Beberapa resiko dalam layanan Internet banking

4. Resiko transaksi transaction risk Resiko transaksi adalah resiko yang prospektif dan banyak berdampak pada pendapatan dan modal. Hal ini merupakan akibat adanya praktik penipuan, kesalahan, ketidakmampuan untuk penyerahan produk dan jasa, dan memelihara posisi kompetisi dan penawaran jasa serta memperluas produk-produk layanan internet banking. 5. Resiko komplain Complience risk Resiko komplain merupakan resiko yang berdampak terhadap pendapatan dan modal akibat adanya pelanggaran terhadap hukum, regulasi, atau standar etik. Resiko komplain dapat mengarah terhadap berkurangnya reputasi, pengurangan nilai penjualan, membatasi kesempatan bisnis, mengurangi potensi ekspansi, dan mengakibatkan kontrak tidak dapat dilaksanakan. 6. Resiko reputasi Reputation risk Resiko reputasi merupakan sebagian besar dan prospek resiko yang berdampak kepada pendapatan dan modal akibat adanya pendapat negatif dan publik. Hal ini berdampak pada penetapan hubungan baru atau layanan atau kelanjutan layanan hubungan konvensional. Resiko ini membuka persengketaan ke lembaga pengadilan, kehilangan keuangan, atau kemunduran pada nasabahnya.

2.7.4 Tipe-tipe Layanan Internet banking

Sebagai dampak yang lebih khusus dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, industri perbankan juga mengalami dampaknya. Hal ini sangat dirasakan jika mencermati produk-produk layanan perbankan yang memanfaatkan sarana teknologi elektronik. Banyak bank nasional kini menawarkan layanan jasanya dan fasilitas melalui media elektronik, seperti melalui sarana telepon, personal komputer, dan media elektronik lainnya. Menurut Budi Agus Riswandi 2005:35 ada beberapa tipe-tipe layanan jasa perbankan melalui media web, yaitu: 1. Informational web Tipe layanan jasa perbankan ini merupakan tingkat dasar .Dalam tipe ini layanan jasa perbankan sudah melalui web,tapi hanya menampilkan informasi saja. Resiko dari model layanan jasa perbankan seperti ini relative rendah. Server dan jaringan bank itu sendiri merupakan jaringan internal. 2. Transactional web Pada tingkatan electronic banking ini nasabah dibolehkan mengeksekusi transaksi dengan resiko yang cukup tinggi dibanding dengan informational web. Transactional web membolehkan nasabah untuk melakukan pembelian barang dan jasa serta transaksi perbankan secara online. Transaksi nasabah dapat berupa membuka dan mengakses rekening, membeli produk dan jasa, mengajukan pinjaman, pembayaran dan transfer dana. 3. Wireless Teknologi ini mengizinkan bank untuk menawarkan kepada nasabah tradisional mengenai produk dan jasa baru dengan cara pengembangan channel yang lain. Bank menyediakan produk dan jasa nasabah melalui wireless device, seperti telepon selular, pager dan personal digital assistance yang mempunyai akses wireless pada bank 4. PC Banking Tipe electronic banking seperti ini membolehkan beberapa interaksi antara sistem bank dan nasabah. PC Banking ini menyediakan pengembangan channel secara tertutup melalui telepon, kadang-kadang sering disebut home banking. Transaksi dibatasi untuk komunikasi e-mail, transfer uang meninjau dan menyeimbangkan rekening, dan pembayaran tanpa cek. 2.8 Loyalitas Pelanggan 2.8.1 Pengertian loyalitas Perilaku setelah pembelian suatu produk ditentukan oleh kepuasan atau ketidakpuasan akan suatu produk sebagai akhir dan proses penjualan. Bagaimana perilaku pelanggan dalam dalam mengekspresikan menggambarkan reaksi dirasakan. melakukan pembelian kembali, bagaimana pelanggan produk yang dipakainya, dan perilaku lain yang pelanggan atas produk yang telah digunakan atau Pembentukan sikap dan pola perilaku seorang konsumen terhadap pembelian dan penggunaan produk merupakan hasil dan pengalaman mereka sebelumnya. Sikap positif konsumen dapat ditunjukkan melalui setia kepada produk perusahaan dan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain. Sedangkan sikap negatif ditunjukkan melalui berkata negatif tentang produk perusahaan, pindah kepada perusahaan lain, mengajukan tuntutan kepada perusahaan melalui pihak luar, dan sebagainya. Pengertian loyalitas menurut Sheth seperti dikutip oleh Fandy 2000;110, yaitu: Komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.