Pertanian organik Tinjauan Pustaka

commit to user

2. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam Reijntjes, 1999. Pengertian pertanian berkelanjutan lebih spesifik mampu mengintegrasikan tujuan utama yaitu kesehatan lingkungan, keuntungan ekonomi, dan keadilan sosial ekonomi. “…Sustainable agriculture integrates three main goals environmental health, economic profitability, and social and economic equity. A variety of philosophies, policies and practices have contributed to these goals. People in many different capacities, from farmers to consumers, have shared this vision and contributed to it. Despite the diversity of people and perspectives, the following themes commonly weave through definitions of sustainable agriculture...” Feenstra,1997 Pertanian berkelanjutan dengan masukan teknologi rendah Low Input Sustainable Agriculture LISA adalah membatasi ketergantungan pada pupuk organik dan bahan kimia pertanian lainnya. Gulma, penyakit dan hama tanaman dikelola melalui pergiliran tanaman, pertanaman campuran, bioherbisida, insektisida organik yang dikombinasikan dengan pengelolaan tanaman yang baik Sutanto, 2002.

3. Pertanian organik

Terdapat sepuluh aspek pertanian organik termasuk terminologinya, Sepuluh aspek pertanian organik yang digunakan sebagai standar-standar dasar, ialah: 1 rekayasa genetika; 2 produksi tanaman dan peternakan secara umum; 3 produksi tanaman; 4 peternakan; 5 produksi akuakultur; 6 pengolahan dan penanganan makanan; 7 pengolahan tekstil; 8 pelabelan; 9 kepedulian sosial; dan 10 pengelolaan hutan Sutanto, 2002. commit to user Definisi pertanian organik dapat bervariasi. Pertanian organik menggantikan pupuk sintetis dengan pupuk kandang, rotasi tanaman, kacang-kacangan, pupuk hijau, budidaya mekanis, dan lain-lain. “…The definition of organic farming can vary. At the minimum, however, organic farmers substitute the use of synthetic fertilizers, pesticides and fertilizers with some combination of crop rotation, plant residues, animal manure, legumes, green manure, off-farm wastes, mechanical cultivation, mineral-bearing rocks and biological pest control to maintain soil health, supply plant nutrients and minimize pests…” Goforth, 2003. Prinsip pertanian organik sejalan dengan pengembangan pertanian dengan masukan teknologi rendah low input technology dan upaya menuju pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Kita mulai sadar tentang potensi teknologi, kerapuhan lingkungan, dan kemampuan budidaya manusia dalam merusak lingkungan Sutanto, 2002. Menurut Andoko 2002 pertanian organik merupakan kegiatan bercocok tanam yang akrab dengan lingkungan. Pertanian organik berusaha meminimalkan dampak negatif dari alam sekitar. Ciri utama pertanian organik adalah penggunaan varietas lokal yang relatif masih alami, diikuti dengan penggunaan pupuk organik dan pestisida organik. Alasan kenapa pertanian organik lebih utama menggunakan varietas alami adalah karena sifat dari varietas itu sendiri, varietas hibrida atau non alami mempunyai sifat membutuhkan pupuk kimia sebagai pemacu pertumbuhan, sedangkan untuk varietas alami tidak memerlukan pupuk kimia untuk memacu pertumbuhan.

4. Adopsi Inovasi

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA KELOMPOK TANI SRI MAKMUR DALAM BUDIDAYA PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KEBUPATAN SRAGEN

0 13 131

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR – FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI PETANI PADA BUDIDAYA TANAMAN JERUK BESAR DI KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN

0 4 79

HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR DI KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON PROGO

0 10 109

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI BUDIDAYA PADI SINTANUR DI DESA PEENG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 74

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM PENERAPAN PERTANIAN PADI ORGANIK DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN

0 9 92

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 8 83

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DI KABUPATEN SRAGEN.

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP KEPUTUSAN PETANI PADI ORGANIK DALAM MENJALIN KEMITRAAN DENGAN PERUSAHAAN BERAS “PADI MULYA” DI KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN.

0 0 14

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 12

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi (Studi Kasus: Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan)

0 0 1