keterampilan motorik yang berkaitan dengan tubuh siswa yang sedang belajar.
Tujuan belajar yang ketiga yaitu untuk menumbuhkan sikap mental perbuatanperilaku dan pribadi siswa yang bijak dan hati-hati
dalam pendekatannya, dan berupaya memberikan motivasi kepada siswanya.
Tujuan belajar tersebut dalam dunia pendidikan kita sekarang lebih dikenal dengan tujuan pendidikan menurut Taksonomi Bloom,
yaitu tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai tiga ranah yaitu, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Mulyono, “problema belajar learning problems termasuk faktor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran
yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan reinfocement
yang tidak tepat”. Sedangkan menurut Muhibbin Syah, “secara garis besar faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar,
diantaranya faktor internal dan faktor eksternal.”
51
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Faktor internal siswa
Faktor internal siswa yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa tersebut, yaitu
51
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001, Cet. III, h. 130-132
1 Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor yang secara langsung berhubungan dengan jasmani dan fisik anak. Kodisi jasmani dan
tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ- organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat
dan intensitas siswa dalan mengikuti pelajaran. Diantaranya, karena sakit, karena cacat tubuh, cacat tubuh dibedakan atas dua bagian:
yang pertama caact tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan, dan untuk anak penderita cacat tubuh yang
tetap seperti buta, tuli hilang tangannya dan kakinya. Maka harus masuk pendidikan khusus, seperti SLB.
2 Faktor Psikologis
Faktor psikologis yaitu berhubungan dengan kejiwaan psikis atau rohani. Belajar membutuhkan kesiapan rohani,
ketenangan yang baik. Faktor psikologis ini diantaranya sebagai berikut:
a. Intelegensi
Menurut M. Alisuf Sabri, “faktor intelegensi adalah faktor endogen yang sangat besar pengaruhnya
terhadap kemajuan belajar anak. Intelegensi merupakan kemampuan intelektual yang berdaya guna untuk
berbuat atau bertindak dalam suatu situasi atau dalam menyelesaikan suatu masalah”.
52
Tak dapat dipungkiri bahwa anak-anak memang memiliki taraf kecerdasan I.Q yang berbeda-beda dari tingkat
intelegensi tinggi sampai tingkat intelegensi rendah. Menurut Woodworth
dan Marques,
kecerdasan itu
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
52
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. II, h. 116
1 140-ke atas
: Luar biasa, genius 2
120-130 : Sangat cerdas, very superior
3 110-119
: Cerdas, superor 4
90-109 : Normal atau rata-rata, average
5 80-89
: Bodoh, dull average 6
70-79 : Batas Potensi, border line
7 50-69
: Debil, moron 8
30-49 : Ambisil, embicile
9 Dibawah 30
: Idiot.
53
b. Bakat