Pengalaman usaha tani Tingkat kosmopolitan

commit to user atau petani mengikuti pemuka masayarakat di daerahnya. Rogers dan Shoemaker 1981 menyatakan didalam suatu masyarakat biasanya ada orang-orang tertentu yang menjadi tempat bertanya dan tempat meminta nasehat anggota masyarakat lainnya mengenai urusan-urusan tertentu. Mereka ini seringkali memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak dalam cara-cara tertentu. Pendapat lebih lanjut disampaikan oleh Wijianto 2009 tentang adanya sifat kelompok masyarakat terutama yang masih tertutup untuk mencurigai setiap tindakan orang-orang yang berasal dan berada di luar sistem sosialnya, seringkali berpengaruh terhadap kecepatan adopsi inovasi. Karena itu, proses adopsi inovasi dapat dipercepat jika penyuluh dapat memanfaatkan tokoh-tokoh atau panutan masyarakat setempat. Sebab, di dalam masyarakat sasaran seperti ini, mereka akan cepat mengadopsi inovasi yang disampaikan oleh orang-orang yang telah mereka kenal, dan pihak-pihak yang senasib dan sepenanggungan.

g. Pengalaman usaha tani

Pengalaman tidak selalu melewati proses belajar formal. Pengalaman juga bisa diperoleh melalui rangkaian aktivitas yang pernah di alami Rahmat, 1998. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki petani dalam budidaya padi organik maka tingkat adopsi teknologi juga semakin tinggi.

h. Tingkat kosmopolitan

Arti secara harafiah bahwa kekosmopolitan adalah tingkat kemampuan seseorang dalam mencari informasi pengetahuan berupa pengalaman melihat, mendengar, membaca media massa, cetak maupun elektronik “bergaul” maupun bepergian ke suatu tempat sehingga dapat menambah pengalaman dalam memecahkan masalah dan perubahan perilaku pribadinya. commit to user Perilaku individu untuk melakukan aktivitas komunikasi timbul berdasarkan dorongan yang ada dalam diri individu tersebut untuk melakukan sesuatu gerakan atau tindakan yang sesuai dengan keinginannya Subagiyo dan Sri Budhi Lestari, 2005. 6. Teknik budidaya padi organik Penerapan produksi tanaman yang berkelanjutan perlu memperhatikan berbagai pendekatan. Pendekatan dalam produksi ada dua strategi yaitu strategi khusus dan strategi umum. Strategi khusus hendaklah memperhatikan aspek topografi, karakter tanah, iklim, input lokal, sedangkan strategi umum adalah aspek pemilihan spesies dan varietas, diversifikasi pertanian, pengelolaan tanah, efisiensi dan manusiawi penggunaan input dan tujuan serta gaya hidup petani. “…Sustainable production practices involve a variety of approaches. Specific strategies must take into account topography, soil characteristics, climate, pests, local availability of inputs and the individual growers goals. Despite the site-specific and individual nature of sustainable agriculture, several general principles can be applied to help growers select appropriate management practices: • Selection of species and varieties that are well suited to the site and to conditions on the farm; • Diversification of crops including livestock and cultural practices to enhance the biological and economic stability of the farm; • Management of the soil to enhance and protect soil quality; • Efficient and humane use of inputs; and • Consideration of farmers goals and lifestyle choices…” Feenstra 1997. Budidaya pertanian organik, khususnya budidaya padi organik diperlukan pedoman khusus dalam pembudidayaannya sehingga petani mengetahui proses yang benar dalam budidaya padi organik. Pedoman ini juga berguna untuk melindungi konsumen dari penipuan dan segala bentuk kecurangan, claim tuntutan produk yang tidak berdasar serta melindungi konsumen dari produk non organik Seta, 2002. Teknik budidaya padi organik meliputi: commit to user

a. Pemilihan varietas

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA KELOMPOK TANI SRI MAKMUR DALAM BUDIDAYA PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KEBUPATAN SRAGEN

0 13 131

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR – FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI PETANI PADA BUDIDAYA TANAMAN JERUK BESAR DI KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN

0 4 79

HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR DI KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON PROGO

0 10 109

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI BUDIDAYA PADI SINTANUR DI DESA PEENG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 74

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM PENERAPAN PERTANIAN PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN

0 9 92

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 8 83

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DI KABUPATEN SRAGEN.

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP KEPUTUSAN PETANI PADI ORGANIK DALAM MENJALIN KEMITRAAN DENGAN PERUSAHAAN BERAS “PADI MULYA” DI KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN.

0 0 14

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 12

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 1