commit to user
tergantung pada: 1 Jenis tanaman, 2 Kesuburan tanah, 3 Ketinggian tempatmusim.
Petani di Indonesia sebagian besar kurang memperhatikan kedalaman membenamkan bibit ke lahan. Banyak daerah yang
membenamkan benih terlalu dalam, hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah anakan tanaman. Kedalaman untuk
membenamkan benih adalah sekitar 5 cm atau sekitar dua buku jari tangan Handoko, 2002.
e. Perawatan tanaman
1. Penyulaman dan penyiangan Tindakan mengganti tanaman yang mati atau kerdil
dengan tanaman yang sehat merupakan langkah yang tepat. Tindakan mengganti tanaman ini dinamakan menyulam, dan
menyulam ini tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada
dan menguntungkan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyulaman ialah: a Bibit yang digunakan harus jenis
yang sama, b Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit terdahulu bibit cadangan, c Penyulaman tidak boleh
melampaui 10 hari setelah tanam AAK, 1990. Sedangkan untuk kegiatan penyiangan sendiri menurut
AAK 1990 bahwa penyiangan dapat dilakukan dengan cara mencabut rumput-rumput yang tumbuh. Cara penyiangan
semacam ini bisa sekaligus menggemburkan tanah, apalagi jika hal tersebut diikuti dengan pemupukan, akan lebih bagus.
Penyiangan dilakukan dua kali, yakni penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman padi di sawah itu telah berumur 3
minggu, sedangkan penyiangan kedua dilakukan setelah tanaman padi berumur 6 minggu.
Apabila penyiangan tidak dilakukan pada masa-masa pertumbuhan, maka tanaman padi akan mendapat persaingan
commit to user
dalam memperoleh makanan, sehingga membawa akibat produksi gabah merosot.
2. Pengairan Pada mulanya sawah dikeringkan selama 2-3 hari, agar
akar tanaman padi dapat melekat pada tanah, kemudian sedikit demi sedikit, sawah tadi dialiri air. Penggenangan air pada
petak sawah tidak selalu sama setiap saat. Semenjak padi ditanam di sawah hingga umur 8 hari harus diupayakan agar
lumpur tetap basah dengan genanga air sedalam 5 cm. pada waktu tanaman padi berumur 8-45 hari, pengairan semakin
diperbesar, hingga kedalaman air menjadi 10 cm sampai dengan 20 cm. Pada saat padi mulai berbulir, pengairan sawah
harus diusahakan bisa mencapai kedalaman 20-25 cm, dan apabila padi mulai menguning, maka air harus mulai dikurangi
sedikit demi sedikit AAK, 1990. 3. Pengendalaian OPT
Menurut Asosiasi Petani Organik Kabupaten Sragen 2008 pengendalian OPT dilakukan 2-3 minggu sekali dengan
cara pestisida nabati disemprotkan dengan menggunakan sprayer. Pestisida nabati yang digunakan disesuaikan dengan
hamapenyakit yang menyerang tanaman. Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik.
4. Pemupukan Pupuk kandang sebaiknya dipergunakan setelah
mengalami proses penguraian atau pematangan terlebih dahulu, dan disebarkan lebih kurang 2 minggu sebelum tanam.
Pupuk kandang dapat juga diberikan menjelang pengolahan tanah, yaitu dengan cara dibenamkan ke dalam tanah pada saat
pengolahan tanah. Sedangkan sisa-sisa tanaman dan pupuk hijau hendaknya diberikan jauh hari sebelumnya, sebab sisa-
commit to user
sisa tanaman tersebut memerlukan waktu untuk proses pembusukan.
Pembenaman jerami sebaliknya dilakukan 2—4 minggu sebelum tanam. Hal ini juga dapat dilakukan pada saat
dilakukan pengolahan tanah. Jerami juga dapat dikomposkan terlebih dahulu, kemudian setelah menjadi kompos dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya AAK, 1990.
7. Hasil Penelitian Terdahulu