commit to user
harus diperhatikan; apabila mengalami kekeringan, harus segera diairi. Sebaliknya, apabila air terlalu tinggi, harus
dikurangidialirkan, agar bibit tetap sehat. - pengawasan
untuk memudahkan pengawasan, sebaiknya dipilih tempat persemaian yang strategis, misalnya dekat dengan rumah atau
tempat lain yang mudah di awasi AAK, 1990. Persiapan lahan persemaian ini dilakukan 50 hari sebelum
penanaman; bedeng semai harus sudah siap pada saat itu. Bibit memerlukan pemeliharaan, agar selama dalam persemaian atau
sebelum bibit itu ditanam di lahan pertanaman, tetap dalam keadaan sehat. Ada berbagai cara untuk melakukan pengolahan
tanah persemaian, yaitu persemaian kering, persemaian basah dan persemaian sistem Dapog AAK, 1990.
Menurut AAK 1990 menyatakan bahwa ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menebar benih adalah : 1 Benih telah
berkecambah dengan panjang 1 mm, 2 Benih tersebar merata, 3 Kerapatan benih harus sama.
c. Penyiapan lahan
Prinsip pengolahan tanah adalah pemecahan bongkahan- bongkahan tanah sawah sedemikian rupa hingga menjadi lumpur
lunak dan sangat halus. Selain kehalusan tanah, ketersediaan air yang cukup harus diperhatikan. Bila air dalam area penanaman
cukup banyak maka akan makin banyak unsur hara dalam koloid yang dapat larut. Keadaan ini akan berakibat makin banyak unsur
hara yang dapat diserap akar tanaman Handoko, 2002. Tanah sawah yang masih ada jeraminya perlu pembersihan
dengan cara dibabat, kemudian dikumpulkan dilain tempat atau dibuat kompos. Jerami dapat juga untuk makanan ternak atau
dibakar. Pembakaran jerami sebaiknya dilakukan pada tempat tertentu, sebab temperatur yang tinggi pada petak sawah akan
commit to user
mematikan mikro organisme yang ada, meskipun abu dari sisa pembakaran mengandung unsur-unsur yang dapat menambah
kesuburan tanah. Rumput-rumput liar yang tumbuh harus dibersihkan pula, agar bibit padi tidak mengalami persaingan
dalam mendapatkan makanan AAK, 1990. Setelah kegiatan pembersihan selesai dilakukan, menurut
AAK 1990 selanjutnya dilakukan pekerjaan tahap berikutnya, yakni pencangkulan. Tahap ini dimulai dengan memperbaiki
pematang serta mencangkul sudut-sudut petak sawah yang sukar dikerjakan dengan bajak. Pencangkulan dilakukan untuk
mempermudah langkah pengolahan tanah selanjutnya. Dalam pembajakan tanah biasanya ditentukan oleh jenis
tanaman dan ketebalan lapisan tanah atas. Kedalaman lapisan oleh tanah untuk tanaman padi lebih kurang 18 cm IRRI, bahkan ada
tanah yang harus dibajak lebih dalam lagi, sekitar 20 cm. demikian pula bila dilakukan pengolahan tanah dengan cangkul
AAK, 1990. Menurut Handoko 2002 bahwa kedalaman pembajakan atau pengolahan tanah mempengaruhi produktivitas,
semakin dalam pengolahan tanah maka makin bagus produktivitas padi yang ditanam.
d. Penanaman
Penerapan sistem larikan akan memudahkan pemeliharaan, terutama dalam penyiangan. Demikian pula untuk pemupukan,
pengobatan pengendalian hama dan penyakit dan perlakuan- perlakuan lainnya akan menjadi lebih baik dan cepat. Penanaman
dengan sistem larikan biasanya menggunakan alat berupa tali, alat penggaris atau bambu berpaku, yang sekaligus dapat digunakan
untuk mengatur jarak tanam AAK, 1990. Pengaturan penanaman diatas bermaksud untuk mengatur
jarak tanam. AAK 1990 mengatakan ada berbagai faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, hal ini
commit to user
tergantung pada: 1 Jenis tanaman, 2 Kesuburan tanah, 3 Ketinggian tempatmusim.
Petani di Indonesia sebagian besar kurang memperhatikan kedalaman membenamkan bibit ke lahan. Banyak daerah yang
membenamkan benih terlalu dalam, hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah anakan tanaman. Kedalaman untuk
membenamkan benih adalah sekitar 5 cm atau sekitar dua buku jari tangan Handoko, 2002.
e. Perawatan tanaman