Bank milik asing merupakan cabang dan Bank yang ada di luar negeri, baik milik svvasta asing maupun pemerintah suatu negara.
Contoh Bank milik asing antara lain:
ABNAMRO Bank
City Bank
Standard Chartered Bank d Bank milik campuran.
Bank Campuran merupakan Bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Di mana 36 persen kepemilikan sahamnya secara mayoritas
dipegang oleh warga Negara Indonesia. Contoh Bank campuran antara lain:
Inter Pacific Bank
Sumitomo Niaga Bank
Mitsubishi Buana Bank.
3. Dilihat dan Segi Status Pembagian jenis Bank dan segi status merupakan pembagian berdasarkan kedudukan atau
status Bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan Bank dalam melayani masyarakat baik dan segi jumlah produk, modal maupun kualitas
pelayanannya. Dalam praktiknya jenis bank dilihat dan status dibagi kedalam 2 macam yaitu:
a Bank devisa Bank yang berstatus devisa atau Bank devisa merupakan Bank yang dapat melaksanakan
transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
b Bank non devisa Bank dengan status non devisa merupakan Bank yang belum mempunyai izin untuk
melakukan transaksi sebagai Bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya Bank devisa.
4. Dilihat dan segi cara menentukan harga Cara ini dapat diartikan pula sebagai cara penentuan keuntungan yang akan diperoleh,
yang terbagi dalam 2 kelompok a Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional
Bank konvensional dalam mencari keuntungan menggunakan 2 metode, yaitu:
Menetapkan bunga sebagai harga jual, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito.
Untuk jasa-jasa bank lainnya Bank konvensional menerapkan berbagai biaya
dalam nominal atau persentase tertentu seperti biaya adminisrasi, sewa, iuran. b Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah.
Bank yang berdasarkan prinsip syariah menerapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara Bank dengan pihak lain baik dalam hal untuk menyimpan dana atau
pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
2.6.4 Cara untuk meningkatkan layanan bank
Dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia perbankan, maka salah satu cara untuk tetap bisa bersaing adalah dengan meningkatkan layanan pada bank tersebut. Menurut O
P. Simorangkir 2004:95 Layanan yang cepat, akurat dan menyenangkan diharapkan
oleh setiap nasabah bank. Oleh karena itu ada beberapa cara unruk meningkatkan layanan Bank,antara lain:
1 . Automated Teller Machine ATM ATM marupakan sistem pelayanan jasa Bank secara elektronik, dimana nasabah dapat
melakukan transaksi keuangan, seperti menarik atau mengambil contoh uang secara tunai dan melihat saldo rekening giro atau rekening tabungan tanpa berhadapan langsung
dengan petugas bank, baik di dalam maupun di luar jam kerja. Untuk ATM biasanya diperlukan peralatan berupa kartu plastik Plastic Care dan kode pengenal Personal
Identification Card. Karena Maraknya pembobolan ATM, Bahkan baru-baru ini sedang di kaji penggunaan ATM dengan sidik jari .
2. EFTS Electronic Fund Transfer System Bank terus menyempurnakan dan meningkatkan mekanisme pembayaran dan
penambahan tenaga kerja, alat-alat dan teknologi dimana bank pun harus mempertimbangkan masalah besarnya biaya, Walaupun ada keuntungan, tetapi untuk
memproses cek-cek yang terus meningkat bank harus mengembangkan suatu sistem baru yang disebut EFTS Electronic Fund Transfer System, sistem pemindahan dana secara
elektronik yang berguna untuk kepentingan bank dan nasabah. Sistem EFTS sangat
menguntungkan karena ongkosnya murah, lebih akurat dan cepat dibanding sistem tradisional.
3. Full Teller System Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terjadilah penggunaan sistem kasir menjadi
sistem teller dan terus berkembang hingga kini menjadi Full Teller System yang dilandasi dengan peningkatan kecepatan waktu, ketelitian dan kemudahan pelayanan bagi nasabah
dalam melakukan transaksi dengan banknya. Full teller System ditunjang oleh sistem manual dan sistem komputerisasi. Sarana
komputer akan membantu tugas teller dalam melayani dan memberikan informasi kepada nasabah secara cepat, tepat, dan akurat. ini berarti komputer hanya bersifat membantu
atau menggantikan sebagai peran dari manusia dalam hal tertentu saja.
2.7 Internet Banking 2.7.1 Definisi Internet banking
Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah berdampak hampir disetiap aspek sektor kehidupan manusia, yang dimulai dan sektor pertahanan dan
keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dan revolusi informasi ini adalah ditemukannya sebuah konsep baru yang disebut Internet
Banking.
Definisi Internet banking menurut Furst yang dikutip oleh Budi Agus Riswandi 2005:20
sebagai benikut: Internet banking is theuse ofthe internet as remote deilvery for banking services,
including traditional Services, such as opening a deposit account or transferring funds among different account, as well as new banking services, such as electronic bill
presentment and payment, which allow customers to receive and pay bill over bank’s webs ite.
Internet banking adalah penggunaan internet sebagai alat pengendali untuk jasa bank, termasuk jasa tradisional seperti membuka rekening deposito atau mentransfer dana
diantara rekening yang benbeda, seperti halnya jasa dan bank baru, seperti tagihan elektnonik sekarang dan pembayaran, yang memperbolehkan konsumen untuk menenima
dan membayar tagihan melalui situs bank.
Pengertian ini tidak jauh berbeda dengan pendapatnya Turban, yang dikutip Budi Agus Riswandi 2005:20, meskipun ia memberi istilah dengan online banking: definisi
Internet banking menurut Efraim Turban adalah Online banking, incudes various banking activities conducted from home, business, or on
the road instead of a physical bank location. Online banking, termasuk didalamnya bermacam-macam kegiatan perbankan yang
terhubung dari rumah, bisnis atau dari jalan daripada fisik lokasi bank. Dari pengertian ini, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa internet banking
merupakan suatu bentuk pemanfaatan media internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus melakukan transaksi secara online, baik dan produk yang sifatnya
konvensional maupun yang baru.
2.7.2 Layanan Internet banking
Melalui beberapa trend yang berkembang dalam layanan internet banking, layanan Internet banking juga menawarkan sejumlah peluang kepada lembaga keuangan untuk
meningkatkan pendapatannya sekaligus memperbaiki layanannya terhadap nasabahnya.