b. Untuk grafik Normal Probability Plot, jika distribusi data residual normal
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya
.
3.10.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai variance
inflation factor VIF. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor.
Tolerance mengukur variabilitas bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya koleniearitas yang tinggi. Nilai cut off, yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.
Apabila terdapat variabel bebas yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak multikolinearitas antar
variabel bebas dalam model regresi Ghozali, 2001.
3.10.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui penyebaran varians gangguan. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance residual data yang ada. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami heteroskedastisitas.
Analisis data:
Universitas Sumatera Utara
a. Jika ada pola tertentu, serta titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum PT. Bank Sumut
4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Bank Sumut
PT. Bank Sumut sebelumnya dikenal sebagai Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara yang didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris
Rusli No.22 dalam bentuk Perseroan Terbatas. Berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk badan
usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah BUMD sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara nomor 5 Tahun 1965, dengan modal dasar sebesar
Rp.100.000.000,- dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah daerah Tingkat II Sumatera Utara.
Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.2 tahun 1999, bentuk badan diubah kembali menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama Bank Sumut. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution, SH dan telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No.C-8224 HT.01.01 tahun 1999, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.54 tanggal 6 Juli 1999. Modal dasar pada
saat itu ditetapkan sebesar Rp.400.000.000.000,-. Dan karena pertimbangan
47
Universitas Sumatera Utara