Hubungan Luas Lahan Petani Dengan Penerapan Teknologi Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Penerapan Teknologi Budidaya

commit to user

5. Hubungan Luas Lahan Petani Dengan Penerapan Teknologi

Budidaya Padi Organik Tabel 5.16 dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien rs sebesar 0,037 maka t hitung t tabel 0,228 2,024 ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara luas lahan petani dengan penerapan teknologi budidaya padi organik. Hasil ini menunjukkan bahwa penguasaan lahan usahatani tidak mempengaruhi tingkat penerapan teknologi budidaya padi organik. Kita ketahui bahwa di Indonesia banyak petani yang mempunyai lahan pertanian dalam jumlah sempit. Kondisi inilah yang juga terjadi di Kecamatan Sambirejo, sebagian besar petani di Kecamatan Sambirejo mempunyai luas penguasaan lahan sebesar 0,25-0,65 Ha saja dan ada 30 orang responden yang masuk dalam kategori ini dimana ini adalah kategori terendah, kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya hubungan yang tidak signifikan. Luas lahan tidak ada hubungan yang signifikan terhadap penerapan teknologi budidaya padi organik, karena secara teknis perlakuan yang diberikan sama, baik yang luas lahannya luas atau sempit. Yang membedakan luas lahan yang luas dan sempit adalah kuantitasnya, maksudnya adalah luas lahan yang luas dia membutuhkan jumlah pupuk yang lebih banyak dibandingkan dengan yang lahan sempit, begitu juga dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan lahan yang luas lebih membutuhkan lebih banyak tenaga kerja disbanding yang lahan sempit.

6. Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Penerapan Teknologi Budidaya

Padi Organik Tabel 5.16 dapat diketahui bahwa nilai koefisien rs sebesar 0,371 maka t hitung t tabel 2,463 2,024 ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial petani dengan penerapan teknologi budidaya padi organik. Hasil ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial petani mempengaruhi tingkat penerapan teknologi budidaya padi organik. commit to user Semakin banyak petani mendapatkan saran atau informasi dari orang-orang yang ada dilingkungan sosialnya seperti keluarga, tetangga, anggota kelompok tani, dan juga pemerintah PPL menjadikan petani padi organik paham dan terpengaruh dengan informasi yang diberikan. Sehingga petani padi organik akan semakin yakin dengan penerapan teknologi padi organik yang ia lakukan. Kecenderungan masyarakat kita biasanya akan lebih mudah menerima saran atau ajakan dari orang yang sudah dekata atau sudah dikenal. Walaupun pada kenyataannya keputusan yang diambil oleh petani didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman petani, namun peran lingkungan sosial petani juga cukup berpengaruh terhadap adopsi teknologi padi organik. Dari pengamatan dilapangan ditemukan bahwa tetangga dan kelompok tani adalah orang-orang yang paling banyak mempengaruhi petani dalam melakukan adopsi teknologi padi organik, hal ini karena orang-orang inilah yang paling banyak berinteraksi dengan petani. Nilai rs yang positif ini menunjukkan hubungan yang searah antara lingkungan sosial petani dengan penerapan teknologi budidaya padi organik, yaitu semakin tinggi lingkungan sosial yang terlibat dalam budidaya padi organik maka tingkat penerapan teknologi padi organik juga akan semakin baik.

7. Hubungan Pengalaman Budidaya Padi Organik Dengan Penerapan

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA KELOMPOK TANI SRI MAKMUR DALAM BUDIDAYA PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KEBUPATAN SRAGEN

0 13 131

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR – FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI PETANI PADA BUDIDAYA TANAMAN JERUK BESAR DI KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN

0 4 79

HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR DI KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON PROGO

0 10 109

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI BUDIDAYA PADI SINTANUR DI DESA PEENG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 74

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM PENERAPAN PERTANIAN PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN

0 9 92

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 8 83

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DI KABUPATEN SRAGEN.

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP KEPUTUSAN PETANI PADI ORGANIK DALAM MENJALIN KEMITRAAN DENGAN PERUSAHAAN BERAS “PADI MULYA” DI KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN.

0 0 14

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 12

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 1