuan untuk mewujudkan pertanian
yang tangguh, maju, dan efisien. Tanggung disini diartikan bahwa dalam pembangunan pertanian tercipta ketahanan pangan dalam
persediaan dan ketersidiaan bahan pokok secara merata dalam jumlah yang cukup dengan harga yang terjangkau rakyat banyak secara terus-
menerus Soetrisno, 1998.
commit to user
2. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia
sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam Reijntjes, 1999. Pengertian
pertanian berkelanjutan lebih spesifik mampu mengintegrasikan tujuan utama yaitu kesehatan lingkungan, keuntungan ekonomi, dan
keadilan sosial ekonomi.
“…Sustainable agriculture integrates three main goals environmental health, economic profitability, and social and
economic equity. A variety of philosophies, policies and practices have contributed to these goals. People in many
different capacities, from farmers to consumers, have shared this vision and contributed to it. Despite the diversity of
people and perspectives, the following themes commonly weave through definitions of sustainable agriculture...”
Feenstra,1997
Pertanian berkelanjutan dengan masukan teknologi rendah Low Input
Sustainable Agriculture
LISA adalah membatasi ketergantungan pada pupuk organik dan bahan kimia pertanian lainnya. Gulma,
penyakit dan hama tanaman dikelola melalui pergiliran tanaman, pertanaman campuran, bioherbisida, insektisida organik yang
dikombinasikan dengan pengelolaan tanaman yang baik Sutanto, 2002.
3. Pertanian organik