proses transformasi kebudayaan kearah keadaban demi kebaikan hidupnya sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat dimana dia hidup.
Ketiga, tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan
apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945. Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama
dalam kesatuan organis, harmonis, dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang guru harus mampu
menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan tempat dimana ia bertempat tinggal. Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi
anak didik maka guru harus memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang,
pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi. Pengetahuan yang kita berikan kepada anak didik harus mampu membuat anak didik
berkomunikasi dengan sesamanya di dalam masyarakat, karena anak didik tersebut tidak akan hidup mengasingkan diri.
Dalam pendidikan jika di lihat dari penjelasan di atas, sebagai aplikasinya dalam pembelajaran guru juga harus membuat suasana
pembelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk di ikuti oleh peserta didik guru juga harus mewujudkan suasana pembelajaran
menjadi kondusif dan membuat anak didik menjadi aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, dan itu menjadi tugas
seorang guru.
c. Macam-Macam Kompetensi Guru
Abdul Majid menjelaskan bahwa; Kompetensi guru adalah seperangkat tindakan intelegen
penuh tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-
tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus
ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus di tunjukan sebagai
kebenaran tindakan baik di pandang dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi, maupun etikan. Dalam arti tindakan itu
benar di tinjau dari sudut ilmu pengetahuan, efisien, efektif, dan memiliki daya tarik dari sudut teknologi, dan di tinjau dari sudut
etika.
18
Dengan demikian kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut
akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Artinya guru bukan saja
harus pintar tetapi juga pandai mentransfer ilmunya kepada peserta didik.
Adapun satandar kompetensi guru yang meliputi tiga komponen kompetensi, yaitu:
Pertama, kompetensi pengolahan pembelajaran yang mencakup: 1 penyusunan perencanaan pembelajaran; 2
pelaksanaan interaksi belajar mengajar; 3 penilaian prestasi belajar peserta didik; 4 pelaksanaan tindak lanjut hasil
penilaian. Kedua, komponen kompetensi pembanguanan potensi yang diorientasikan pada pembangunan profesi. Ketiga,
komponen kompetensi penguasaan akademik yang mencangkup: 1 pemahaman wawasan kependidikan; 2 penguasaan bahan
kajian akademik Depdiknas, 2004: 9.
19
Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah bagaimana guru merencanakan pembelajaran yang akan di transfer kepada peserta didik
dan pada proses pelaksanaan interaksinya guru harus menciptakan suasana belajar yang aktif, efektif, kreatif, dan menyenangkan bagi
peserta didik agar tercipta suasana pembelajaran yang kondusif. Penilaian disini guru hanya melihat apakah materi yang disampaikan
kepada anak didik tersebut dapat di mengerti dan di cerna dengan baik
18
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. Ke-8, h. 37-65
19
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran ... h. 5-8
sehingga siswa mampu menyerap materi yang telah di jelaskan oleh guru.
Di dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 2 ayat 3, menjelaskan bahwa
kompetensi yang harus di miliki guru sebagai agen pembelajaran jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini
meliputi “kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial”.
20
Hal ini dipaparkan sebagai berikut: 1.
Kompetensi Pedagogik Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a, dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi
hasil belajar,
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya. 2.
Kompetensi Kepribadian Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir b, di kemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia. 3.
Kompetensi Profesional
20
Undang-Undang ..., h. 168
Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir c,
di kemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan. 4.
Kompetensi Sosial Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir d, di kemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial
adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi mdan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga pendidik, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Adapun kompetensi dasar guru menurut Sardiman adalah sebagai berikut:
1 Menguasai bahan ajar
2 Mengelola program belajar mengajar
3 Mengelola kelas
4 Menggunakan mediasumber
5 Menguasai landasan pendidikan
6 Mengelola interaksi belajar mengajar
7 Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
8 Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan
penyuluhan sekolah 9
Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah 10
Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian kependidikan guna keperluan pengajaran.
21
d. Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar