siswa yang mampu membangun konsep, bertanya, mengemukakan gagasan, mempertanyakan gagasan, melakukan kegiatan”.
65
Dalam suasana pembelajaran aktif, banyak terjadi interaksi antara siswa dengan guru. Interaksi tersebut bisa merupakan
pertanyaan dari guru kepada siswa atau sebaliknya, dan diskusi yang mencerahkan antara keduanya. Demikian juga pada saat
sedang melakukan brainstroming dikelas. Saat bertanya atau presentasi misalnya, saat itu adalah saat yang sangat penting karena
jika anda bisa memelihara waktu tersebut sebagai waktu yang tepat untuk menjadikan kelas yang mempunyai tradisi atau kebiasaan
mendengarkan pendapat orang lain yang sedang berbicara. Misalnya dengan mengungkapkan kalimat rangsangan menurut
kamu?.
Beberapa cara untuk mengefektifkan budaya belajar aktif: a.
Libatkan siswa lebih dari hanya sekedar mendengarkan. b.
Upayakan menghindari situasi hanya mentransfer indormasi, tetapi usahakan untuk menumbuhkan kemampuan dan ide siswa.
c. Tumbuhkan selalu sikap percaya diri. Biasakan bilang kepada
siswa anda jangan takut salah atau hargai semua pekerjaan yang kamu hasilkanpendapat atau hasil karya.
d. Biarkan siswa melalui prosesnya sendiri. Cukup dan berhentilah
menjadi guru yang selalu ingin hasil yang sempurna dari siswanya. Hargai proses dan cepat atau lambat anda akan
terkejut dengan hasil karya yang siswa kita hasilkan.
e. Berikan selalun umpan balik yang positif, tidak menghakimi dan
mematikan kreativitas. Pujilah anak untuk karya atau perbuatan yang mereka lakaukan.
f. Setiap anak berbeda kecerdasan, latar belakang keluarga dan
kemampuan belajarnya. Hindari menggunakan gaya atau pendekatan yang sama dengan siswa yang ada dikelas anda.
66
2. Suasana Pembelajaran Kreatif
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa.
65
http:www.schoolparents. Canberra.net.aueffektive schools, 28 Agustus 2010
66
http:abah 123.blogspot.com200711,28 Agustus 2010
Guru kreatif adalah guru yang dapat mengembangkan kegiatan yang menarik dan beragam, membuat alat bantu
belajar, memanfaatkan lingkungan, mengelola kelas dan sumber belajar, serta merencanakan proses dan hasil belajar.
Sedangkan siswa yang kreatif adalah siswa yang dapat merencanakanmembuat sesuatu, menulismengarang.
67
3. Suasana Pembelajaran Efektif
Keadaan aktif dan kreatif tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus
dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung., sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus
dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan kreatif tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya seperti bermain biasa.
Berikut ini adalah indikator sekolah efektif a.
Gedung, halaman, dan peralatan sekolah bersih dan terawat. b.
Orang tua dapat melihat hubungan yang positif antara masyarakat, sekolah, dan lingkungannya.
c. Mekanisme untuk partisipasi siswa dalam organisasi sekolah jelas,
misalnya aturan untuk menjadi perwakilan kelas. d.
Sekolah mempunyai aturankebijakan tersebut. e.
Guru, orang tua, dan siswa menyadari aturankebijakan tersebut. f.
Isu-isu seperti gangguan terhadap siswa dan disiplain siswa didiskusikan dengan warga sekolah.
68
Dengan melakukan pembelajaran yang efektif maka tujuan pembelajaran akan tercapai, serta diharapkan siswa dapat mencapai
kompetensi.
4. Suasana Pembelajaran Yang Menyenangkan
67
httpschoolparents.canberra.net.aueffective schools, 28 Agustus 2010
68
2B-Bahan Puzzle-indikator sekolah efektif, h.2
Untuk menciptakan
suasana pembelajaran
yang menyenangkan seorang guru harus melakukan kegiatan yang dapat
menarik siswa, kegiatan tersebut juga harus mendapatkan pengalaman secara langsung, meningkatkan kemampuan berfikir
kritis, memecahkan masalah, tidak membuat anak takut salah. Kemudian untuk membuat anak senang belajar seorang guru harus
mengkondisikan anak dengan cara berani mencobaberbuat, berani bertanya,
berani ,mengemukakan
pendapatgagasan, berani
mempertanyakan gagasan orang lain. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang santai tapi
juga serius, tidak ada rasa tegang di dalam pembelajaran, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada saat dia belajar sehingga
waktu yang di curahkan tinggi. Menurut Yuwono A. MA, “guru yang baik adalah yang bisa
menciptakan suasana belajar yang kondusif. Jika tidak dilakukan, maka hasilnya tidak akan seperti yang diharapkan. Jadi kondisi belajar yang
tidak mendukung tidak akan menghasilkan seperti yang diinginkan, karena itu guru harus menciptakan suasana belajar yang kondusif”.
69
Secara garis besar, untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan meraka dengan penekanan pada belajar melalui perbuatan.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan
belajar yang lebih menarik dan meyediakan perpustakaan.
69
http:abah 123. Blogspot.com200911, 28 Agustus 2010
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
interaktif, termasuk cara belajar kelompok. 5.
Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
70
Adapun kriteria lingkungan pembelajaran yang kondusif adalah: 1.
Lingkungan yang dapat menstimulasi siswa agar dapat nyaman belajar dan beraktivitas.
2. Bersih, aman, nyaman, dan hangatramah.
3. Tempat bagi semua orang untuk saling memperhatikan dan saling
mendukung untuk hubungan yang positif. 4.
Mempromosikan rasa saling memiliki dan kebanggaan terhadap sekolah.
5. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam
organisasi intra sekolah. 6.
Mempunyai aturan-aturan yang jelas, dan dapat diterapkan dilaksanakan.
7. Mendukung kebijakan pengelolaan perilaku yang efektif yang
ditopang oleh sistem pelayanan siswa yang efektif.
71
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No.41tahun 2007 suasana pembelajaran yana kondusif dapat dilakukan oleh guru
dalam pengelolaan kelas , yaitu: 1.
Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang aan
dilakukan 2.
Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik
3. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik
4. Guru menyesuaikan materi dengan kecepatan dan kemampuan
belajara peserta didik
70
http:www.schoolparents.canberra.net.aueffective schools, 28 Agustus 2010
71
http:www.scholar parents.casnberra.net.aueffective schools, 28 Agustus 2010
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamana,
keselamatan, dan
kepatuhan pad
aperaturan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran 6.
Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung 7.
Guru menghargaipeserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi
8. Guru menghargai pendapat peserta didik
9. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi
10. Pada tiap awal semester, guru menyiapkan silabus mata pelajaran
yang diampunya, dan 11.
Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
72
B. Kerangka Berpikir
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI
72
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007, Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
SUASANA BELAJAR YANG KONDUSIF
Pembelajaran Aktif Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran Efektif Pembelajaran
Menyenangkan