Umur Petani Pendidikan Formal

commit to user

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Faktor Sosial Ekonomi Petani

1. Umur Petani

Umur, adalah usia petani responden pada saat dilakukan penelitian. Untuk mengetahui umur petani secara keseluruhan dapat diketahui pada tabel 5.1: Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Petani. No Keterangan Skor Jumlah orang Persentase Kategori Rata- rata 1 28-41 tahun 3 7 17,5 Tinggi 2 2 42-55 tahun 2 18 45 Sedang 3 55 tahun 1 15 37,5 rendah Jumlah 40 100,0 Sumber : Analisis data primer 2010. Table 5.1 menjelaskan bahwa mayoritas umur rosponden termasuk kategori sedang yaitu pada umur 42-55 tahun sebanyak 18 orang atau 45 persen. Umur terbanyak ke dua adalah umur lebih dari 55 tahun yaitu sebanyak 15 orang atau 37,5 persen. Sedangkan umur 28-41 tahun adalah jumlah paling sedikit yaitu sebanyak 7 orang saja. Rata-rata umur petani berada pada kategori sedang. Umur petani padi organik di Sambirejo tergolong umur dengan kategori produktif, artinya pada umur tersebut responden masih mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga dan mengembangkan usaha taninya. Petani yang berusia produktif memiliki kemampuan menerima informasi lebih mudah, sehingga peluang untuk memahami dan mengadopsi hal baru akan lebih mudah. Petani dengan usia 42-55 tahun berada dalam usia sedang dimana kemampuan secara fisik dan cara berpikir masih belum terlalu tua.

2. Pendidikan Formal

Pendidikan menjadi sarana penting dalam membantu individu meningkatkan pengetahuannya. Tingkat pendidikan akan sangat commit to user menentukan tingkat pemahaman, ketrampilan berkomunikasi serta sikap petani menerapkan suatu inovasi. Pendidikan formal pada penelitian ini adalah tingkat pendidikan responden yang dicapai saat penelitian dilakukan dan diperhitungkan berdasarkan jenjang pendidikan terakhir yang ditamatkan pada lembaga pendidikan formal. Untuk mengetahui tingkat pendidikan formal petani secara keseluruhan dapat diketahui pada tabel 5.2: Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Formal. No Keterangan Skor Jumlah orang Persentase Kategori Rata- rata 1 18 Tahun 3 4 10 Tinggi 2 13-18 tahun 2 16 40 Sedang 2 3 6-12 tahun 1 20 50 Rendah Jumlah 40 100,0 Sumber : Analisis data primer 2010. Tabel 5.2 dijelaskan bahwa tingkat pendidikan responden mayoritas termasuk rendah. Petani menempuh pendidikan formal selama 6-12 tahun atau setara dengan pendidikan SD. Petani yang menempuh pendidikan formal selama 6-12 tahun sebanyak 20 petani atau 50 persen dari jumlah responden. Tingkat pendidikan petani urutan ke dua yaitu menempuh pendidikan formal selama 13-18 tahun atau pada tingkat SMP atau SMA, dengan jumlah petani sebanyak 16 orang atau 40 persen. Urutan ketiga yaitu petani dengan tingkat pendidikan kategori tinggi yaitu menempuh pendidikan formal lebih dari 18 tahun atau pada tingkat S1 atau Akademis, dengan jumlah petani sebanyak empat orang atau 10 persen. Rata-rata pendidikan formal petani berada pada kategori sedang. Tingkat pendidikan mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia, jika semakin banyak pengalaman yang diperoleh dari tingkat pendidikan yang diselesaikannya, maka semakin maju pola berfikirnya. Pendidikan yang tergolong rendah cenderung susah menerima suatu inovasi. commit to user

3. Pendidikan Non Formal

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA KELOMPOK TANI SRI MAKMUR DALAM BUDIDAYA PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KEBUPATAN SRAGEN

0 13 131

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR – FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI PETANI PADA BUDIDAYA TANAMAN JERUK BESAR DI KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN

0 4 79

HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR DI KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON PROGO

0 10 109

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI BUDIDAYA PADI SINTANUR DI DESA PEENG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 74

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM PENERAPAN PERTANIAN PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN

0 9 92

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 8 83

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DI KABUPATEN SRAGEN.

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP KEPUTUSAN PETANI PADI ORGANIK DALAM MENJALIN KEMITRAAN DENGAN PERUSAHAAN BERAS “PADI MULYA” DI KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN.

0 0 14

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 12

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 1