Layanan Internet banking Internet Banking .1 Definisi Internet banking

4. Pembayaran kartu kredit online Online credit card payment Menurut Group Giga Information, kartu kredit sangat dominan dalam sistem pembayaran pada tahun 2001. Debet online dan elektronik cek bagaimanapun akan tersingkirkan. 5. Cek elektronik untuk pembayaran B2B Electronic checks for B2B payment Elektronik cek akan menjadi Iebih populer untuk penjualan retail, tetapi hingga sekarang sedikit sekali dampaknya terhadap pembayaran bisnis. 6. Aplikasi jaminan online Online mortagage application Aplikasi online dibatasi untuk kartu kredit dan pinjaman kecil. Kini banyak orang menerapkan ini untuk jaminan online. 7. Pembayaran orang ke orang melalui e-mail Person to person e-mail payment Dengan solusi ml, individu dapat membuat pembayaran kartu kredit dan ACH transfer dalam waktu yang real real time untuk setiap orang dengan alamat e-mail.

2.7.3 Beberapa resiko dalam layanan Internet banking

Seperti diketahui, kehadiran layanan Internet banking telah menawarkan sejumlah fleksibilitas dan kemudahan dalam melakukan transaksi, baik antara bank dengan nasabahnya, bank dengan merchant, bank dengan bank, dan nasabah dengan nasabahnya. Namun demikian, kemudahan ini bukanlah berarti tanpa memiliki resiko. Di samping layanan internet banking memberikan kemudahan, juga pada kenyataannya memiliki beberapa resiko. Resiko ini sifatnya baru dan sekaligus merupakan tantangan bagi para praktisi dan ahli di bidang layanan internet banking. Menurut The Office of the Comptroller of the Currency OCC yang dikutip oleh Budi Agus Riswandi 2005:29 ditemukan beberapa kategori resiko yang ada dalam penyelenggaraan layanan Internet banking, resiko tersebut adalah: 1 . Resiko kredit Credit risk Resiko kredit adalah resiko terhadap pendapatan atau modal yang timbul dan kegagalan obligon untuk menyepakati setiap kontrak dengan bank atau sebaliknya untuk performan yang disetujui. Resiko kredit ditemukan dalam semua kegiatan yang kesuksesannya tengantung pada performan counterparty, issuer atau peminjam. 2. Resiko suku bunga Interest rate risk Resiko suku bunga adalah resiko terhadap pendapatan atau modal yang timbul dan pergerakan dalam suku bunga. Evaluasi dan suku bunga harus mempertimbangkan dampak yang kompleks dan produk dan juga dampak dan potensial yang mengubah suku bunga pada pendapatan fee. 3. Resiko likuiditas liquidity risk Resiko likuiditas adalah resiko yang dihadapi oleh bank dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditasnya. 4. Resiko transaksi transaction risk Resiko transaksi adalah resiko yang prospektif dan banyak berdampak pada pendapatan dan modal. Hal ini merupakan akibat adanya praktik penipuan, kesalahan, ketidakmampuan untuk penyerahan produk dan jasa, dan memelihara posisi kompetisi dan penawaran jasa serta memperluas produk-produk layanan internet banking. 5. Resiko komplain Complience risk Resiko komplain merupakan resiko yang berdampak terhadap pendapatan dan modal akibat adanya pelanggaran terhadap hukum, regulasi, atau standar etik. Resiko komplain dapat mengarah terhadap berkurangnya reputasi, pengurangan nilai penjualan, membatasi kesempatan bisnis, mengurangi potensi ekspansi, dan mengakibatkan kontrak tidak dapat dilaksanakan. 6. Resiko reputasi Reputation risk Resiko reputasi merupakan sebagian besar dan prospek resiko yang berdampak kepada pendapatan dan modal akibat adanya pendapat negatif dan publik. Hal ini berdampak pada penetapan hubungan baru atau layanan atau kelanjutan layanan hubungan konvensional. Resiko ini membuka persengketaan ke lembaga pengadilan, kehilangan keuangan, atau kemunduran pada nasabahnya.

2.7.4 Tipe-tipe Layanan Internet banking

Sebagai dampak yang lebih khusus dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, industri perbankan juga mengalami dampaknya. Hal ini sangat dirasakan jika mencermati produk-produk layanan perbankan yang memanfaatkan sarana teknologi elektronik.