Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisis data yang ada di lapangan sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat di buktikan relesansinya. Untuk memperoleh data dari lapangan penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi Menurut Hadari Nawawi dan Martini Hadari, “metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala-gejala pada obyek penelitian. Unsur-unsur yang tampak itu disebut data atau informasi yang harus diamati dan dicatat secara benar dan lengkap”. 76 Dengan teknik ini penulis secara langsung mengamati cara guru ekonomi dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan melihat kondisisuasana kelas dalam proses belajar mengajar, mengamati kondisi sekolah, sarana dan prasarana, serta keadaan para gurur dan siswanya di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. b. Pedoman Observasi Susan stainback 1988 yang di kutip oleh Sugiyono, mengemukakan bahwa “interviewing provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how a participant interpret a situation or phenomenon than can be gained through observation alone”. Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. 77 Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi dari guru ekonomi dalam proses belajar mengajar. c. Dokumentasi 76 Hadari Nawawi, M. Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006, h. 67 77 Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. Ke-10, h. 319 Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. 78 Dalam studi dokumentasi ini peneliti mengambil data-data tentang sejarah berdirinya sekolah, tujuan sekolah, struktur sekolah, visi dan misi sekolah, dan foto-foto suasana kelas dalam pembelajaran, serta semua yang berkaitan dengan sekolah tersebut d. Angket Kuesioner Angket adalah suatu daftar pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang diteliti untuk diisi oleh responden. 79 Penyebaran angket ditujukkan kepada siswa SMA Negeri 4 Tangerang Selatan yang berjumlah 41 orang yang menjadi sampel penelitian. Angket tersebut disebarkan kepada responden yaitu untuk mengetahui persepsi siswa terhadap guru dalam mewujudkan suasana belajar yang kondusif. e. Wawancara Menurut Lexy J. Moeloeng, “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang 78 Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R D..., h. 329 79 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi..., h. 83. diwawancarai interviewee memberikan jawaban. Wawancara ini dilakukan secara terbuka dan terstruktur”. 80 Hal ini dimaksudkan peneliti untuk mempertajam perolehan data-data dari penelitian.

E. Definisi Konseptual, Definisi Operasional dan Kisi-kisi Instrumen

1. Definisi Konseptual

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Selain tugas yang telah di sebutkan diatas guru juga harus melakukan perannya sebagai profesional yang meliputi informator sumber belajar, director pengarah, organisator pengelola, transmitter penyampai ilmu pengetahuan, inisiator inspirasi, motivator pemberi motivasi, fasilitator pemberi fasilitas belajar, mediator penengahpemberi solusi belajar, dan evaluator penilai. Yang dimaksud evaluasi dalam penelitian ini adalah guru mengevaluasi dimana tingkat kesulitan anak didik pada saat penerimaan materi, dalam proses pembelajaran dan terakhir pemberian solusi oleh guru. Adapun kompetensi dasar guru adalah sebagai berikut: a. Menguasai bahan b. Mengelola program belajar mengajar c. Mengelola kelas d. Menggunakan variasi metode e. Menguasai landasan-landasan pendidikan 80 Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. XVIII, h. 135 f. Mengelola interaksi belajar mengajar g. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan sekolah, mengenal dan menafsirkan hasil-hasil penelitian kependidikan guna keperluan pengajaran.

2. Definisi Operasional

Dengan beberapa kompetensi profesional yang dimiliki oleh seorang guru, tentu saja guru memiliki tugas yang sangat berperan dalam mewujudkan suasana belajar menjadi baik dan kondusif, bagi seluruh siswa dan suasana kelas itu sendiri dalam proses pembelajaran, sehingga kondisi belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan kondusif. Suasana pembelajaran tersebut di lakukan dengan cara mengarahkan siswa menjadi aktif, kreatif dan kritis dalam mengikuti proses pembelajaran dan membuat suasana belajar di kelas itu efektif dan menyenangkan. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut guru di tuntut untuk mampu mengelola proses pembelajaran dengan memberikan rangsangan kepada siswa sehingga siswa mau belajar karena memang siswalah yang menjadi subjek utama dalam belajar. Hal itu di harapkan dapat mencerminkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Pengelolaan pembelajaran yang berkualitas meliputi: 1. Kemampuan dalam mengelola program pembelajaran a. Menentukan indikator atau tujuan pembelajaran b. Mengenal dan dapat menggunakan proses pembelajaran yang tepat c. Melaksanakan program belajar-mengajar d. Mengenal kemampuan anak didik