commit to user
Semakin banyak petani mendapatkan saran atau informasi dari orang-orang yang ada dilingkungan sosialnya seperti keluarga, tetangga,
anggota kelompok tani, dan juga pemerintah PPL menjadikan petani padi organik paham dan terpengaruh dengan informasi yang diberikan.
Sehingga petani padi organik akan semakin yakin dengan penerapan teknologi padi organik yang ia lakukan. Kecenderungan masyarakat kita
biasanya akan lebih mudah menerima saran atau ajakan dari orang yang sudah dekata atau sudah dikenal.
Walaupun pada kenyataannya keputusan yang diambil oleh petani didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman petani, namun peran
lingkungan sosial petani juga cukup berpengaruh terhadap adopsi teknologi padi organik. Dari pengamatan dilapangan ditemukan bahwa
tetangga dan kelompok tani adalah orang-orang yang paling banyak mempengaruhi petani dalam melakukan adopsi teknologi padi organik, hal
ini karena orang-orang inilah yang paling banyak berinteraksi dengan petani.
Nilai rs yang positif ini menunjukkan hubungan yang searah antara lingkungan sosial petani dengan penerapan teknologi budidaya padi
organik, yaitu semakin tinggi lingkungan sosial yang terlibat dalam budidaya padi organik maka tingkat penerapan teknologi padi organik juga
akan semakin baik.
7. Hubungan Pengalaman Budidaya Padi Organik Dengan Penerapan
Teknologi Budidaya Padi Organik
Tabel 5.16 dapat diketahui bahwa nilai koefisien rs sebesar 0,291 maka t hitung t tabel 1,875 2,024 ini menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara pengalaman budidaya padi organik dengan penerapan teknologi budidaya padi organik.
Hal ini dikarenakan program pertanian organik di Kabupaten Sragen dimulai serempak pada tahun 2003, sehingga rata-rata responden
juga baru membudidayakan padi organik pada tahun tersebut, dari data yang didapatkan di lapangan ada sekitar 35 persen responden mulai
commit to user
melaksanakan budidaya padi organik pada tahun 2003. Hal lain yang menyebabkan pengalaman tidak signifikan terhadap penerapan teknologi
budidaya padi organik adalah tingkat pendidikan formal ataupun non formal petani dan pengaruh lingkungan sosial petani. Dua hal ini adalah
hal yang sangat berpengaruh terhadap penerapan teknologi budidaya padi organik. Data dari hasil penelitian tingkat pendidikan non formal petani di
Sambirejo sudah bagus dimana mereka rutin mengadakan kegiatan penyuluhan sebulan sekali, dan pengaruh lingkungan sosial petani yang
mendukung petani dalam membudidayakan padi organik. Faktor-faktor ini yang menyebabkan pengalaman tidak begitu
signifikan dalam mempengaruhi penerapan teknologi padi organik. Nilai rs yang positif ini menunjukkan hubungan yang searah antara pengalaman
petani membudidayakan padi organik dengan penerapan teknologi budidaya padi organik, yaitu semakin tinggi pengalaman petani
membudidayakan padi organik maka tingkat penerapan teknologi padi organik juga akan semakin baik.
8. Hubungan Kosmopolitan Dengan Penerapan Teknologi Budidaya
Padi Organik
Tabel 5.16. dapat diketahui bahwa nilai koefisien rs sebesar 0,121 maka t hitung t tabel 0,751 2,024 ini menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara kosmopolitan petani dengan penerapan teknologi budidaya padi organik.
Hal ini disebabkan karena Kecamatan Sambirejo merupakan salah satu kecamatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam
pengembangan budidaya padi organik, termasuk dalam hal pemberian informasi kepada para petani di Kecamatan Sambirejo. Sehingga tingkat
penerapan budidaya padi organik di Kecamatan Sambirejo tergolong tinggi. Oleh sebab itu, petani jarang pergi keluar kota untuk mencari
informasi yang berkaitan dengan budidaya padi organik. Hal lain yang menyebabkan tingkat kosmopolitan tidak signifikan terhadap penerapan
teknologi budidaya padi organik adalah tingkat pendidikan formal ataupun
commit to user
non formal petani dan pengaruh lingkungan sosial petani. Dua hal ini adalah hal yang berpengaruh terhadap penerapan teknologi budidaya padi
organik. Data dari hasil penelitian tingkat pendidikan non formal petani di Sambirejo sudah bagus dimana mereka rutin mengadakan kegiatan
penyuluhan sebulan sekali, dan pengaruh lingkungan sosial petani yang mendukung petani dalam membudidayakan padi organik. Faktor-faktor ini
yang menyebabkan tingkat kosmopolitan tidak begitu signifikan dalam mempengaruhi penerapan teknologi padi organik.
Tidak semua petani padi organik di Kecamatan Sambirejo jarang pergi keluar kota, terutama para ketua kelompok tani mereka lebih sering
keluar daerah untuk mengikuti pelatihan atau mencari informasi tentang budidaya padi organik. Selain itu Kecamatan Sambirejo merupakan sentra
produksi padi organik yang dijadikan tempat studi banding oleh petani- petani padi organik dari kota-kota yang lain. Nilai rs yang positif ini
menunjukkan hubungan yang searah antara kosmopolitan petani dengan penerapan teknologi budidaya padi organik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 86
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kondisi faktor-faktor sosial ekonomi petani di Kecamatan Sambirejo menurut penelitian ini diketahui sebagai berikut:
a Faktor umur petani mayoritas berada pada kategori sedang, sedangkan untuk rata-rata umur petani berada pada kategori sedang.
b Faktor pendidikan formal petani mayoritas berada pada kategori rendah, sedangkan untuk rata-rata pendidikan formal petani berada pada kategori
sedang. c Faktor pendidikan non formal petani mayoritas berada pada kategori
sedang, sedangkan untuk rata-rata pendidikan non formal petani berada pada kategori sedang.
d Faktor pendapatan petani mayoritas berada pada kategori tinggi, sedangkan untuk rata-rata pendapatan petani berada pada kategori sedang.
e Faktor luas lahan petani mayoritas berada pada kategori rendah, sedangkan untuk rata-rata luas lahan petani berada pada kategori rendah.
f Faktor lingkungan sosial petani mayoritas berada pada kategori tinggi, sedangkan untuk rata-rata lingkungan sosial petani berada pada kategori
sedang. g Faktor pengalaman usaha tani padi organik petani berada pada kategori
sedang. h Faktor kosmopolitan petani mayoritas berada pada kategori sedang,
sedangkan untuk rata-rata kosmopolitan petani berada pada kategori sedang.